25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

BMKG Imbau Warga Tetap Waspada, Hujan Es Diprediksi Masih Terjadi

Ilustrasi cuaca

TOBA, SUMUTPOS.CO – Hujan es dan angin kencang di wilayah Laguboti Balige Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) dan sekitarnya disebabkan oleh adanya pertemuan dan belokan angin di wilayah Sumut akibat sirkulasi di wilayah perairan barat Sumatera.

Hal itu dikatakan Prakirawan Balai BMKG Wilayah 1 Medan, Budi Prasetyo kepada Sumut Pos di Medan, Selasa (14/4). Selain itu, lanjutnya, kondisi suhu muka laut di wilayah Pantai Barat dan Timur Sumatera cukup hangat sehingga memberikan asupan massa udara basah yang cukup banyak serta pantauan Citra Satelit dan Radar juga menunjukkan adanya pertumbuhan awan-awan Cumulunimbus (CB) sebagai penyebab terjadinya hujan es dan angin kencang.

Namun, potensi terjadinya hujan es ini masih ada, tetapi kemungkinan terjadi lagi cukup kecil. “Kita berharap semoga saja tidak terjadi lagi,” harapnya.

Sebab, kata Budi, untuk kejadian hujan es cukup sulit terjadi karena memerlukan kondisi suhu awan dan suhu sekitar awan yang dingin.

Saat ini, tambahnya, untuk wilayah Sumut secara umum masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat khususnya di wilayah lereng, dan pegunungan.

Wilayah-wilayah pegunungan ini, papar Budi, lereng dan pantai barat berpotensi banyak awak-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/ petir dan angin kencang.

“Kita menghimbau masyarakat untuk tetap waspada potensi terjadinya genangan-genangan air, atau paling ekstrim adalah banjir yang berasal dari sungai, serta longsor untuk di wilayah pegunungan dan lereng,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, hal ini dikarenakan, untuk 2-3 hari ke depan masih berpotensi hujan, intensitas ringan sedang lebat hingga sangat lebat, bahkan berpotensi cuaca ekstrim, dengan suhu di kisaran antara 24-32 derajat celcius di perkotaan dan 16-27 derajat celcius di pegunungan.

“Bahkan BMKG telah mengeluarkan peringatan, agar masyarakat, khususnya yang tinggal di pesisir pantai tetap waspada terhadap gelombang tinggi, yakni mencapai 2,5 meter. Diperkirakan terjadi di Perairan Utara Sabang, Samudera Hindia Barat Aceh dan Samudera Hindia Barat Nias, dengan kondisi sinoptik pola angin di Perairan Sumatera bagian Utara umumnya dari Timur hingga Barat daya dengan kecepatan 02 – 15 knot,” pungkasnya.

Sebelumnya, 34 rumah rusak akibat terjangan hujan es dan angin puting beliung yang menerpa 9 Desa di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, pada Minggu (12/4) sekira pukul 14.35 WIB. Desa yang terkena dampak hujan es dan angin puting beliung adalah, Desa Oppu Raja Hutapea 2 KK, Desa Oppu Raja Hutapea Timur 11 KK, Desa Sitangkola 1 KK, Desa Simatibung 4 KK, Desa Pardinggaran 10 KK, Desa Sibuea 1 KK, Desa Oppu Raja Hatulian 3 KK, Desa Sibarani Nasampulu 1 KK dan Desa Tinggir Nipasir 1 KK. (mag-1/ram).

Ilustrasi cuaca

TOBA, SUMUTPOS.CO – Hujan es dan angin kencang di wilayah Laguboti Balige Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) dan sekitarnya disebabkan oleh adanya pertemuan dan belokan angin di wilayah Sumut akibat sirkulasi di wilayah perairan barat Sumatera.

Hal itu dikatakan Prakirawan Balai BMKG Wilayah 1 Medan, Budi Prasetyo kepada Sumut Pos di Medan, Selasa (14/4). Selain itu, lanjutnya, kondisi suhu muka laut di wilayah Pantai Barat dan Timur Sumatera cukup hangat sehingga memberikan asupan massa udara basah yang cukup banyak serta pantauan Citra Satelit dan Radar juga menunjukkan adanya pertumbuhan awan-awan Cumulunimbus (CB) sebagai penyebab terjadinya hujan es dan angin kencang.

Namun, potensi terjadinya hujan es ini masih ada, tetapi kemungkinan terjadi lagi cukup kecil. “Kita berharap semoga saja tidak terjadi lagi,” harapnya.

Sebab, kata Budi, untuk kejadian hujan es cukup sulit terjadi karena memerlukan kondisi suhu awan dan suhu sekitar awan yang dingin.

Saat ini, tambahnya, untuk wilayah Sumut secara umum masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat khususnya di wilayah lereng, dan pegunungan.

Wilayah-wilayah pegunungan ini, papar Budi, lereng dan pantai barat berpotensi banyak awak-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/ petir dan angin kencang.

“Kita menghimbau masyarakat untuk tetap waspada potensi terjadinya genangan-genangan air, atau paling ekstrim adalah banjir yang berasal dari sungai, serta longsor untuk di wilayah pegunungan dan lereng,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, hal ini dikarenakan, untuk 2-3 hari ke depan masih berpotensi hujan, intensitas ringan sedang lebat hingga sangat lebat, bahkan berpotensi cuaca ekstrim, dengan suhu di kisaran antara 24-32 derajat celcius di perkotaan dan 16-27 derajat celcius di pegunungan.

“Bahkan BMKG telah mengeluarkan peringatan, agar masyarakat, khususnya yang tinggal di pesisir pantai tetap waspada terhadap gelombang tinggi, yakni mencapai 2,5 meter. Diperkirakan terjadi di Perairan Utara Sabang, Samudera Hindia Barat Aceh dan Samudera Hindia Barat Nias, dengan kondisi sinoptik pola angin di Perairan Sumatera bagian Utara umumnya dari Timur hingga Barat daya dengan kecepatan 02 – 15 knot,” pungkasnya.

Sebelumnya, 34 rumah rusak akibat terjangan hujan es dan angin puting beliung yang menerpa 9 Desa di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, pada Minggu (12/4) sekira pukul 14.35 WIB. Desa yang terkena dampak hujan es dan angin puting beliung adalah, Desa Oppu Raja Hutapea 2 KK, Desa Oppu Raja Hutapea Timur 11 KK, Desa Sitangkola 1 KK, Desa Simatibung 4 KK, Desa Pardinggaran 10 KK, Desa Sibuea 1 KK, Desa Oppu Raja Hatulian 3 KK, Desa Sibarani Nasampulu 1 KK dan Desa Tinggir Nipasir 1 KK. (mag-1/ram).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/