BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Coca-Cola Amatil Indonesia bersama Khadijah Sharaswaty Indonesia dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan melaksanakan program edukasi sadar lingkungan di kalangan pelajar.
Program edukasi dengan penanaman pohon dan penyerahan tong sampah oleh Coca-Cola Amatil Indonesia, dengan dihadiri Pelaksana tugas Walikota Medan Ir Akhyar inspektur sebagai upacara didampingi Kadis Lingkungan Hidup.
Kadis Pendidikan Kota Medan, Kepala Departemen Agama, Camat Medan Labuhan dan beberapa lurah di Kecamatan Medan Labuhan, di Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri 4 dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Medan, Senin (6/1).
“Pohon yang ditanam selain mampu menyejukkan sekolah, juga merupakan tanaman produktif yang bisa dinikmati buahnya. Kesadaran menjaga lingkungan yang kita laksanakan di lingkungan sekolah ini, Insyaallah akan mampu menjadi awal bagi kuatnya komitmen generasi muda menjaga alam dan lingkungan sekitar,” harap Akhyar.
Akhyar berharap kesadaran menjaga kesehatan dan menjaga lingkungan ini terus ditingkatkan di Kota Medan rumah kita tercinta. Dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, kita akan bisa sama-sama membangun Kota Medan tercinta.
“Daerah ini milik kita semua, kemajuan pembangunan kota ini juga merupakan tanggung jawab kita bersama. Mari kita jadikan even ini sebagai salah satu wujud komitmen kita bersama, agar Kota Medan menjadi kota yang kuat secara lahir dan bathin. Jika makin banyak individu dan institusi yang peduli akan kondisi lingkungan sebelum terlanjur hancur, maka Insyaallah masa depan bangsa ini akan makin cerah,” ucap Akhyar di MAN 4 Medan.
Ia mengucapkan terima kasih kepada PT Coca Cola Amatil Indonesia yang sudah menunjukkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan hidup di Kota Medan. Semoga langkah positif ini akan diikuti oleh lebih banyak individu maupun organisasi lainnya, sehingga Kota Medan rumah kita tercinta ini akan makin asri.
Kepada para pelajar yang menggantungkan cita-cita harus sukses dan berhasil untuk bermimpi dan berimajinasi tentang masa depan. Harapannya, kepada para guru dapat melaksanakan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim tentang merdeka belajar.
“Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Maka dari itu, saya titipkan anak saya ini kepada guru-guru semua di sini, kembangkan eksplorasi sesuai bakat dan kemampuan anak-anak kita ini,” harapnya. (fac/azw)