30 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Komisi C Panggil Disbud Medan

Ramadhan Fair.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kisruh pemenang tender penyelenggaraan even Ramadhan Fair 2017 mendapat perhatian serius Komisi C DPRD Medan. Untuk itu, pekan depan komisi yang membidangi keuangan daerah ini siap memanggil Dinas Kebudayaan dan Bagian Perlengkapan Layanan Pengadaan Setdako Medan.

“Pemberitaan di media cetak soal dugaan kongkalikong antara pokja (kelompok kerja, Red) ULP dengan pemenang tender (PT. Global Gemilang), akan menjadi salah satu agenda yang kami tanyakan dalam rapat kerja. Kami sudah berencana sebelumnya memanggil Dinas Kebudayaan terkait even Ramadhan Fair tahun ini,” kata Ketua Komisi C DPRD Medan Boydo HK Panjaitan.

Dikatakan Boydo, pihaknya berencana mengundang pihak-pihak terkait itu pada Senin (22/5), di mana sebelum even rutin Pemko Medan itu berlangsung. “Setiap tahunnya kan memang seperti itu. Kami mau mendengar apa saja konsep Pemko untuk even Ramadhan Fair. Apalagi kita tahu bahwa even tersebut sudah menjadi ikon Kota Medan,” katanya.

Politisi PDIP ini menegaskan, gaung Ramadhan Fair perlu diperluas agar dunia mengetahui ada even akbar setiap bulan suci Ramadan di Kota Medan. Untuk itu, diperlukan event organizer (EO) profesional dalam mengelola acara tersebut. “Kita gak mau seperti kejadian tahun lalu. Lihat banyak sekali insiden yang terjadi. Mulai dari undian stand yang diperjualbelikan, temuan mie formalin, bakso boraks sampai bocah yang meninggal dunia akibat tersengat kabel listrik di lokasi acara. Ini tentu sangat memalukan dan menampar wajah Wali Kota Medan,” katanya.

Ia menyarankan agar Pemko melalui instansi terkait mampu memetik pelajaran dan pengalaman pada tahun lalu tersebut, sehingga acara tersebut meninggalkan kesan positif baik di kalangan masyarakat Medan, khususnya, juga luar daerah bahkan wisatawan domestik dan mancanegara. “Kalau EO-nya dari tahun ke tahun itu saja orangnya, bagaimana mungkin acara itu bisa diorganisir dengan baik dan inovatif. Makanya jangan karena kedekatan atau ada unsur like or dislike dalam menentukan pemenang tender. Kasih juga kesempatan untuk EO lain berkarya. Ini tentu catatan penting yang akan kami tanyakan dalam rapat,” pungkasnya.

Owner JA Production Indonesia didampingi Direktur Utama PT MAM, Ahmad Lutfi mengatakan, tender Ramadhan Fair yang dinilai janggal. Sebab, PT JA Production Indonesia dan PT Mulki Abadi Management (MAM), sebagai peserta dengan penawaran terendah pertama dan ketiga yang kalah dalam proses tender ULP, siap menempuhjalur hukum.

“Rencananya Minggu depan kami memang akan melanjutkan kasus ini ke jalur hukum. Kami bukan hendak merebut pengerjaan Ramadhan Fair, namun hendaknya sesuai prosedurlah,” jelas Yandrinal, Owner JA Production Indonesia didampingi Direktur Utama PT MAM, Ahmad Lutfi, Kamis (18/5).

Ramadhan Fair.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kisruh pemenang tender penyelenggaraan even Ramadhan Fair 2017 mendapat perhatian serius Komisi C DPRD Medan. Untuk itu, pekan depan komisi yang membidangi keuangan daerah ini siap memanggil Dinas Kebudayaan dan Bagian Perlengkapan Layanan Pengadaan Setdako Medan.

“Pemberitaan di media cetak soal dugaan kongkalikong antara pokja (kelompok kerja, Red) ULP dengan pemenang tender (PT. Global Gemilang), akan menjadi salah satu agenda yang kami tanyakan dalam rapat kerja. Kami sudah berencana sebelumnya memanggil Dinas Kebudayaan terkait even Ramadhan Fair tahun ini,” kata Ketua Komisi C DPRD Medan Boydo HK Panjaitan.

Dikatakan Boydo, pihaknya berencana mengundang pihak-pihak terkait itu pada Senin (22/5), di mana sebelum even rutin Pemko Medan itu berlangsung. “Setiap tahunnya kan memang seperti itu. Kami mau mendengar apa saja konsep Pemko untuk even Ramadhan Fair. Apalagi kita tahu bahwa even tersebut sudah menjadi ikon Kota Medan,” katanya.

Politisi PDIP ini menegaskan, gaung Ramadhan Fair perlu diperluas agar dunia mengetahui ada even akbar setiap bulan suci Ramadan di Kota Medan. Untuk itu, diperlukan event organizer (EO) profesional dalam mengelola acara tersebut. “Kita gak mau seperti kejadian tahun lalu. Lihat banyak sekali insiden yang terjadi. Mulai dari undian stand yang diperjualbelikan, temuan mie formalin, bakso boraks sampai bocah yang meninggal dunia akibat tersengat kabel listrik di lokasi acara. Ini tentu sangat memalukan dan menampar wajah Wali Kota Medan,” katanya.

Ia menyarankan agar Pemko melalui instansi terkait mampu memetik pelajaran dan pengalaman pada tahun lalu tersebut, sehingga acara tersebut meninggalkan kesan positif baik di kalangan masyarakat Medan, khususnya, juga luar daerah bahkan wisatawan domestik dan mancanegara. “Kalau EO-nya dari tahun ke tahun itu saja orangnya, bagaimana mungkin acara itu bisa diorganisir dengan baik dan inovatif. Makanya jangan karena kedekatan atau ada unsur like or dislike dalam menentukan pemenang tender. Kasih juga kesempatan untuk EO lain berkarya. Ini tentu catatan penting yang akan kami tanyakan dalam rapat,” pungkasnya.

Owner JA Production Indonesia didampingi Direktur Utama PT MAM, Ahmad Lutfi mengatakan, tender Ramadhan Fair yang dinilai janggal. Sebab, PT JA Production Indonesia dan PT Mulki Abadi Management (MAM), sebagai peserta dengan penawaran terendah pertama dan ketiga yang kalah dalam proses tender ULP, siap menempuhjalur hukum.

“Rencananya Minggu depan kami memang akan melanjutkan kasus ini ke jalur hukum. Kami bukan hendak merebut pengerjaan Ramadhan Fair, namun hendaknya sesuai prosedurlah,” jelas Yandrinal, Owner JA Production Indonesia didampingi Direktur Utama PT MAM, Ahmad Lutfi, Kamis (18/5).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/