27.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Eks TPA Namo Bintang akan Disulap Jadi Agrowisata

Foto: Istimewa Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution bersama sejumlah SKPD dan camat melakukan tinjauan ke bekas TPA Namo Bintang, Pancurbatu, Deliserdang, Minggu (28/8).
Foto: Istimewa
Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution bersama sejumlah SKPD dan camat melakukan tinjauan ke bekas TPA Namo Bintang, Pancurbatu, Deliserdang, Minggu (28/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan berencana menyulap keberadaan bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Namo Bintang di Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang sebagai agrowisata.

Tak hanya itu, pilot project yang tengah dikerjakan Dinas Kebersihan Medan ini juga bakal memanfaatkan lahan seluas 16 hektare tersebut dibagi menjadi 25 klaster. Dari 25 klaster itu dibagi kembali menjadi klaster buah-buahan, tanaman, buah-buahan menjalar (semangka, tomat dan anggur), outbond, termasuk camping ground dan juga ada open stage.

“Kita coba mengembangkan bekas TPA Namo Bintang sebagai tempat agrowisata. Nantinya kami (Dinas Kebersihan) butuh sinergitas bersama Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Kota Medan, Dinas Pertamanan, Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan untuk pengembangan tersebut,” kata Kepala Dinas Kebersihan Endar Sutan Lubis saat memaparkan rencana pihaknya menyulap keberadaan Namo Bintang sebagai agrowisata di Kantor Wali Kota Medan, Jumat (26/8) kemarin.

“Ilustrasinya mau seperti Taman Simalem gitulah kita buat. Apalagi kontur tanah disana sesuai dengan apa yang kita rencanakan,” jelas Endar sambil menunjukkan slide gambar pada papan proyektor di hadapan Wakil Wali Kota Akhyar Nasution dan Assisten Pemerintahan Mussadad dalam rapat itu.

Kadistanla Medan Ahyar mengaku, pihaknya telah menyiapkan sekitar 21 jenis bibit tanaman seperti mangga, durian, jambu bol, duku, sirsak, pohon namnan, kurma, melon serta ada juga sayuran organik guna ditanam di lokasi tersebut.

“Seperti buah mangga nantinya bisa dipanen dalam waktu tiga bulan. Namun dalam kesempatan ini kami ingin bertanya, apakah kami hanya menyiapkan tanaman saja atau termasuk menjaganya?” katanya.

Pihaknya juga menawarkan konsep ada pengaturan rumah ibadah di lokasi agrowisata itu nantinya. Begitu juga permainan anak-anak. “Jadi biar bias seperti Taman Simalem,” sebutnya.

Foto: Istimewa Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution bersama sejumlah SKPD dan camat melakukan tinjauan ke bekas TPA Namo Bintang, Pancurbatu, Deliserdang, Minggu (28/8).
Foto: Istimewa
Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution bersama sejumlah SKPD dan camat melakukan tinjauan ke bekas TPA Namo Bintang, Pancurbatu, Deliserdang, Minggu (28/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan berencana menyulap keberadaan bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Namo Bintang di Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang sebagai agrowisata.

Tak hanya itu, pilot project yang tengah dikerjakan Dinas Kebersihan Medan ini juga bakal memanfaatkan lahan seluas 16 hektare tersebut dibagi menjadi 25 klaster. Dari 25 klaster itu dibagi kembali menjadi klaster buah-buahan, tanaman, buah-buahan menjalar (semangka, tomat dan anggur), outbond, termasuk camping ground dan juga ada open stage.

“Kita coba mengembangkan bekas TPA Namo Bintang sebagai tempat agrowisata. Nantinya kami (Dinas Kebersihan) butuh sinergitas bersama Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Kota Medan, Dinas Pertamanan, Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan untuk pengembangan tersebut,” kata Kepala Dinas Kebersihan Endar Sutan Lubis saat memaparkan rencana pihaknya menyulap keberadaan Namo Bintang sebagai agrowisata di Kantor Wali Kota Medan, Jumat (26/8) kemarin.

“Ilustrasinya mau seperti Taman Simalem gitulah kita buat. Apalagi kontur tanah disana sesuai dengan apa yang kita rencanakan,” jelas Endar sambil menunjukkan slide gambar pada papan proyektor di hadapan Wakil Wali Kota Akhyar Nasution dan Assisten Pemerintahan Mussadad dalam rapat itu.

Kadistanla Medan Ahyar mengaku, pihaknya telah menyiapkan sekitar 21 jenis bibit tanaman seperti mangga, durian, jambu bol, duku, sirsak, pohon namnan, kurma, melon serta ada juga sayuran organik guna ditanam di lokasi tersebut.

“Seperti buah mangga nantinya bisa dipanen dalam waktu tiga bulan. Namun dalam kesempatan ini kami ingin bertanya, apakah kami hanya menyiapkan tanaman saja atau termasuk menjaganya?” katanya.

Pihaknya juga menawarkan konsep ada pengaturan rumah ibadah di lokasi agrowisata itu nantinya. Begitu juga permainan anak-anak. “Jadi biar bias seperti Taman Simalem,” sebutnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/