26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

19 Perusahaan Ngantre jadi Mitra Program Prakerja

  Denni Puspa Purbasari.
Denni Puspa Purbasari.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, dari 3.000 program yang ditawarkan platform mitra program, baru sekitar 1.200 yang laku diminati peserta.

Menurut Denni, ini menunjukkan bahwa peserta latihan betul-betul memilih program yang sesuai dengan minat dan atau kebutuhan mereka.

“Artinya latihan yang dijual dengan harga selangit atau murah meriah, belum tentu laku, karena yang menentukan penerima manfaat,” kata Denni dilansir dari Antara, Selasa (23/6).

Terkait penilaian dari peserta, Denni menerangkan, jumlah bintang tidak menunjukkan program pelatihan tersebut laku atau tidak. Bisa saja program tersebut banyak diminati, namun ada yang memberikan penilaian rendah lantaran tidak sesuai ekspektasi yang bersangkutan.

“Kalau ada yang masih persisten dapat bintang satu, bisa jadi orang kecewa karena tidak sesuai ekspektasi, ada penilaian personal atau karena memang jelek,” katanya.

Oleh karena itu, dia memastikan manajemen juga melakukan evaluasi terhadap berbagai pelatihan digital yang ditawarkan. “Kami berkolaborasi dengan KL dan pihak-pihak yang kompeten dengan term and condition yang baik untuk melakukan pengecekan dan kurasi beberapa program pelatihan,” ujarnya.

Melalui evaluasi tersebut, manajemen bisa memutuskan terkait kelanjutan penambahan program pelatihan. “Kami juga fokus untuk memasukkan platform digital baru, karena ada 19 perusahaan yang juga tertarik masuk serta puluhan lembaga pelatihan baru,” katanya.

Denni memaparkan, mayoritas pelatihan yang diminati peserta program yaitu Bahasa Inggris dan pelatihan kewirausahaan. “Bahasa Inggris sudah menjadi keniscayaan, apalagi 85 persen peserta usia 18-35 tahun, anak-anak muda harus melek digital, karena informasi tidak hanya berasal dari Bahasa Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan program ini telah menyentuh 513 kabupaten kota di seluruh Indonesia, kecuali Kabupaten Deiyai di Papua. Hingga saat ini, terdapat 680.918 peserta Kartu Prakerja yang mendaftar melalui tiga gelombang.

Dari jumlah tersebut sebanyak 477.971 peserta sudah menuntaskan setidaknya satu pelatihan dalam platform digital. Namun, jumlah penerima insentif baru mencapai 361.209 peserta, sedang sisanya masih menunggu keputusan Komite. (bbs/azw)

  Denni Puspa Purbasari.
Denni Puspa Purbasari.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, dari 3.000 program yang ditawarkan platform mitra program, baru sekitar 1.200 yang laku diminati peserta.

Menurut Denni, ini menunjukkan bahwa peserta latihan betul-betul memilih program yang sesuai dengan minat dan atau kebutuhan mereka.

“Artinya latihan yang dijual dengan harga selangit atau murah meriah, belum tentu laku, karena yang menentukan penerima manfaat,” kata Denni dilansir dari Antara, Selasa (23/6).

Terkait penilaian dari peserta, Denni menerangkan, jumlah bintang tidak menunjukkan program pelatihan tersebut laku atau tidak. Bisa saja program tersebut banyak diminati, namun ada yang memberikan penilaian rendah lantaran tidak sesuai ekspektasi yang bersangkutan.

“Kalau ada yang masih persisten dapat bintang satu, bisa jadi orang kecewa karena tidak sesuai ekspektasi, ada penilaian personal atau karena memang jelek,” katanya.

Oleh karena itu, dia memastikan manajemen juga melakukan evaluasi terhadap berbagai pelatihan digital yang ditawarkan. “Kami berkolaborasi dengan KL dan pihak-pihak yang kompeten dengan term and condition yang baik untuk melakukan pengecekan dan kurasi beberapa program pelatihan,” ujarnya.

Melalui evaluasi tersebut, manajemen bisa memutuskan terkait kelanjutan penambahan program pelatihan. “Kami juga fokus untuk memasukkan platform digital baru, karena ada 19 perusahaan yang juga tertarik masuk serta puluhan lembaga pelatihan baru,” katanya.

Denni memaparkan, mayoritas pelatihan yang diminati peserta program yaitu Bahasa Inggris dan pelatihan kewirausahaan. “Bahasa Inggris sudah menjadi keniscayaan, apalagi 85 persen peserta usia 18-35 tahun, anak-anak muda harus melek digital, karena informasi tidak hanya berasal dari Bahasa Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan program ini telah menyentuh 513 kabupaten kota di seluruh Indonesia, kecuali Kabupaten Deiyai di Papua. Hingga saat ini, terdapat 680.918 peserta Kartu Prakerja yang mendaftar melalui tiga gelombang.

Dari jumlah tersebut sebanyak 477.971 peserta sudah menuntaskan setidaknya satu pelatihan dalam platform digital. Namun, jumlah penerima insentif baru mencapai 361.209 peserta, sedang sisanya masih menunggu keputusan Komite. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/