26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terimbas Tsunami Jepang Harga Produk Elektronik Naik

Harga komponen-komponen utama teknologi terus meningkat, Selasa (15/3), akibat kerusakan yang menimpa pabrik dan infrastruktur di Jepang setelah gempa bumi dan gelombang tsunami.

Kerusakan itu akan terus mengganggu rantai manufaktur dunia lebih lama dari perkiraan banyak orang, demikian seperti yang dilaporkan Reuters. Belasan perusahaan Jepang yang membuat komponen-komponen teknologi utama untuk berbagai perusahaan elektronik dan otomotif kini masih membiarkan pabrik mereka berhenti bekerja.
Perusahaan riset IHS iSuppli dalam sebuah kesempatan, mengatakan bahwa gempa bumi dan gempa-gempa susulan bisa menyebabkan kelangkaan sejumlah komponen elektronik dan naiknya harga-harga.

“Ada beberapa laporan tentang kerusakan pada fasilitas produksi elektrnonik, dampak dari infrastruktur transportasi dan listrik akan mengganggu pasokan barang dan berakibat kelangkaan dan naiknya harga,” ungkap iSuppli. Komponen-komponen yang mengalami kenaikan harga antara lain memory flash NAND, dynamic random access memory (DRAM), microcontrol, standar logic, panel liquid-crystal display (LCD), dan komponen serta bahan-bahan pembuat LCD.

Harga spot chip memory flash NAND misalnya terus naik hampir satu persen setelah melonjak 20 persen pada Senin (14/3), sementara harga chip memory DRAM naik 0,2 persen setelah naik hingga tujuh persen Senin.
Jepang memproduksi seperlima dari prosuksi semikonduktor dunia termasuk 40 persen dari produksi chip memory flash yang banyak digunakan untuk pembuatan smartphone, komputer tablet, dan komputer.

Menurut iSuppli jika gangguan terhadap pengiriman komponen semikonduktor ini berlangsung hanya dalam dua minggu, maka akan menyebabkan terganggunya harga dan terjadinya kelangkaan hingga catur wulan ketiga. Sedangkan permintaan memori flash NAND terus meningkat, terutama perangkat mobile dan komponen komputer tablet seperti komponen iPad 2 yang telah terjual hampir sejuta unit hanya dalam satu pekan.

Toshiba Corp yang memproduksi hampir sepertiga dari pasokan chip memori flash NAND mengatakan masih memantau pabrik System LSI mereka di perfektur Iwate yang turut dihantam gempa tsunami. Pabrik itu memproduksi microprocessor dan sensor gambar.

Texas Instrument, perusahaan yang juga memproduksi chip, Senin telah memberitahu bahwa dua pabriknya baru akan bisa berproduksi penuh kembali pada Juli mendatang meski dan telah memindahkan 60 persen dari produksi mereka ke pabrik lain.

Sementara Canon Inc menginformasikan belum bisa melanjutkan proses produksi pada tiga pabrik yang memproduksi peralatan kantor dan lensa yang digunakan dalam perangkat audio visual pekan ini.
Sony Corp, salah satu raksasa teknologi Dunia asal Jepang, juga mengatakan sejumlah delapan pabrik mereka yang memproduksi perangkat optik, kartu IC (yang sering digunakan pada kartu telepon atau kartu kredit), cakram blue ray, berbagai chip, dan batery lithium masih ditutup dan belum memastikan kapan semua fasilitas itu akan kembali dibuka.

Hynix Semiconductor Inc, produsen chip memory terbesar kedua di dunia mengatakan, masih mempunyai persediaan wafer, bahan semikonduktor yang berbentuk lingkaran, untuk sekitar dua bulan. Tetapi jika gangguan pengiriman wafer dari Shin Etsu terus berlangsung makan jadwal produksi mereka bisa terganggu.
Hynix Semikonduktor Inc, merupakan perusahaan asal Korea Selatan dan para analis yakin lebih dari 50 persen pasokan wafer-nya diperoleh dari Shin Etsu, raksasa kimia asal Jepang. “Karena kami masih mempunyai persediaan yang cukup maka tidak akan ada dampak jangka pendek tetapi jika situasi memburuk dan terus berlangsung maka akan berdampak luas pada keseluruhan industri karena Jepang adalah produsen wafer utama. Kami akan mencari sumber pasokan lain dari perusahaan non-Jepang, termasuk dari perusahaan Korea Selatan,” ujar seorang juru bicara Hynix. (net/jpnn)

Harga komponen-komponen utama teknologi terus meningkat, Selasa (15/3), akibat kerusakan yang menimpa pabrik dan infrastruktur di Jepang setelah gempa bumi dan gelombang tsunami.

Kerusakan itu akan terus mengganggu rantai manufaktur dunia lebih lama dari perkiraan banyak orang, demikian seperti yang dilaporkan Reuters. Belasan perusahaan Jepang yang membuat komponen-komponen teknologi utama untuk berbagai perusahaan elektronik dan otomotif kini masih membiarkan pabrik mereka berhenti bekerja.
Perusahaan riset IHS iSuppli dalam sebuah kesempatan, mengatakan bahwa gempa bumi dan gempa-gempa susulan bisa menyebabkan kelangkaan sejumlah komponen elektronik dan naiknya harga-harga.

“Ada beberapa laporan tentang kerusakan pada fasilitas produksi elektrnonik, dampak dari infrastruktur transportasi dan listrik akan mengganggu pasokan barang dan berakibat kelangkaan dan naiknya harga,” ungkap iSuppli. Komponen-komponen yang mengalami kenaikan harga antara lain memory flash NAND, dynamic random access memory (DRAM), microcontrol, standar logic, panel liquid-crystal display (LCD), dan komponen serta bahan-bahan pembuat LCD.

Harga spot chip memory flash NAND misalnya terus naik hampir satu persen setelah melonjak 20 persen pada Senin (14/3), sementara harga chip memory DRAM naik 0,2 persen setelah naik hingga tujuh persen Senin.
Jepang memproduksi seperlima dari prosuksi semikonduktor dunia termasuk 40 persen dari produksi chip memory flash yang banyak digunakan untuk pembuatan smartphone, komputer tablet, dan komputer.

Menurut iSuppli jika gangguan terhadap pengiriman komponen semikonduktor ini berlangsung hanya dalam dua minggu, maka akan menyebabkan terganggunya harga dan terjadinya kelangkaan hingga catur wulan ketiga. Sedangkan permintaan memori flash NAND terus meningkat, terutama perangkat mobile dan komponen komputer tablet seperti komponen iPad 2 yang telah terjual hampir sejuta unit hanya dalam satu pekan.

Toshiba Corp yang memproduksi hampir sepertiga dari pasokan chip memori flash NAND mengatakan masih memantau pabrik System LSI mereka di perfektur Iwate yang turut dihantam gempa tsunami. Pabrik itu memproduksi microprocessor dan sensor gambar.

Texas Instrument, perusahaan yang juga memproduksi chip, Senin telah memberitahu bahwa dua pabriknya baru akan bisa berproduksi penuh kembali pada Juli mendatang meski dan telah memindahkan 60 persen dari produksi mereka ke pabrik lain.

Sementara Canon Inc menginformasikan belum bisa melanjutkan proses produksi pada tiga pabrik yang memproduksi peralatan kantor dan lensa yang digunakan dalam perangkat audio visual pekan ini.
Sony Corp, salah satu raksasa teknologi Dunia asal Jepang, juga mengatakan sejumlah delapan pabrik mereka yang memproduksi perangkat optik, kartu IC (yang sering digunakan pada kartu telepon atau kartu kredit), cakram blue ray, berbagai chip, dan batery lithium masih ditutup dan belum memastikan kapan semua fasilitas itu akan kembali dibuka.

Hynix Semiconductor Inc, produsen chip memory terbesar kedua di dunia mengatakan, masih mempunyai persediaan wafer, bahan semikonduktor yang berbentuk lingkaran, untuk sekitar dua bulan. Tetapi jika gangguan pengiriman wafer dari Shin Etsu terus berlangsung makan jadwal produksi mereka bisa terganggu.
Hynix Semikonduktor Inc, merupakan perusahaan asal Korea Selatan dan para analis yakin lebih dari 50 persen pasokan wafer-nya diperoleh dari Shin Etsu, raksasa kimia asal Jepang. “Karena kami masih mempunyai persediaan yang cukup maka tidak akan ada dampak jangka pendek tetapi jika situasi memburuk dan terus berlangsung maka akan berdampak luas pada keseluruhan industri karena Jepang adalah produsen wafer utama. Kami akan mencari sumber pasokan lain dari perusahaan non-Jepang, termasuk dari perusahaan Korea Selatan,” ujar seorang juru bicara Hynix. (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/