23.3 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Kota Medan Berkabut

BERKABUT: Suasana Kota Medan terlihat dari Fly Over Djamin Ginting, tampak berkabut, Selasa (17/9). Tapi kabut tersebut bukan kabut asap. Kabut akibat suhu udara di Kota Medan masih rendah dan kelembaban cukup tinggi, hingga uap air cukup banyak mengambang ke udara.
Triadi Wibowo/Sumut PoS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi cuaca di Kota Medan beberapa belakangan hari ini tampak berkabut. Namun hal itu bukanlah berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau. Namun karena kota Provinsi Sumut masuk musim penghujan.

Staf Pelayanan Jasa Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah l Medan, Martha Manurung mengatakan, kondisi kabut di Medan disebabkan curah hujan terus terjadi. Kemudian, dikarenakan suhu masih rendah dan kelembaban cukup tinggi, uap air cukup banyak di udara.

“Yang pastinya belum ada asap dari Karhutla di Riau masuk ke Kota Medan. Jadi, beberapa hari ini terlihat kabut itu bukan karena asap kiriman tapi karena hujan,” ujar Martha kepada wartawan di Medan, Selasa (17/9) siang.

Dikatakannya, sampai akhir September ini, Kota Medan akan terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan sertai angin kencang. “Untuk Kota Medan sendiri yang beberapa hari ini terlihat kabut, bukan merupakan kiriman dari kabut asap akibat Karhutla di Riau. Kondisi ini dikarenakan hujan sepanjang hari di Kota Medan,” paparnya.

Menurut Martha, pihak BBMKG terus memantau berbagai perkembangan yang terjadi seputar potensi asap. Salah satunya yakni dengan memantau titik api atau hotspot disejumlah daerah di Sumut. Namun, sampai saat ini belum temukan titik api terjadi di provinsi ini.

“Khusus untuk hari ini (kemarin,Red), kita mengidentifikasi satu titik api di kawasan Padang Lawas Utara, tepatnya di Kecamatan Padang Bolak. BBMKG juga mengimbau untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan di beberapa daerah lain seperti di Kawasan Padang Lawas Utara, Padang Lawas bagian Selatan, Labuhan Batu Selatan,” jelas Martha.

Selain soal potensi kebakaran hutan pada beberapa wilayah lain, lanjutnya, BBMKG juga mengimbau waspada untuk tidak sembarangan membakar sampah dan membuang puntung rokok di lahan kambut dan di hutan. “Imbauan kita untuk Wilayah Kota Medan masih waspada terhadap hujan lebat disertai guntur dan waspada terhadap angin kencang,” imbau Martha.

Sedangkan Wilayah Sumut, kata dia, harus waspada terhadap kebakaran hutan di kawasan Padang Lawas Utara, Padang Lawas Selatan, sekitar Labuhan Batu Selatan. “Karena curah hujan masih rendah di kawasan tersebut dan hujan masih bersifat lokal di Wilayah Timur, Pesisir Timur,” pungkas Martha. (gus/ila)

BERKABUT: Suasana Kota Medan terlihat dari Fly Over Djamin Ginting, tampak berkabut, Selasa (17/9). Tapi kabut tersebut bukan kabut asap. Kabut akibat suhu udara di Kota Medan masih rendah dan kelembaban cukup tinggi, hingga uap air cukup banyak mengambang ke udara.
Triadi Wibowo/Sumut PoS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi cuaca di Kota Medan beberapa belakangan hari ini tampak berkabut. Namun hal itu bukanlah berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau. Namun karena kota Provinsi Sumut masuk musim penghujan.

Staf Pelayanan Jasa Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah l Medan, Martha Manurung mengatakan, kondisi kabut di Medan disebabkan curah hujan terus terjadi. Kemudian, dikarenakan suhu masih rendah dan kelembaban cukup tinggi, uap air cukup banyak di udara.

“Yang pastinya belum ada asap dari Karhutla di Riau masuk ke Kota Medan. Jadi, beberapa hari ini terlihat kabut itu bukan karena asap kiriman tapi karena hujan,” ujar Martha kepada wartawan di Medan, Selasa (17/9) siang.

Dikatakannya, sampai akhir September ini, Kota Medan akan terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan sertai angin kencang. “Untuk Kota Medan sendiri yang beberapa hari ini terlihat kabut, bukan merupakan kiriman dari kabut asap akibat Karhutla di Riau. Kondisi ini dikarenakan hujan sepanjang hari di Kota Medan,” paparnya.

Menurut Martha, pihak BBMKG terus memantau berbagai perkembangan yang terjadi seputar potensi asap. Salah satunya yakni dengan memantau titik api atau hotspot disejumlah daerah di Sumut. Namun, sampai saat ini belum temukan titik api terjadi di provinsi ini.

“Khusus untuk hari ini (kemarin,Red), kita mengidentifikasi satu titik api di kawasan Padang Lawas Utara, tepatnya di Kecamatan Padang Bolak. BBMKG juga mengimbau untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan di beberapa daerah lain seperti di Kawasan Padang Lawas Utara, Padang Lawas bagian Selatan, Labuhan Batu Selatan,” jelas Martha.

Selain soal potensi kebakaran hutan pada beberapa wilayah lain, lanjutnya, BBMKG juga mengimbau waspada untuk tidak sembarangan membakar sampah dan membuang puntung rokok di lahan kambut dan di hutan. “Imbauan kita untuk Wilayah Kota Medan masih waspada terhadap hujan lebat disertai guntur dan waspada terhadap angin kencang,” imbau Martha.

Sedangkan Wilayah Sumut, kata dia, harus waspada terhadap kebakaran hutan di kawasan Padang Lawas Utara, Padang Lawas Selatan, sekitar Labuhan Batu Selatan. “Karena curah hujan masih rendah di kawasan tersebut dan hujan masih bersifat lokal di Wilayah Timur, Pesisir Timur,” pungkas Martha. (gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/