PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 53 pelajar dari Asrama Puteri GKPS mengalami keracunan saat mengonsumsi ikan tongkol, Senin (16/9) malam. Akibatnya, sebagian pelajar menjalani rawat inap di rumah sakit.
Direktur Utama (Dirut) RS Rondahaim Pematangraya, Elisabet, mengatakan ada 34 pelajar yang mendapatkan perawatan inap dan 19 pelajar rawat jalan.
Dijelaskan Elisabet, para pelajar tersebut mengalami keracunan dari lauk ikan Tongkol menu makan siang di asrama.
“Diduga keracunan ikan tongkol. Pelajar sudah mendapatkan perawatan dengan diinfus, pemeriksaan dokter spesialis penyakit dalam dan anak. Kita juga sudah memberikan obat,” ujarnya, Selasa (17/9.
Masih kata Elisabet, pelajar yang kesehatannya sudah pulih bisa untuk pulang. Ada beberapa pelajar juga yang dirawat di Kota Pematangsiantar. ”Pasien yang sudah pulih telah dipersilakan pulang. Ada juga pelajar yang langsung dilarikan dari asrama ke Siantar,” ungkapnya.
Sementara, Ibu Asrama Puteri GKPS Pematangraya Mida Romauli Sitorus mengaku para pelajar keracunan dari ikan tongkol menu makan siang.
Diungkapkan Mida, ikan tongkol yang dimasak pada malam hari tersebut telah bau busuk. Katanya, faktor lampu padam menjadi penyebab petugas dapur kurang memerhatikan kualitas ikan Tongkol yang dimasak.
“Semalam itu terjadi keracunan siap makan siang. Lauk makanan itu ikan Tongkol. Hari minggu mati lampu di sini. Memang agak menguap ikan Tongkolnya, tapi tetap dimasak untuk makan siang,”katanya.
Mida mengatakan setelah makan siang ada dua pelajar yang melapor mengalami alergi seperti gatal-gatal di bagian mulut. Saat menjelang malam, laporan mengalami hal yang sama semakin banyak. Dengan sigap, pihak asrama langsung membawa semua pelajar ke rumah sakit.
“Setelah makan siang 10 menit ada 2 orang yg melapor mukanya panas seperti alergi dan gatal-gatal di bagian mulut. Sesudah itu yang melapor banyak sore dan malam. Ada yang merasa mual dan muntah-muntah, panas dan pening,” katanya, seraya mengatakan ada 94 pelajar yang makan siang saat itu. (trb/han)