26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

RSUP H Adam Malik Kembali Aktifkan Instalasi Bedah Pusat

Dirut RSUP H Adam Malik Medan, dr Bambang Prabowo MKes.
Dirut RSUP H Adam Malik Medan, dr Bambang Prabowo MKes.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Instalasi Bedah Pusat (IBP) RSUP H Adam Malik yang sempat tidak beroperasional, kini dibuka kembali. Dibukanya IBP tersebut dalam rangka memenuhi standar Akreditasi Joint Commission International (JCI).

Direktur Utama (Dirut) RSUP HAM, dr Bambang Prabowo MKes mengatakan, berdasarkan uji kelayakan sesuai standar Akreditasi JCI, ditemukan 5 kamar operasi telah memenuhi standar. Karenanya, diputuskan dapat beroperasi kembali sejak 13 Januari 2020.

“Setiap direksi mengusulkan untuk mengoperasikan kembali IBP. Kemudian, diputuskan melakukan uji kuman kembali, dan ditemukan 5 kamar operasi layak dan memenuhi standar JCI. Namun, saat ini masih 3 kamar operasi yang sudah beroperasi secara normal karena butuh penataan ulang kembali SDM yang akan ditugaskan, terutama tenaga perawat,” ujarnya kepada wartawan, Senin (13/1).

Sebelumnya, kata Bambang, SDM yang bertugas di IBP telah ditugaskan di unit-unit lain. Hal yang menjadi fokus perhatian yaitu penugasan tenaga perawat. Untuk sementara, tenaga SDM yang sudah dapat ditugaskan masih pada 3 kamar operasi. Sementara kamar operasi lainnya akan dilakukan renovasi agar sesuai dengan standar akreditasi JCI. “IBP sendiri saat ini memiliki total 10 kamar operasi, namun 5 kamar telah memenuhi standar,” paparnya.

Menurut Bambang, dengan beroperasinya IBP ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasien yang memerlukan tindakan operasi. Sebab, selama ini terdapat antrean operasi pasien per harinya. Di samping itu, diharapkan pula pendapatan rumah sakit dapat semakin meningkat.

“Demi memenuhi kebutuhan pasien, IBP sudah beberapa kali melakukan tindakan operasi di luar jam kerja. Untuk ke depannya, IBP bertekad akan siap sedia 24 jam melayani tindakan operasi sesuai dengan kebutuhan pasien,” ungkap Bambang sembari menuturkan, tindakan operasi telah dilakukan di hari libur, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu salah satunya tindakan bedah syaraf.

Ia menambahkan, meski diaktifkannya kembali IBP, tindakan operasi yang selama ini dilakukan di OK Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJ) dan Pusat Jantung Terpadu (PJT) akan tetap dilaksanakan. Namun, tindakan operasi yang dilakukan pada masing-masing unit lebih terfokus sesuai dengan unit layanannya.

“IBP memenuhi layanan operasi elektif (yang sudah dijadwalkan), IGD memenuhi layanan operasi darurat, IRJ memenuhi layanan operasi kecil dan PJT layanan operasi jantung,” pungkasnya. (ris/ila)

Dirut RSUP H Adam Malik Medan, dr Bambang Prabowo MKes.
Dirut RSUP H Adam Malik Medan, dr Bambang Prabowo MKes.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Instalasi Bedah Pusat (IBP) RSUP H Adam Malik yang sempat tidak beroperasional, kini dibuka kembali. Dibukanya IBP tersebut dalam rangka memenuhi standar Akreditasi Joint Commission International (JCI).

Direktur Utama (Dirut) RSUP HAM, dr Bambang Prabowo MKes mengatakan, berdasarkan uji kelayakan sesuai standar Akreditasi JCI, ditemukan 5 kamar operasi telah memenuhi standar. Karenanya, diputuskan dapat beroperasi kembali sejak 13 Januari 2020.

“Setiap direksi mengusulkan untuk mengoperasikan kembali IBP. Kemudian, diputuskan melakukan uji kuman kembali, dan ditemukan 5 kamar operasi layak dan memenuhi standar JCI. Namun, saat ini masih 3 kamar operasi yang sudah beroperasi secara normal karena butuh penataan ulang kembali SDM yang akan ditugaskan, terutama tenaga perawat,” ujarnya kepada wartawan, Senin (13/1).

Sebelumnya, kata Bambang, SDM yang bertugas di IBP telah ditugaskan di unit-unit lain. Hal yang menjadi fokus perhatian yaitu penugasan tenaga perawat. Untuk sementara, tenaga SDM yang sudah dapat ditugaskan masih pada 3 kamar operasi. Sementara kamar operasi lainnya akan dilakukan renovasi agar sesuai dengan standar akreditasi JCI. “IBP sendiri saat ini memiliki total 10 kamar operasi, namun 5 kamar telah memenuhi standar,” paparnya.

Menurut Bambang, dengan beroperasinya IBP ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasien yang memerlukan tindakan operasi. Sebab, selama ini terdapat antrean operasi pasien per harinya. Di samping itu, diharapkan pula pendapatan rumah sakit dapat semakin meningkat.

“Demi memenuhi kebutuhan pasien, IBP sudah beberapa kali melakukan tindakan operasi di luar jam kerja. Untuk ke depannya, IBP bertekad akan siap sedia 24 jam melayani tindakan operasi sesuai dengan kebutuhan pasien,” ungkap Bambang sembari menuturkan, tindakan operasi telah dilakukan di hari libur, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu salah satunya tindakan bedah syaraf.

Ia menambahkan, meski diaktifkannya kembali IBP, tindakan operasi yang selama ini dilakukan di OK Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJ) dan Pusat Jantung Terpadu (PJT) akan tetap dilaksanakan. Namun, tindakan operasi yang dilakukan pada masing-masing unit lebih terfokus sesuai dengan unit layanannya.

“IBP memenuhi layanan operasi elektif (yang sudah dijadwalkan), IGD memenuhi layanan operasi darurat, IRJ memenuhi layanan operasi kecil dan PJT layanan operasi jantung,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/