WASHINGTON- Ketakutan Israel dan Amerika Serikat (AS) atas program nuklir Iran terus memuncak. Segala upaya dilakukan agar pembuatan nuklir Iran dihentikan. Bagi kedua Negara tersebut, program nuklir Iran kurang dari setahun sudah selesai. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak.
“Kini, Israel fokus terhadap prospek nuklir Iran dan apa yang akan dilakukan terhadap nuklir Iran tersebut,” katanya, Sabtu (19/11).
Menurut Barak, kurang dari tiga tahun tak seorang pun bisa melakukan apa-apa lagi terhadap perkembangan nuklir Iran. Sebab, secara perlahan dan sengaja Iran memperluas rencana mereka, membuat semakin banyak fasilitas nuklir dengan berbagai elemen tersembunyi.
Sedangkan adanya rencana Israel menyerang situs nuklir Iran melalui udara, Barak mengatakan, hal itu tidak pantas dijadikan diskusi publik. Sebenarnya, Iran akan membuat perlombaan pembuatan nuklir di Timur Tengah. Negara-negara Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Turki, dan Mesir bisa terpacu ikut membuat nuklir.
“Jika hal itu terjadi, kita tinggal menghitung waktu kapan nuklir bisa jatuh ke tangan teroris,” katanya.
Namun, Penasehat Urusan Luar Negeri bagi Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Mohammad Javad Larijani mengatakan, tujuan pembuatan nuklir Iran 100 persen jauh dari keinginan untuk membuat senjata nuklir. Namun kalau ditanyai terkait kapabilitas Iran untuk membuat senjata nuklir tentu saja bisa. “Negara mana pun yang mempunyai teknologi nuklir pasti mampu membuat senjata nuklir,” katanya.
Larijani menyebutkan, Jerman dan Jepang merupakan negara yang tidak memiliki senjata nuklir. Namun mereka bisa membuat senjata nuklir dalam hitungan bulan jika mereka menginginkan hal itu. (net/jpnn)