26 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Dinilai Tak Menunjukkan Kinerjanya, DLH Sumut Hanya Habiskan Anggaran

Rony Situmorang  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah  Sumatera Utara (DPRD Sumut)
Rony Situmorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Rony Situmorang menilai Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara (DLH Pemprovsu) hanya menghabiskan anggaran APBD Sumut semata.

Alasannya, dari penjabaran realisasi serapan anggaran TA 2019 dan program/kegiatan tahun 2020 triwulan 1 dan 2 tidak menunjukkan kinerjanya. Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi D DPRD Sumut dengan DLH Sumut, yang digelar di ruangan rapat komisi D DPRD Sumut, Selasa (10/3) sore.

“Apa goal atau tujuan DLH Sumut sehingga ada turun mata anggaran dalam APBD Sumut. Apakah pengelolaan sampah ataupun polusi udara atau apa, kalau DLH tidak bisa menjawab maka DLH hanya menghabiskan anggaran saja. Karena saya tidak melihat adanya pencapaian yang dilakukan pada 2019 lalu hingga sampai saat ini,” ujar Rony.

Selain itu, politisi muda dari Fraksi Nasdem ini juga mempertanyakan proyek Pembuatan Taman Hijau di Sempadan Sungai senilai Rp2,3 miliar. Parahnya lagi, baru dibangun toiletnya tidak berfungsi dan pada bangunan sempadan sungai tersebut terlihat hanya dilakukan tempelan yang menyambung bangunan yang lama.

“Saya ada buktinya, mulai dibangun sampai selesai. Tadi saya cari sampai 3 kali dalam program kegiatan tahun 2020 yang diberikan DLH tidak ada anggaran itu. Ada disini Gerakan Penyelamat Sungai yang terealisasi senilai Rp2.516.597.077,” katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Sumut Aulia Rizky Agsa mempertanyakan pengawasan DLH Sumut terkait masalah penyebaran polusi gas beracun asam sulfit atau H2S di areal persawahan warga Desa Banuaji IV Adiankoting. Dan akibat semburan gas tersebut diduga telah memakan korban jiwa meninggal dunia di areal pertanian warga.

Sekretaris DLH Sumut Sugianto menjelaskan bahwa DLH Sumut memiliki tujuan untuk meningkatkankan kualitas lingkungan hidup atau yang disingkat dengan IKA LH yang terbagi dalam IKA (Indeks Kualitas Air), IKU (Indeks Kualitas Udara) dan IKTL (Indeks Kualitas Tutupan Lahan) walau yang lebih berperan Dinas Kehutanan. “Sebetulnya kalau mau melihat raport lingkungan hidup dapat dilihat dari situ,” ujarnya.

Terkait masalah Pembuatan Taman Hijau di Sempadan Sungai dan PT SOL, lanjutnya, maka DLH Sumut akan melakukan peninjauan terlebih dahulu. “Mungkin kami akan tinjau terlebih dahulu dan datanya akan kami sampaikan segera Pak,” pungkasnya. (mag-1/ila)

Rony Situmorang  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah  Sumatera Utara (DPRD Sumut)
Rony Situmorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Rony Situmorang menilai Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara (DLH Pemprovsu) hanya menghabiskan anggaran APBD Sumut semata.

Alasannya, dari penjabaran realisasi serapan anggaran TA 2019 dan program/kegiatan tahun 2020 triwulan 1 dan 2 tidak menunjukkan kinerjanya. Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi D DPRD Sumut dengan DLH Sumut, yang digelar di ruangan rapat komisi D DPRD Sumut, Selasa (10/3) sore.

“Apa goal atau tujuan DLH Sumut sehingga ada turun mata anggaran dalam APBD Sumut. Apakah pengelolaan sampah ataupun polusi udara atau apa, kalau DLH tidak bisa menjawab maka DLH hanya menghabiskan anggaran saja. Karena saya tidak melihat adanya pencapaian yang dilakukan pada 2019 lalu hingga sampai saat ini,” ujar Rony.

Selain itu, politisi muda dari Fraksi Nasdem ini juga mempertanyakan proyek Pembuatan Taman Hijau di Sempadan Sungai senilai Rp2,3 miliar. Parahnya lagi, baru dibangun toiletnya tidak berfungsi dan pada bangunan sempadan sungai tersebut terlihat hanya dilakukan tempelan yang menyambung bangunan yang lama.

“Saya ada buktinya, mulai dibangun sampai selesai. Tadi saya cari sampai 3 kali dalam program kegiatan tahun 2020 yang diberikan DLH tidak ada anggaran itu. Ada disini Gerakan Penyelamat Sungai yang terealisasi senilai Rp2.516.597.077,” katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Sumut Aulia Rizky Agsa mempertanyakan pengawasan DLH Sumut terkait masalah penyebaran polusi gas beracun asam sulfit atau H2S di areal persawahan warga Desa Banuaji IV Adiankoting. Dan akibat semburan gas tersebut diduga telah memakan korban jiwa meninggal dunia di areal pertanian warga.

Sekretaris DLH Sumut Sugianto menjelaskan bahwa DLH Sumut memiliki tujuan untuk meningkatkankan kualitas lingkungan hidup atau yang disingkat dengan IKA LH yang terbagi dalam IKA (Indeks Kualitas Air), IKU (Indeks Kualitas Udara) dan IKTL (Indeks Kualitas Tutupan Lahan) walau yang lebih berperan Dinas Kehutanan. “Sebetulnya kalau mau melihat raport lingkungan hidup dapat dilihat dari situ,” ujarnya.

Terkait masalah Pembuatan Taman Hijau di Sempadan Sungai dan PT SOL, lanjutnya, maka DLH Sumut akan melakukan peninjauan terlebih dahulu. “Mungkin kami akan tinjau terlebih dahulu dan datanya akan kami sampaikan segera Pak,” pungkasnya. (mag-1/ila)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/