29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

UMSU Persiapkan Seminar Melayu Antarbangsa

PENYAMPAIAN: Rektor UMSU Dr Agussani MAP saat memberikan penyampaian di pertemuan beberapa waktu lalu.
PENYAMPAIAN: Rektor UMSU Dr Agussani MAP saat memberikan penyampaian di pertemuan beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bersama dengan sejumlah universitas di Malaysia, China, dan Jerman akan menggelar seminar antarbangsa pendidikan, bahasa, dan Budaya Melayu yang direncanakan berlangsung di Guangdong University of Foreign Studies, China pada Februari 2020.

Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengatakan, pihaknya ditunjuk menjadi salah satu unsur panitia untuk ikut menyukseskan pelaksanaan seminar internasional tersebut. “Dari Indonesia kita diminta ikut bergabung dan menyukseskan pelaksanaan seminar yang diharapkan bisa lebih mempererat hubungan antara negara-negara ASEAN dan negara lain yang memiliki akar budaya Melayu,” katanya kepada wartawan di Medan, Minggu (1/12).

Rektor UMSU Dr Agussani MAP ditunjuk sebagai unsur pelindung dalam panitia pelaksana bersama Universitas Pendidikan Sultan Idris, Universitas Putra Malaysia, Universitas Pendidikan Guru Kampus Ipoh, Guangdong University Foreign Studies, Goethe Universitaat Frankfurt. Seminar akan mengambil tema, “Pendaulatan Pendidikan Bahasa, Sastera, dan Budaya Melayu di Peringkat Antarabangsa”.

Untuk persiapan seminar internasional itu telah dilaksanakan rapat di Kampus Institut Pendidikan Guru Kampus Ipoh, Malaysia,pada, Rabu (28/11). UMSU diwakili Rektor Dr Agussani MAP, didampingi Direktur Paacasarjana Dr Syaiful Bahri MM, Prof Dr Khairil Ansari, Dekan Fai Dr M Qorib MA, Dekan FISIP Dr Arifin Saleh Siregar MSP, dan Kepala Biro Humas Protokoler Dr Ribut Priadi SSos MIKom.

Pihak IPGK Ipoh langsung dipimpin Rektor Dr Yahya Bin Osman, Wakil Rektor En Mohd Khadri bin Fazil Rahman, En Shamsuddin bin Abu Bakar, Prof Mad, Dr Asmawati bin Subid, Ketua Prodi Bahasa dan Kemanusiaan. Dari Universitas Pendidikan Sultan Idris, Perak hadir Prof Dr Abdul Rasid bin Jamian serta perwakilan Universitas Putra Malaysia.

Dalam rapat persiapan itu, Rektor Dr Agussani MAP mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk meneguhkan kembali budaya dan bahasa Melayu melalui, pendidikan dan penelitian dengan mendirikan Pusat Peradaban Melayu. Kajian-kajian tentang bahasa dan budaya Melayu ke depan sudah semestinya terus digalakkan sehingga pada gilirannya peradaban Melayu bisa kembali berkiprah.

Menurut rektor, pilihan kampusnya untuk lebih mendekat dan menjalin kerjasama erat dengan Negara Tetangga Malaysia karena lebih relevan untuk melaksanakan agenda bersama. Disamping itu adanya kesamaan budaya dan agama membuat jalinan kerjasama jadi terasa lebih mudah.

“Ada semacam kontak batin jika mempererat hubungan dengan kampus di Malaysia, jadi lebih termotivasi,” katanya.

Sebelumnya, Rektor IPG Kampus Ipoh Dr Yahya bin Osman, berharap kerja sama dengan berbagai kampus di negara ASEAN, Indonesia, Malaysia sebagai negara serumpun dan memiliki akar budaya sama bisa memberikan manfaat bagi mempererat hubungan khususnya dalam bidang bahasa dan budaya.

Sementara Prof Dr Abdul Rasid bi Jamian menegaskan, hubungan yang telah dirintis antara UPSI, UMSU, IPG Kampus Ipoh, UPM, dan kampus lainnya bisa terus berkembang lebih baik lagi. Pihaknya akan terus berupaya mengembangkan kerjasama pendidikan khususnya tentang Bahasa dan Budaya Melayu dengan mengundabg Pathani, Thailand. dan Brunei Darussalam. (gus/azw)

PENYAMPAIAN: Rektor UMSU Dr Agussani MAP saat memberikan penyampaian di pertemuan beberapa waktu lalu.
PENYAMPAIAN: Rektor UMSU Dr Agussani MAP saat memberikan penyampaian di pertemuan beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bersama dengan sejumlah universitas di Malaysia, China, dan Jerman akan menggelar seminar antarbangsa pendidikan, bahasa, dan Budaya Melayu yang direncanakan berlangsung di Guangdong University of Foreign Studies, China pada Februari 2020.

Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengatakan, pihaknya ditunjuk menjadi salah satu unsur panitia untuk ikut menyukseskan pelaksanaan seminar internasional tersebut. “Dari Indonesia kita diminta ikut bergabung dan menyukseskan pelaksanaan seminar yang diharapkan bisa lebih mempererat hubungan antara negara-negara ASEAN dan negara lain yang memiliki akar budaya Melayu,” katanya kepada wartawan di Medan, Minggu (1/12).

Rektor UMSU Dr Agussani MAP ditunjuk sebagai unsur pelindung dalam panitia pelaksana bersama Universitas Pendidikan Sultan Idris, Universitas Putra Malaysia, Universitas Pendidikan Guru Kampus Ipoh, Guangdong University Foreign Studies, Goethe Universitaat Frankfurt. Seminar akan mengambil tema, “Pendaulatan Pendidikan Bahasa, Sastera, dan Budaya Melayu di Peringkat Antarabangsa”.

Untuk persiapan seminar internasional itu telah dilaksanakan rapat di Kampus Institut Pendidikan Guru Kampus Ipoh, Malaysia,pada, Rabu (28/11). UMSU diwakili Rektor Dr Agussani MAP, didampingi Direktur Paacasarjana Dr Syaiful Bahri MM, Prof Dr Khairil Ansari, Dekan Fai Dr M Qorib MA, Dekan FISIP Dr Arifin Saleh Siregar MSP, dan Kepala Biro Humas Protokoler Dr Ribut Priadi SSos MIKom.

Pihak IPGK Ipoh langsung dipimpin Rektor Dr Yahya Bin Osman, Wakil Rektor En Mohd Khadri bin Fazil Rahman, En Shamsuddin bin Abu Bakar, Prof Mad, Dr Asmawati bin Subid, Ketua Prodi Bahasa dan Kemanusiaan. Dari Universitas Pendidikan Sultan Idris, Perak hadir Prof Dr Abdul Rasid bin Jamian serta perwakilan Universitas Putra Malaysia.

Dalam rapat persiapan itu, Rektor Dr Agussani MAP mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk meneguhkan kembali budaya dan bahasa Melayu melalui, pendidikan dan penelitian dengan mendirikan Pusat Peradaban Melayu. Kajian-kajian tentang bahasa dan budaya Melayu ke depan sudah semestinya terus digalakkan sehingga pada gilirannya peradaban Melayu bisa kembali berkiprah.

Menurut rektor, pilihan kampusnya untuk lebih mendekat dan menjalin kerjasama erat dengan Negara Tetangga Malaysia karena lebih relevan untuk melaksanakan agenda bersama. Disamping itu adanya kesamaan budaya dan agama membuat jalinan kerjasama jadi terasa lebih mudah.

“Ada semacam kontak batin jika mempererat hubungan dengan kampus di Malaysia, jadi lebih termotivasi,” katanya.

Sebelumnya, Rektor IPG Kampus Ipoh Dr Yahya bin Osman, berharap kerja sama dengan berbagai kampus di negara ASEAN, Indonesia, Malaysia sebagai negara serumpun dan memiliki akar budaya sama bisa memberikan manfaat bagi mempererat hubungan khususnya dalam bidang bahasa dan budaya.

Sementara Prof Dr Abdul Rasid bi Jamian menegaskan, hubungan yang telah dirintis antara UPSI, UMSU, IPG Kampus Ipoh, UPM, dan kampus lainnya bisa terus berkembang lebih baik lagi. Pihaknya akan terus berupaya mengembangkan kerjasama pendidikan khususnya tentang Bahasa dan Budaya Melayu dengan mengundabg Pathani, Thailand. dan Brunei Darussalam. (gus/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/