SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Ulos hasil penenun Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi tampil dalam ajang Eco Fashion Indonesia 2019 yang digelar di Antoon Van Dijk Brasserie, Antwerpen Belgia, Jumat (4/10).
Menurut Plt Kabag Humas Pemkab Dairi, Palti Pandiangan, Senin (7/10), keikutsertaan hasil tenunan pengrajin Silalahi itu merupakan rancangan salah satu desainer, Merdi Sihombing dalam koleksi bertajuk Silahi. Eco Fashion Indonesia dibuka oleh duta besar Indonesia untuk Negara Belgia, Yuri Octavian Thamrin.
Penampilan kain ulos hasil penenun ini kerja sama desainer Merdi Sihombing dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Dairi serta didukung PT Inalum.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dekranasda Dairi, Ny Eddy Keleng Ate Berutu Romy Mariani boru Simarmata mengatakan, Silahi sendiri adalah koleksi yang terlahir dari program pengembangan komunitas perempuan di Kecamatan Silahisabungan. Motif koleksi Silahi terinspirasi dari kain warisan budaya marga Silalahi.
“Membawa hasil tenun ulos ramah lingkungan dari Dairi ke Eco Belgia bagi kami ibarat mengetuk pintu. Kami ingin memperkenalkan potensi yang kita miliki dengan harapan desainer Belgia khususnya dan Eropa umumnya akan tertarik untuk memakai hasil tenunan Dairi.
Harapan ke depan kain ulos cantik ramah lingkungan ini bisa juga dijadikan bahan rancangan busana desainer mancanegara. “Program pengembangan ulos Silahisabungan ini adalah suatu gerakan yang membawa manfaat penting untuk membina perempuan agar mandiri secara ekonomi,” pungkasnya.(rud/han)
SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Ulos hasil penenun Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi tampil dalam ajang Eco Fashion Indonesia 2019 yang digelar di Antoon Van Dijk Brasserie, Antwerpen Belgia, Jumat (4/10).
Menurut Plt Kabag Humas Pemkab Dairi, Palti Pandiangan, Senin (7/10), keikutsertaan hasil tenunan pengrajin Silalahi itu merupakan rancangan salah satu desainer, Merdi Sihombing dalam koleksi bertajuk Silahi. Eco Fashion Indonesia dibuka oleh duta besar Indonesia untuk Negara Belgia, Yuri Octavian Thamrin.
Penampilan kain ulos hasil penenun ini kerja sama desainer Merdi Sihombing dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Dairi serta didukung PT Inalum.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dekranasda Dairi, Ny Eddy Keleng Ate Berutu Romy Mariani boru Simarmata mengatakan, Silahi sendiri adalah koleksi yang terlahir dari program pengembangan komunitas perempuan di Kecamatan Silahisabungan. Motif koleksi Silahi terinspirasi dari kain warisan budaya marga Silalahi.
“Membawa hasil tenun ulos ramah lingkungan dari Dairi ke Eco Belgia bagi kami ibarat mengetuk pintu. Kami ingin memperkenalkan potensi yang kita miliki dengan harapan desainer Belgia khususnya dan Eropa umumnya akan tertarik untuk memakai hasil tenunan Dairi.
Harapan ke depan kain ulos cantik ramah lingkungan ini bisa juga dijadikan bahan rancangan busana desainer mancanegara. “Program pengembangan ulos Silahisabungan ini adalah suatu gerakan yang membawa manfaat penting untuk membina perempuan agar mandiri secara ekonomi,” pungkasnya.(rud/han)