25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Tawuran di USU saat Ujian Tengah Semester

MEDAN-Merasa tak kuasa mengurusi mahasiswanya, pihak rektorat Universitas Sumatera Utara (USU), mempersilahkan pihak polisi untuk masuk kampus. Polisi diberi kebebasan untuk menindak langsung mahasiswa bermasalah.

Hal ini terungkap menyikapi tawuran yang terjadi antara mahasiswa Fakultas Pertanian yang dibantu Fakultas Ekonomi
melawan Fakultas Teknik. Dalam kejadian itu, dua unit sepeda motor menjadi korban setelah dibakar massa. Pun, sejumlah mobil yang terpakir di lokasi kejadian tak lumput dari sasaran lemparan dari kedua kubu ini. Tercatat 4 mahasiswa harus dirawat secara intensif, sementara 8 mahasiswa lainnya luka ringan.

Rektor USU Prof, Dr Syahrial Pasaribu, melalui Humas, Bisru mengatakan bahwa kesepakatan damai sudah dilakukan antara fakultas yang bertikai. Kemudian dia juga mengatakan, bahwa ke depannya jikalau ada mahasiswa yang bentrok, pihaknya akan menyerahkan ke proses hukum. “Kalau ada lagi yang bentrok, mau fakultas dari manapun itu akan kita serahkan ke polisi,” ujar Bisru, Senin (31/10).

Tawuran kemarin diduga merupakan lanjutan masalah ketika pelaksanaan orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek), September lalu. “Saya tidak tahu penyebabnya. Saya baru keluar dari kelas selesai ujian. Saya lihat bentrok, ya, saya sembunyi menyelamatkan diri ke dalam kelas,” ujar mahasiswi Fakultas Pertanian yang enggan menyebutkan namanya.

Di USU kemarin memang sedang dilaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS). Menariknya, ujian terus berlangsung meski kegaduhan terjadi di luar kelas. Bahkan, tawuran terjadi dalam dua gelombang. “Pertama jam 10 pagi. Kemudian jam 1 siang tadi yang besarnya. Dua motor milik mahasiswa ada yang dibakar. Tak tahu dari pihak mana kalau pemicu bentrokkan hanya salah paham saja, Bang,” ujar seorang security USU, Supriadi.

Dari informasi yang didapat, tawuran dimulai saat mahasiswa Fakultas Pertanian dibantu Fakultas Ekonomi menyerang Fakultas Teknik. Sempat terjadi aksi kejar antara kedua kubu yang berseteru. Jalan Almamater Pintu III–lokasi tawuran—yang tenang menjadi ramai dengan teriakan dan debu yang beterbangan. Bentrok juga melebar ke beberapa jalan lainnya. Dalam aksinya, mereka membawa batu, bambu, dan kayu.

Tawuran bisa reda setelah polisi dari Polsekta Medan Baru dan Polresta Medan turun melakukan pengamanan. Terlihat juga Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga turun langsung melakukan pengamanan. “Sudah berdamai. Tidak ada yang diamankan. Kalau sepeda motor yang dibakar itu mau didata pihak universitas,” ujar Kapolsekta Medan Baru, AKP Dony Alexander, SIk

Hingga sore kemarin, sekira pukul 15.30 WIB suasana kampus USU masih terlihat mencekam. Di lokasi selain terlihat polisi berjaga-jaga, pihak mahasiswa yang berseteru masih terlihat berkumpul dan tidak membubarkan diri. “Anggota masih tetap stanby, untuk berjaga-jaga,” tambah Dony. (mag-7/uma/mag-5)

MEDAN-Merasa tak kuasa mengurusi mahasiswanya, pihak rektorat Universitas Sumatera Utara (USU), mempersilahkan pihak polisi untuk masuk kampus. Polisi diberi kebebasan untuk menindak langsung mahasiswa bermasalah.

Hal ini terungkap menyikapi tawuran yang terjadi antara mahasiswa Fakultas Pertanian yang dibantu Fakultas Ekonomi
melawan Fakultas Teknik. Dalam kejadian itu, dua unit sepeda motor menjadi korban setelah dibakar massa. Pun, sejumlah mobil yang terpakir di lokasi kejadian tak lumput dari sasaran lemparan dari kedua kubu ini. Tercatat 4 mahasiswa harus dirawat secara intensif, sementara 8 mahasiswa lainnya luka ringan.

Rektor USU Prof, Dr Syahrial Pasaribu, melalui Humas, Bisru mengatakan bahwa kesepakatan damai sudah dilakukan antara fakultas yang bertikai. Kemudian dia juga mengatakan, bahwa ke depannya jikalau ada mahasiswa yang bentrok, pihaknya akan menyerahkan ke proses hukum. “Kalau ada lagi yang bentrok, mau fakultas dari manapun itu akan kita serahkan ke polisi,” ujar Bisru, Senin (31/10).

Tawuran kemarin diduga merupakan lanjutan masalah ketika pelaksanaan orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek), September lalu. “Saya tidak tahu penyebabnya. Saya baru keluar dari kelas selesai ujian. Saya lihat bentrok, ya, saya sembunyi menyelamatkan diri ke dalam kelas,” ujar mahasiswi Fakultas Pertanian yang enggan menyebutkan namanya.

Di USU kemarin memang sedang dilaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS). Menariknya, ujian terus berlangsung meski kegaduhan terjadi di luar kelas. Bahkan, tawuran terjadi dalam dua gelombang. “Pertama jam 10 pagi. Kemudian jam 1 siang tadi yang besarnya. Dua motor milik mahasiswa ada yang dibakar. Tak tahu dari pihak mana kalau pemicu bentrokkan hanya salah paham saja, Bang,” ujar seorang security USU, Supriadi.

Dari informasi yang didapat, tawuran dimulai saat mahasiswa Fakultas Pertanian dibantu Fakultas Ekonomi menyerang Fakultas Teknik. Sempat terjadi aksi kejar antara kedua kubu yang berseteru. Jalan Almamater Pintu III–lokasi tawuran—yang tenang menjadi ramai dengan teriakan dan debu yang beterbangan. Bentrok juga melebar ke beberapa jalan lainnya. Dalam aksinya, mereka membawa batu, bambu, dan kayu.

Tawuran bisa reda setelah polisi dari Polsekta Medan Baru dan Polresta Medan turun melakukan pengamanan. Terlihat juga Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga turun langsung melakukan pengamanan. “Sudah berdamai. Tidak ada yang diamankan. Kalau sepeda motor yang dibakar itu mau didata pihak universitas,” ujar Kapolsekta Medan Baru, AKP Dony Alexander, SIk

Hingga sore kemarin, sekira pukul 15.30 WIB suasana kampus USU masih terlihat mencekam. Di lokasi selain terlihat polisi berjaga-jaga, pihak mahasiswa yang berseteru masih terlihat berkumpul dan tidak membubarkan diri. “Anggota masih tetap stanby, untuk berjaga-jaga,” tambah Dony. (mag-7/uma/mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/