24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Sudah 7 Hari, Tim GT C19 di Pos Pollung Bekerja di Bawah Terik Matahari

Tim Kesehatan di Pos Perbatasan Sidikalang-Pollug,tepatnya Desa Hutajulu Kecamatan Pollung, tengah melakukan pemeriksaan kesehatan salah satu warga dibawah teriknya matahari.

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Tim Gugus Tugas (GT) Percepatan Penanganan Covid 19 di Pos perbatasan Sidikalang-Pollung, tepatnya Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan, sudah 7 hari ini harus berpanas-panasan bekerja dibawah terik matahari saat melakukan pemeriksaan kesehatan.

Kondisi tersebut dikarenakan, pos berupa tenda dari Dinas Sosial yang didirikan ambruk, pada 18 Mei 2020 lalu.

Dari amatan menyebutkan, tampak sejumlah petugas kesehatan dari Puskesmas Pollung menggunakan baju pelindung diri, memakai masker dan alat pelindung kepala dengan bekerja harus dibawah terik matahari. 

Mereka bekerja saat memeriksa kesehatan para penumpang yang datang dari Sidikalang, Medan maupun daerah lain ke Dolok Sanggul. Sebaliknya, dari Dolok Sanggul yang hendak keluar. 

Kondisi itu ternyata sudah 7 hari, sejumlaj kesehatan ini bekerja dibawah terik matahari, pasca tenda pos mereka ambruk dikarenakan hujan lebat dicampuri angin kencang.

Camat Pollung, Paiman Lumbangaol membenarkan kondisi tersebut. ” ” Ya lae, tenda kita yang jenisnya terpal dari Dinas Sosial ambruk, itu kejadianya 18 Mei lalu,” kata Paiman saat dihubungi, Senin (25/5).

Dia menceritakan, kejadian itu, pada18 Mei 2020 lalu, dimana saat itu hujan lebat dicampuri angin kencang sehingga mengakibatkan tenda mereka roboh.

Akibatnya, tim gugus jika melakukan pemeriksaan harus dibawah terik matahari. Selain itu, jika istirahat mengungsi ke pos pengamanan polisi yang sedang melakukan Ops Ketupat Toba 2020.

” Ini sudah kita sampaikan dan terpal dari Dinas Sosial sudah dibawa, jadi masih diperbaiki,” katanya.

Paiman menjelaskan, sebelum roboh, pos ini yang bahannya dari terpal dengan ukuran 5 x 15, didirikan untuk pemeriksaan kesehatan, sekaligus tempat istirahat. 

Tiap harinya, sejumlah kesehatan yang bekerja dibawah tenda dengan menggunakan termogun untuk mengecek suhu tubuh pendatang.

Namun karena kejadian, tim gugus tugas perbatasan di Desa Hutajulu ini, mulai dari tim kesehatan, Polri, TNI dan Satpol PP, mengungsi ke pos pengamanan operasi ketupat toba 2020 dengan ukuran 3 x 4. 

Menanggapi itu, anggota DPRD Humbang Hasundutan, Guntur Simamora menyayangkan kondisi tersebut yang sudah 7 hari, tanpa bisa diatasi pihak pemerintah. 

Menurut dia, hal sekecil seperti tenda saja pemerintah daerah tidak bisa mengatasi. Apalagi, tim medis adalah garda terdepan yang berjuang sekaitan Covid 19.

” Maka itu kita support dan menghargai mereka,” ujarnya.(des)

Tim Kesehatan di Pos Perbatasan Sidikalang-Pollug,tepatnya Desa Hutajulu Kecamatan Pollung, tengah melakukan pemeriksaan kesehatan salah satu warga dibawah teriknya matahari.

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Tim Gugus Tugas (GT) Percepatan Penanganan Covid 19 di Pos perbatasan Sidikalang-Pollung, tepatnya Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan, sudah 7 hari ini harus berpanas-panasan bekerja dibawah terik matahari saat melakukan pemeriksaan kesehatan.

Kondisi tersebut dikarenakan, pos berupa tenda dari Dinas Sosial yang didirikan ambruk, pada 18 Mei 2020 lalu.

Dari amatan menyebutkan, tampak sejumlah petugas kesehatan dari Puskesmas Pollung menggunakan baju pelindung diri, memakai masker dan alat pelindung kepala dengan bekerja harus dibawah terik matahari. 

Mereka bekerja saat memeriksa kesehatan para penumpang yang datang dari Sidikalang, Medan maupun daerah lain ke Dolok Sanggul. Sebaliknya, dari Dolok Sanggul yang hendak keluar. 

Kondisi itu ternyata sudah 7 hari, sejumlaj kesehatan ini bekerja dibawah terik matahari, pasca tenda pos mereka ambruk dikarenakan hujan lebat dicampuri angin kencang.

Camat Pollung, Paiman Lumbangaol membenarkan kondisi tersebut. ” ” Ya lae, tenda kita yang jenisnya terpal dari Dinas Sosial ambruk, itu kejadianya 18 Mei lalu,” kata Paiman saat dihubungi, Senin (25/5).

Dia menceritakan, kejadian itu, pada18 Mei 2020 lalu, dimana saat itu hujan lebat dicampuri angin kencang sehingga mengakibatkan tenda mereka roboh.

Akibatnya, tim gugus jika melakukan pemeriksaan harus dibawah terik matahari. Selain itu, jika istirahat mengungsi ke pos pengamanan polisi yang sedang melakukan Ops Ketupat Toba 2020.

” Ini sudah kita sampaikan dan terpal dari Dinas Sosial sudah dibawa, jadi masih diperbaiki,” katanya.

Paiman menjelaskan, sebelum roboh, pos ini yang bahannya dari terpal dengan ukuran 5 x 15, didirikan untuk pemeriksaan kesehatan, sekaligus tempat istirahat. 

Tiap harinya, sejumlah kesehatan yang bekerja dibawah tenda dengan menggunakan termogun untuk mengecek suhu tubuh pendatang.

Namun karena kejadian, tim gugus tugas perbatasan di Desa Hutajulu ini, mulai dari tim kesehatan, Polri, TNI dan Satpol PP, mengungsi ke pos pengamanan operasi ketupat toba 2020 dengan ukuran 3 x 4. 

Menanggapi itu, anggota DPRD Humbang Hasundutan, Guntur Simamora menyayangkan kondisi tersebut yang sudah 7 hari, tanpa bisa diatasi pihak pemerintah. 

Menurut dia, hal sekecil seperti tenda saja pemerintah daerah tidak bisa mengatasi. Apalagi, tim medis adalah garda terdepan yang berjuang sekaitan Covid 19.

” Maka itu kita support dan menghargai mereka,” ujarnya.(des)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/