Peringati Hari Kesadaran Nasional
Pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemko Medan wajib mengikuti upacara, tak terlepas para pejabat struktural wajib mengikuti upacara. Karena setiap upacara sebagai bentuk cerminan disiplin dan rasa tanggung jawab.
Penegasan itu disampaikan langsung Wali Kota Medan ketika memimpin upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional dan Kesehatan Nasional ke-47 Tahun 2011 di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (17/11). “Saya tidak ingin upacara yang digelar hanya dilakukan sebagai acara rutinitas saja. Upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional dan Kesehatan Nasional justru dimaksudkan rangka memberikan motivasi peningkatan kinerja dan disiplin. Karenanya, setiap upacara yang digelar hari demi hari justru semakin meningkat kualitasnya,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota membacakan arahan pidato tertulis Menteri Kesehatan DR Endang Rahayu Sedyaningsih MPH DR.PH mengatakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) merupakan tonggak peringatan akan pentingnya kesehatan dalam berbangsa dan bernegara.
Kesehatan merupakan satu pilar pembangunan sumber daya manusia mewujudkan manusia Indonesia yang tangguh, kuat, pandai, beradab, mampu bersaing dengan bangsa lain serta unggul dalam bidang ekonomi, teknologi dan social budaya.
Hal itu lah yang membuat seluruh barisan tidak langsung dibubarkan begitu upacara selesai, Rahudman meminta Sekda Ir Syaiful Bahri, Kepala Inspektorat Drs Farid Wajedi, Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Drs Musaddad Nasution, serta Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Drs Parluhutan Hasibuan untuk mengecek siapa pejabat struktural, terutama eselon tiga yang tidak hadir dalam upacara pagi itu.
“Saya minta pejabat struktural, terutama eselon tiga untuk dicek kehadirannya dalam upacara ini. Mengapa staf dan pejebat eselon dua saja yang ikut apel. Harapan saya setelah dicek, seluruh pejabat eselon tiga hadir,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota ketika memberikan arahan dengan membacakan pidato tertulis Menteri Kesehatan DR Endang Rahayu Sedyaningsih MPH DR.PH mengatakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) merupakan tonggak peringatan akan pentingnya kesehatan dalam berbangsa dan bernegara. Kesehatan merupakan satu pilar pembangunan sumber daya manusia mewujudkan manusia Indonesia yang tangguh, kuat, pandai, beradab, mampu bersaing dengan bangsa lain serta unggul dalam bidang ekonomi, teknologi dan social budaya.
Peringatan HKN tahun ini, lanjutnya, juga momentum untuk meningkatkan pelaksanaan Gerakan Kebersihan Nasional Indonesia yang diamanatkan Presiden Republik Indonesia. Tema HKN ke-47, Indonesia Cinta Sehat dimaksudkan untuk mengajak seluruh komponen bangsa melakukan gerakan dan tindakan nyata dalam mencapai hidup bersih dan sehat . “Tema ini mencerminkan bahwa bangsa Indonesia mencintai kesehatan, mau dan mampu berperilaku sehat,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, paparnya, berkat pelaksanaan pembangunan kesehatan yang komprehensif dan berkesinambungan tampak adanya kecendrungan peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat dan pencapaian sasaran Millenium Development Goals (MDGS), seperti menurunnya angka kematian bayi, angka kematian ibu, meningkatnya angka harapan hidup waktu lahir.
Capaian lainnya, tambahnya, menurunnya jumlah penderita tuberculosis (TB) di Indoensia sehingga sebelumnya Indonesia menempati peringkat ketiga dunia kini menjadi peringkat kelima dunia. Kemudian, penderita folio juga sudah tak ditemukan lagi di Indonesia sepanjang lima tahun terakhir. Serta beberapa provinsi dinyatakan oleh oraganisasi kesehetan dunia (WHO) telah tereleminasi dari tetanus maternal dan neonatal.
Kemudian, 2011, pemerintah memberikan immunisasi tambahan campak lebih dari11,9 juta anak dan folio lebih dari 14,1 juta. Dewasa ini upaya untuk eleminasi malaria, filariasis dan kusta juga sedang dilaksanakan secara intensif di seluruh Indonesia. Hingga September 2011, telah diperiksa 868.552 sediaan darah untuk diagnosis malaria dan seluruh penderita yang positif sebanyak 204.951 orang telah diobati. (adl)