26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lamar 3 Perempuan Sekaligus

Babak Baru Cinta Andhika Pratama-Ussy Sulistiawaty

Empat tahun lamanya waktu yang diperlukan oleh Ussy Sulistiawaty (31) untuk memantapkan hati memilih Andhika Pratama (25). Pasangan itu kemarin (19/11) melangsungkan acara lamaran di kediaman Ussy, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Satu tahap menuju pernikahan sudah dilakoni. Januari mendatang, mereka sudah menetapkan tanggal untuk menjadi suami istri.

Rumah mewah dua lantai milik Ussy sore itu ramai orang. Tenda bernuansa ungu sudah terpasang. Kursi-kursi berwarna putih berjejer. Tepat di depan gerbang, puluhan kamerawan dan fotografer berjejer rapi. Mereka menanti kedatangan rombongan keluarga Andhika Pratama. Sang pria yang akan melamar kekasihnya.

Pukul 15.00 lebih, rombongan keluarga Andhika belum tiba. Rina Gunawan yang bertindak sebagai pengatur acara hilir mudik di depan rumah Ussy. Sejam kemudian, yang dinanti datang. Beberapa orang turun dari mobil dengan membawa kotak seserahan. Yang pertama terlihat adalah dua kotak seserahan yang dibawa adik Andhika. Isinya perhiasan emas berlian seberat total 125 gram. Satunya lagi adalah rangkaian uang USD 100 yang dijejer rapi.
Tak lama kemudian, turunlah Andhika dengan memakai baju pink keunguan sambil membawa buket bunga. “Terima kasih banyak teman-teman sudah datang ke sini,” katanya kepada awak media.
Pembawa acara di dalam rumah mempersilakan rombongan keluarga itu untuk masuk. Tetapi, Andhika masih sibuk mengatur barisan. Orang tuanya, Weddy Subagyo dan Sherly Hesti Erawati, berdiri mengapit putranya. Lalu, yang lain berdiri berurutan di belakang mereka.

Total ada 23 kotak seserahan yang dibawa bintang film Butterfly itu. Seolah tak mau ada kesalahan, Andhika lalu berjalan ke belakang dan menata barisan. Lalu, dia kembali lagi berdiri di tengah orang tuanya. Dia terlihat gugup. Waktu mau berjalan masuk ke dalam rumah Ussy, Andhika masih berteriak kecil. “Eh, jangan lupa kertas kuningnya dicabut ya,” teriaknya. Entah kertas kuning apa yang dimaksudnya. Tetapi, sepertinya kertas tersebut tertempel di tiap kotak seserahan. Mungkin semacam petunjuk isi kotak.

Setelah berada di dalam rumah, keluarga Ussy dan Andhika duduk berhadap-hadapan yang dipisahkan oleh meja. Setelah sambutan dari dua keluarga, Ussy diminta untuk keluar. Andhika yang menjemput. Lalu, dari sebuah ruangan, muncul lah dua orang perempuan yang diutupi kain lebar. Hanya ujung sepatu mereka yang terlihat. Andhika diminta untuk memilih, mana yang menurut dia adalah Ussy. “Saya pilih yang sebelah kiri. Itu kelihatan pakai kain ungu. Itu pasti Ussy,” kata dia. Pilihannya tepat. Sosok itu adalah perempuan yang dicintainya.

Selanjutnya adalah prosesi lamaran. Weddy, ayah Andhika, yang mewakili anaknya meminta Ussy kepada Sulaiman, ayah Ussy. “Saya datang karena tuntutan anak. Dulu waktu masih kecil mintanya motor-motoran, mobil-mobilan, lalu sepeda roda tiga. Tapi, setelah lama ditinggal ke Jakarta, kok tahu-tahu dia pulang minta dilamarkan. Katanya ada perempuan yang sangat cocok dengannya. Oleh karena itu, saya akan meminang Ussy untuk anak saya. Pak Sulaiman, boleh tidak? Harus boleh lho Pak. Kalau tidak, kami punya cara lain lho,” ungkap Weddy yang membuat para undangan tertawa.

Setelah itu, giliran Andhika yang berkata langsung kepada Ussy. Pria kelahiran Malang tersebut tidak hanya mengungkapkan ingin meminang Ussy. Tetapi, dia juga bilang untuk meminang Ara dan Amel, anak Ussy. Ara adalah anak Ussy dari pernikahan sebelumnya dengan Yusuf Sugianto, sementara Amel adalah anak angkat Ussy. Tak hanya Ussy yang mengangguk saat dilamar Andhika. Dua bocah itu juga. Tiba-tiba, Weddy yang duduk di seberang langsung berjalan menghampiri Ara dan Amel. Spontan, dia langsung mencium pipi dua anak itu. “Makasih ya Nak,” katanya disambut tawa.

Ara sendiri sempat berbicara langsung kepada Andhika. “Om Dhika, mau nggak kalau Om jadi papanya Ara dan Kak Amel,” katanya. “Boleh banget. 100 persen boleh. So after kondangan, you call me what?” tanya Andhika. “Papa,” jawab Ara malu-malu. Yang dimaksud kondangan adalah acara pernikahan Andhika dan Ussy. Ara menyebut acara pernikahan itu sebagai kondangan.

Ayah-Anak Jadi Nervous

Ussy Sulistiawaty terlihat santai ketika melalui prosesi lamaran kemarin (19/11). Begitu juga halnya dengan orang tuanya. Yang terlihat begitu grogi justru Andhika Pratama dan ayahnya, Weddy Subagyo.
Wajar saja Dhika grogi karena itu adalah pengalaman pertama sekaligus fase besar dalam perjalanan hidupnya. Begitu juga halnya dengan Weddy. Sebab, Dhika adalah anak sulungnya. Apa lagi setelah dia tahu bahwa kedatangannya langsung diabadikan puluhan kamera. Bahkan, ketika diminta untuk berbicara, Weddy lantas berkata, “Kok saya nervous ya. Saya tidak pernah ngomong di depan banyak orang seperti ini. Di-shooting juga. Wah, saya tidak terbiasa,” ucapnya, lantas disambut tawa orangtua Ussy.

Dhika juga sama. Dia sudah terbiasa berbicara di hadapan ratusan, bahkan ribuan orang. Sebab, setiap pagi dia membawakan acara live di salah satu stasiun TV. Tapi, sore itu, kata Dhika, rasanya lain. “Saya tidak pernah segrogi ini. Padahal, saya sudah berkali-kali datang ke rumah ini. Tapi, kok rasanya tetap berbeda,” katanya.

Senyum Dhika baru terkembang lepas begitu acara usai. Terlebih lagi setelah dia mengetahui sahabatnya, Gading Marten, datang. Mereka lantas berpelukan.
Tak hanya itu. Sahabat-sahabat Ussy juga datang untuk memberikan ucapan selamat. Ada Mayang Sari, Cut Keke, Rini Idol, dan juga Irgi Fahrezi.
Mayang Sari yang datang tidak ditemani suaminya itu memberikan ucapan selamat. “Selamat untuk Ussy. Kami semua ikut senang dan bahagia. Ini rencana hebat untuk dia dan hidup dia ke depan pastinya,” ucap Mayang. Mayang mengatakan sering ngobrol dengan Ussy tentang rencana lamaran dan pernikahan. “Padahal, katanya, dia menyiapkan ini dadakan. Tapi, sukses kok. Lancar,” ujarnya lagi. (jan/c4/ayi/jpnn)

Babak Baru Cinta Andhika Pratama-Ussy Sulistiawaty

Empat tahun lamanya waktu yang diperlukan oleh Ussy Sulistiawaty (31) untuk memantapkan hati memilih Andhika Pratama (25). Pasangan itu kemarin (19/11) melangsungkan acara lamaran di kediaman Ussy, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Satu tahap menuju pernikahan sudah dilakoni. Januari mendatang, mereka sudah menetapkan tanggal untuk menjadi suami istri.

Rumah mewah dua lantai milik Ussy sore itu ramai orang. Tenda bernuansa ungu sudah terpasang. Kursi-kursi berwarna putih berjejer. Tepat di depan gerbang, puluhan kamerawan dan fotografer berjejer rapi. Mereka menanti kedatangan rombongan keluarga Andhika Pratama. Sang pria yang akan melamar kekasihnya.

Pukul 15.00 lebih, rombongan keluarga Andhika belum tiba. Rina Gunawan yang bertindak sebagai pengatur acara hilir mudik di depan rumah Ussy. Sejam kemudian, yang dinanti datang. Beberapa orang turun dari mobil dengan membawa kotak seserahan. Yang pertama terlihat adalah dua kotak seserahan yang dibawa adik Andhika. Isinya perhiasan emas berlian seberat total 125 gram. Satunya lagi adalah rangkaian uang USD 100 yang dijejer rapi.
Tak lama kemudian, turunlah Andhika dengan memakai baju pink keunguan sambil membawa buket bunga. “Terima kasih banyak teman-teman sudah datang ke sini,” katanya kepada awak media.
Pembawa acara di dalam rumah mempersilakan rombongan keluarga itu untuk masuk. Tetapi, Andhika masih sibuk mengatur barisan. Orang tuanya, Weddy Subagyo dan Sherly Hesti Erawati, berdiri mengapit putranya. Lalu, yang lain berdiri berurutan di belakang mereka.

Total ada 23 kotak seserahan yang dibawa bintang film Butterfly itu. Seolah tak mau ada kesalahan, Andhika lalu berjalan ke belakang dan menata barisan. Lalu, dia kembali lagi berdiri di tengah orang tuanya. Dia terlihat gugup. Waktu mau berjalan masuk ke dalam rumah Ussy, Andhika masih berteriak kecil. “Eh, jangan lupa kertas kuningnya dicabut ya,” teriaknya. Entah kertas kuning apa yang dimaksudnya. Tetapi, sepertinya kertas tersebut tertempel di tiap kotak seserahan. Mungkin semacam petunjuk isi kotak.

Setelah berada di dalam rumah, keluarga Ussy dan Andhika duduk berhadap-hadapan yang dipisahkan oleh meja. Setelah sambutan dari dua keluarga, Ussy diminta untuk keluar. Andhika yang menjemput. Lalu, dari sebuah ruangan, muncul lah dua orang perempuan yang diutupi kain lebar. Hanya ujung sepatu mereka yang terlihat. Andhika diminta untuk memilih, mana yang menurut dia adalah Ussy. “Saya pilih yang sebelah kiri. Itu kelihatan pakai kain ungu. Itu pasti Ussy,” kata dia. Pilihannya tepat. Sosok itu adalah perempuan yang dicintainya.

Selanjutnya adalah prosesi lamaran. Weddy, ayah Andhika, yang mewakili anaknya meminta Ussy kepada Sulaiman, ayah Ussy. “Saya datang karena tuntutan anak. Dulu waktu masih kecil mintanya motor-motoran, mobil-mobilan, lalu sepeda roda tiga. Tapi, setelah lama ditinggal ke Jakarta, kok tahu-tahu dia pulang minta dilamarkan. Katanya ada perempuan yang sangat cocok dengannya. Oleh karena itu, saya akan meminang Ussy untuk anak saya. Pak Sulaiman, boleh tidak? Harus boleh lho Pak. Kalau tidak, kami punya cara lain lho,” ungkap Weddy yang membuat para undangan tertawa.

Setelah itu, giliran Andhika yang berkata langsung kepada Ussy. Pria kelahiran Malang tersebut tidak hanya mengungkapkan ingin meminang Ussy. Tetapi, dia juga bilang untuk meminang Ara dan Amel, anak Ussy. Ara adalah anak Ussy dari pernikahan sebelumnya dengan Yusuf Sugianto, sementara Amel adalah anak angkat Ussy. Tak hanya Ussy yang mengangguk saat dilamar Andhika. Dua bocah itu juga. Tiba-tiba, Weddy yang duduk di seberang langsung berjalan menghampiri Ara dan Amel. Spontan, dia langsung mencium pipi dua anak itu. “Makasih ya Nak,” katanya disambut tawa.

Ara sendiri sempat berbicara langsung kepada Andhika. “Om Dhika, mau nggak kalau Om jadi papanya Ara dan Kak Amel,” katanya. “Boleh banget. 100 persen boleh. So after kondangan, you call me what?” tanya Andhika. “Papa,” jawab Ara malu-malu. Yang dimaksud kondangan adalah acara pernikahan Andhika dan Ussy. Ara menyebut acara pernikahan itu sebagai kondangan.

Ayah-Anak Jadi Nervous

Ussy Sulistiawaty terlihat santai ketika melalui prosesi lamaran kemarin (19/11). Begitu juga halnya dengan orang tuanya. Yang terlihat begitu grogi justru Andhika Pratama dan ayahnya, Weddy Subagyo.
Wajar saja Dhika grogi karena itu adalah pengalaman pertama sekaligus fase besar dalam perjalanan hidupnya. Begitu juga halnya dengan Weddy. Sebab, Dhika adalah anak sulungnya. Apa lagi setelah dia tahu bahwa kedatangannya langsung diabadikan puluhan kamera. Bahkan, ketika diminta untuk berbicara, Weddy lantas berkata, “Kok saya nervous ya. Saya tidak pernah ngomong di depan banyak orang seperti ini. Di-shooting juga. Wah, saya tidak terbiasa,” ucapnya, lantas disambut tawa orangtua Ussy.

Dhika juga sama. Dia sudah terbiasa berbicara di hadapan ratusan, bahkan ribuan orang. Sebab, setiap pagi dia membawakan acara live di salah satu stasiun TV. Tapi, sore itu, kata Dhika, rasanya lain. “Saya tidak pernah segrogi ini. Padahal, saya sudah berkali-kali datang ke rumah ini. Tapi, kok rasanya tetap berbeda,” katanya.

Senyum Dhika baru terkembang lepas begitu acara usai. Terlebih lagi setelah dia mengetahui sahabatnya, Gading Marten, datang. Mereka lantas berpelukan.
Tak hanya itu. Sahabat-sahabat Ussy juga datang untuk memberikan ucapan selamat. Ada Mayang Sari, Cut Keke, Rini Idol, dan juga Irgi Fahrezi.
Mayang Sari yang datang tidak ditemani suaminya itu memberikan ucapan selamat. “Selamat untuk Ussy. Kami semua ikut senang dan bahagia. Ini rencana hebat untuk dia dan hidup dia ke depan pastinya,” ucap Mayang. Mayang mengatakan sering ngobrol dengan Ussy tentang rencana lamaran dan pernikahan. “Padahal, katanya, dia menyiapkan ini dadakan. Tapi, sukses kok. Lancar,” ujarnya lagi. (jan/c4/ayi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/