30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Akselerasi Pemerataan Ekonomi di Indonesia, Tokopedia Ciptakan 21.746 Lapangan Kerja

JELASKAN: Dari kanan, External Communications Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, City Manager Regional Growth Expansion (RGE) Medan, Wiwid Syahdiyah Sugiarti dan Pelaku usaha Bedrock, Fredy menjelaskan kepada wartawan dampak Tokopedia terhadap perekonomian sumut di Hotel Grand Aston Medan, Kamis (5/12).
Triadi Wibowo/Sumut Pos
JELASKAN: Dari kanan, External Communications Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, City Manager Regional Growth Expansion (RGE) Medan, Wiwid Syahdiyah Sugiarti dan Pelaku usaha Bedrock, Fredy menjelaskan kepada wartawan dampak Tokopedia terhadap perekonomian sumut di Hotel Grand Aston Medan, Kamis (5/12). Triadi Wibowo/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Gross Merchandise Value (GMV) Tokopedia tahun 2018 tembus angka Rp73 triliun. Nilai ini diperkirakan naik menjadi Rp222 triliun pada 2019 atau setara dengan 1,5% perekonomian tanah air ini.

External Communications Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya menjelaskan Tokopedia terus bertransformasi menjadi Super Ecosystem, kontiniu mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Selama lebih dari 10 tahun, dampak pemerataan ekonomi digital tersebut bahkan sudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dari Sabang sampai Merauke.

“Riset yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) di 2018-2019 membuktikan bahwa Tokopedia telah memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia,” sebut Ekhel pada diskusi media briefing dengan tema ‘Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Sumatera Utara’ di Medan, Kamis (5/12).

Pengaruh Tokopedia juga dirasakan di hampir seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di Sumatera Utara. Pada tahun 2018, Tokopedia telah berhasil berkontribusi terhadap GDP sebesar Rp2.795.607.000.000.

Ekhel memprediksikan akan semakin meningkat di tahun ini menjadi Rp10.861.105.000.000. Selain itu, Tokopedia turut berkontribusi terhadap total pendapatan rumah tangga Sumatera Utara di 2018 yaitu sebesar Rp909.626.000.000 dan di 2019 diprediksi meningkat menjadi Rp3.529.986.000.000.

“Kami berkomitmen menggerakkan perekonomian dalam negeri, maka Indonesia akan terus menjadi fokus utama Tokopedia. Kami selalu berusaha relevan dengan kebutuhan masyarakat melalui berbagai inisiatif di tingkat lokal demi mempermudah seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Medan, Sumatera Utara, baik dalam menciptakan peluang maupun mencapai lebih. Di Sumatera Utara, khususnya di Medan, Tokopedia menghadirkan beberapa inisiatif lokal seperti Tokopedia Center dan Mitra Tokopedia,” jelas Ekhel.

Sejak diluncurkan pada September 2018, Tokopedia Center telah hadir di 77 titik di berbagai wilayah Indonesia. Tokopedia Center merupakan experience center yang menghadirkan pengalaman berbelanja secara O2O sekaligus berperan sebagai pusat edukasi digital yang membantu para pegiat UMKM mengembangkan usaha mereka bersama Tokopedia.

“Diharapkan Tokopedia Center dapat membantu masyarakat, untuk meningkatkan daya saing bisnis di pasar nasional, mengingat para pegiat UMKM merupakan penyumbang lebih dari 60 persen terhadap perekonomian Indonesia,” tutur Ekhel.

Inisiatif lokal lainnya adalah Mitra Tokopedia, yang kini telah berevolusi menjadi sebuah ekosistem untuk mempermudah pemilik warung, toko kelontong dan usaha sejenis lainnya, dalam mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan teknologi.

“Lewat Mitra Tokopedia, kami berharap warung-warung di Indonesia bisa menjadi ‘warung super’ dan ikut berkontribusi terhadap ekonomi digital di Indonesia, khususnya kali ini di Medan, Sumatera Utara,” terang Ekhel.

Pengaruh Tokopedia terhadap perekonomian Indonesia juga tidak terlepas dari jumlah lapangan kerja yang berhasil diciptakan. Menurut riset LPEM FEB UI, selama 2018-2019, Tokopedia telah berhasil menciptakan 857 ribu lapangan kerja baru, dari penjual aktif Tokopedia yang berada di Aceh sampai Papua. Jumlah ini setara dengan 10,3% dari total lapangan pekerjaan baru untuk Indonesia pada tahun 2018. Sebanyak 309 ribu di antaranya bahkan menjadikan Tokopedia sebagai sumber penghasilan utama.

Persebaran lapangan kerja tersebut meliputi beberapa wilayah Indonesia, seperti DKI Jakarta (207.117 lapangan kerja), Jawa Barat (172.348 lapangan kerja), Jawa Timur (112.488 lapangan kerja), Sumatera Utara (21.746 lapangan kerja), Bali (25.699 lapangan kerja), Sulawesi Selatan (7.194 lapangan kerja), Nusa Tenggara Barat (3.001 lapangan kerja) dan sebagainya.

Bersama lebih dari 6,8 juta masyarakat yang menjual lebih dari 200 juta jenis produk terdaftar dengan harga transparan, Tokopedia telah menjangkau 97 persen kecamatan di Indonesia. 86,5 persen di antara jutaan penjual ini adalah pebisnis baru; 38,6 persennya kreator lokal. Di wilayah Sumatera Utara, jumlah penjual Tokopedia mengalami peningkatan sebanyak 112 persen dari tahun 2018 hingga 2019. Tingkat penjualan dari Sumatera Utara ke dalam provinsi pun mencapai 89 persen.

Tokopedia, lewat berbagai inisiatif, senantiasa berupaya membantu kreator lokal untuk mendapat panggung lebih luas dan menjadi merek masa depan Indonesia, salah satunya Fredy (31), pemilik tokopedia.com/bedrock, yang fokus pada industri produk kebutuhan berbahan dasar kulit, seperti dompet, sarung paspor, organizer, dan suvenir lainnya di Medan. (gus/ram)

JELASKAN: Dari kanan, External Communications Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, City Manager Regional Growth Expansion (RGE) Medan, Wiwid Syahdiyah Sugiarti dan Pelaku usaha Bedrock, Fredy menjelaskan kepada wartawan dampak Tokopedia terhadap perekonomian sumut di Hotel Grand Aston Medan, Kamis (5/12).
Triadi Wibowo/Sumut Pos
JELASKAN: Dari kanan, External Communications Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, City Manager Regional Growth Expansion (RGE) Medan, Wiwid Syahdiyah Sugiarti dan Pelaku usaha Bedrock, Fredy menjelaskan kepada wartawan dampak Tokopedia terhadap perekonomian sumut di Hotel Grand Aston Medan, Kamis (5/12). Triadi Wibowo/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Gross Merchandise Value (GMV) Tokopedia tahun 2018 tembus angka Rp73 triliun. Nilai ini diperkirakan naik menjadi Rp222 triliun pada 2019 atau setara dengan 1,5% perekonomian tanah air ini.

External Communications Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya menjelaskan Tokopedia terus bertransformasi menjadi Super Ecosystem, kontiniu mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Selama lebih dari 10 tahun, dampak pemerataan ekonomi digital tersebut bahkan sudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dari Sabang sampai Merauke.

“Riset yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) di 2018-2019 membuktikan bahwa Tokopedia telah memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia,” sebut Ekhel pada diskusi media briefing dengan tema ‘Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Sumatera Utara’ di Medan, Kamis (5/12).

Pengaruh Tokopedia juga dirasakan di hampir seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di Sumatera Utara. Pada tahun 2018, Tokopedia telah berhasil berkontribusi terhadap GDP sebesar Rp2.795.607.000.000.

Ekhel memprediksikan akan semakin meningkat di tahun ini menjadi Rp10.861.105.000.000. Selain itu, Tokopedia turut berkontribusi terhadap total pendapatan rumah tangga Sumatera Utara di 2018 yaitu sebesar Rp909.626.000.000 dan di 2019 diprediksi meningkat menjadi Rp3.529.986.000.000.

“Kami berkomitmen menggerakkan perekonomian dalam negeri, maka Indonesia akan terus menjadi fokus utama Tokopedia. Kami selalu berusaha relevan dengan kebutuhan masyarakat melalui berbagai inisiatif di tingkat lokal demi mempermudah seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Medan, Sumatera Utara, baik dalam menciptakan peluang maupun mencapai lebih. Di Sumatera Utara, khususnya di Medan, Tokopedia menghadirkan beberapa inisiatif lokal seperti Tokopedia Center dan Mitra Tokopedia,” jelas Ekhel.

Sejak diluncurkan pada September 2018, Tokopedia Center telah hadir di 77 titik di berbagai wilayah Indonesia. Tokopedia Center merupakan experience center yang menghadirkan pengalaman berbelanja secara O2O sekaligus berperan sebagai pusat edukasi digital yang membantu para pegiat UMKM mengembangkan usaha mereka bersama Tokopedia.

“Diharapkan Tokopedia Center dapat membantu masyarakat, untuk meningkatkan daya saing bisnis di pasar nasional, mengingat para pegiat UMKM merupakan penyumbang lebih dari 60 persen terhadap perekonomian Indonesia,” tutur Ekhel.

Inisiatif lokal lainnya adalah Mitra Tokopedia, yang kini telah berevolusi menjadi sebuah ekosistem untuk mempermudah pemilik warung, toko kelontong dan usaha sejenis lainnya, dalam mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan teknologi.

“Lewat Mitra Tokopedia, kami berharap warung-warung di Indonesia bisa menjadi ‘warung super’ dan ikut berkontribusi terhadap ekonomi digital di Indonesia, khususnya kali ini di Medan, Sumatera Utara,” terang Ekhel.

Pengaruh Tokopedia terhadap perekonomian Indonesia juga tidak terlepas dari jumlah lapangan kerja yang berhasil diciptakan. Menurut riset LPEM FEB UI, selama 2018-2019, Tokopedia telah berhasil menciptakan 857 ribu lapangan kerja baru, dari penjual aktif Tokopedia yang berada di Aceh sampai Papua. Jumlah ini setara dengan 10,3% dari total lapangan pekerjaan baru untuk Indonesia pada tahun 2018. Sebanyak 309 ribu di antaranya bahkan menjadikan Tokopedia sebagai sumber penghasilan utama.

Persebaran lapangan kerja tersebut meliputi beberapa wilayah Indonesia, seperti DKI Jakarta (207.117 lapangan kerja), Jawa Barat (172.348 lapangan kerja), Jawa Timur (112.488 lapangan kerja), Sumatera Utara (21.746 lapangan kerja), Bali (25.699 lapangan kerja), Sulawesi Selatan (7.194 lapangan kerja), Nusa Tenggara Barat (3.001 lapangan kerja) dan sebagainya.

Bersama lebih dari 6,8 juta masyarakat yang menjual lebih dari 200 juta jenis produk terdaftar dengan harga transparan, Tokopedia telah menjangkau 97 persen kecamatan di Indonesia. 86,5 persen di antara jutaan penjual ini adalah pebisnis baru; 38,6 persennya kreator lokal. Di wilayah Sumatera Utara, jumlah penjual Tokopedia mengalami peningkatan sebanyak 112 persen dari tahun 2018 hingga 2019. Tingkat penjualan dari Sumatera Utara ke dalam provinsi pun mencapai 89 persen.

Tokopedia, lewat berbagai inisiatif, senantiasa berupaya membantu kreator lokal untuk mendapat panggung lebih luas dan menjadi merek masa depan Indonesia, salah satunya Fredy (31), pemilik tokopedia.com/bedrock, yang fokus pada industri produk kebutuhan berbahan dasar kulit, seperti dompet, sarung paspor, organizer, dan suvenir lainnya di Medan. (gus/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/