26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Positif Covid-19 di Sumut Tembus 1.551 Kasus, Medan Capai 1.006 Kasus Positif

PAPARKAN: Jubir GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah saat memaparkan data kasus Covid-19 di Sumut, Selasa (30/6) sore.
PAPARKAN: Jubir GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah saat memaparkan data kasus Covid-19 di Sumut, Selasa (30/6) sore.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka pasien positif Covid-19 terkonfirmasi Polymerase Chain Reaction (PCR) di Sumatera Utara (Sumut) kembali meningkat tajam. Jumlahnya, saat ini telah menembus angka 1.551 kasus.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah menyatakan, berdasarkan data yang dirangkum hingga Selasa (30/6) sore, jumlah kasus positif Covid-19 mengalami peningkatan sebanyak 71 kasus.

“Terjadi penambahan pasien positif, totalnya naik menjadi 1.551 orang dari sebelumnya 1.480 orang ,” ungkap Aris.

Lebih lanjut Aris menyampaikan, peningkatan terbilang banyak juga terjadi pada Orang Dalam Pemantauan (ODP) yakni sebanyak 319 orang. Sebelumnya angka ODP ini hanya sebesar 1.071 kini sudah mencapai 1.390 orang. Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) jumlahnya turun 16 kasus dari 228 menjadi 212.

Untuk pasien yang meninggal, sampai sejauh ini angkanya tidak berubah atau tetap diangka 92 orang. “Meski demikian, kita patut bersyukur terdapat 5 orang penderita Covid-19 dinyatakan sembuh, sehingga jumlahnya naik dari 400 orang menjadi 405 orang,” paparnya.

Dari data tersebut, sambung Aris, saat ini sudah ada 28 kabupaten/kota di Sumut yang telah terpapar Covid-19. Bahkan, kasus positif di Kota Medan sudah mencapai 1.006 kasus positif. Jumlah itu menunjukkan lonjakan 40 orang dari Senin (29/6) kemarin yang masih 966 orang. Kota Medan menjadi satu-satunya daerah di Sumut yang telah mencapai level 1.000 kasus.

Terbanyak kedua adalah Deli Serdang sebanyak 205 kasus, disusul Simalungun 83 kasus, Pematang Siantar 64 kasus, Binjai 24 kasus, Karo 21 kasus, dan Serdang Bedagai 17 kasus dan Asahan 15 kasus.

Dan sejauh ini, terdapat 5 daerah di Sumut yang sama sekali masih belum pernah mencatatkan kasus atau nihil pasien positif covid-19. Kelima daerah itu adalah Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, dan Pakpak Bharat.

Menurut Aris, hal ini menggambarkan bahwa disiplin kepatuhan untuk menjalankan protokol kesehatan masih belum dijalankan dengan baik. “Di pasar adalah tempat yang paling rawan untuk terjadi penularan. Karena itu, Gugus Tugas telah bekerjasama dengan OPD untuk melakukan sosialisasi tentang protokol kesehatan. Hal itu untuk memastikan semua pengunjung dan penjual di pasar menjalankan protokol kesehatan dengan baik,” cetusnya.

Lebih lanjut Aris menyampaikan, bahwasanya kesehatan adalah harta yang terpenting terutama di masa pandemi ini. Pemerintah sebetulnya sudah lama mempromosikan pola masyarakat hidup sehat yang disebut Germas.

Komponen pertama pada Germas ini adalah melakukan olahraga, karena dianggap dapat mengoptimalkan daya tahan tubuh. Tapi di masa pandemi Covid-19, olahraga harus disesuaikan dengan tingkat risiko, dan risiko rendah terhadap kemungkinan terpapar virus corona adalah melakukan olahraga di rumah.

Sedangkan risiko tinggi, apabila olahraga dilakukan di tempat umum dan berkelompok serta menggunakan peralatan yang bergantian. Apabila mempunyai penyakit seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan ginjal atau penyakit auto imun dan yang sedang hamil sebaiknya hindari olahraga tipe ini. “Namun dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru (new normal), olahraga yang dilakukan bersama dan menggunakan sarana umum akan mulai meningkat kembali,” tuturnya.

Aris mengaku, memang tidak ada larangan asalkan harus tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Seperti, olahraga dilakukan tanpa berpindah tempat atau dilakukan dengan posisi sejajar dan berjarak dua meter.

Akan tetapi bila olahraga dilakukan dengan berjalan kaki berjarak, jarak yang harus dilakukan dengan orang di depannya ialah kurang lebih 5 meter. Selanjutnya bila berlari agar berjarak sejauh 10 meter, kemudian untuk yang bersepeda berjarak 20 meter dengan orang yang berada di depannya.

“Setelah berolahraga pastikan untuk selalu mencuci tangan, mandi, ganti pakaian, bersihkan seluruh alat olahraga dan barang bawaan seperti handphone, kacamata, tas dan barang lainnya dengan cairan disinfektan. Karena tujuan olahraga itu adalah untuk sehat dan badan kita kuat, sehingga kita lawan Covid-19 dengan kekebalan tubuh yang prima,” tandasnya. (ris)

PAPARKAN: Jubir GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah saat memaparkan data kasus Covid-19 di Sumut, Selasa (30/6) sore.
PAPARKAN: Jubir GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah saat memaparkan data kasus Covid-19 di Sumut, Selasa (30/6) sore.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka pasien positif Covid-19 terkonfirmasi Polymerase Chain Reaction (PCR) di Sumatera Utara (Sumut) kembali meningkat tajam. Jumlahnya, saat ini telah menembus angka 1.551 kasus.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah menyatakan, berdasarkan data yang dirangkum hingga Selasa (30/6) sore, jumlah kasus positif Covid-19 mengalami peningkatan sebanyak 71 kasus.

“Terjadi penambahan pasien positif, totalnya naik menjadi 1.551 orang dari sebelumnya 1.480 orang ,” ungkap Aris.

Lebih lanjut Aris menyampaikan, peningkatan terbilang banyak juga terjadi pada Orang Dalam Pemantauan (ODP) yakni sebanyak 319 orang. Sebelumnya angka ODP ini hanya sebesar 1.071 kini sudah mencapai 1.390 orang. Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) jumlahnya turun 16 kasus dari 228 menjadi 212.

Untuk pasien yang meninggal, sampai sejauh ini angkanya tidak berubah atau tetap diangka 92 orang. “Meski demikian, kita patut bersyukur terdapat 5 orang penderita Covid-19 dinyatakan sembuh, sehingga jumlahnya naik dari 400 orang menjadi 405 orang,” paparnya.

Dari data tersebut, sambung Aris, saat ini sudah ada 28 kabupaten/kota di Sumut yang telah terpapar Covid-19. Bahkan, kasus positif di Kota Medan sudah mencapai 1.006 kasus positif. Jumlah itu menunjukkan lonjakan 40 orang dari Senin (29/6) kemarin yang masih 966 orang. Kota Medan menjadi satu-satunya daerah di Sumut yang telah mencapai level 1.000 kasus.

Terbanyak kedua adalah Deli Serdang sebanyak 205 kasus, disusul Simalungun 83 kasus, Pematang Siantar 64 kasus, Binjai 24 kasus, Karo 21 kasus, dan Serdang Bedagai 17 kasus dan Asahan 15 kasus.

Dan sejauh ini, terdapat 5 daerah di Sumut yang sama sekali masih belum pernah mencatatkan kasus atau nihil pasien positif covid-19. Kelima daerah itu adalah Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, dan Pakpak Bharat.

Menurut Aris, hal ini menggambarkan bahwa disiplin kepatuhan untuk menjalankan protokol kesehatan masih belum dijalankan dengan baik. “Di pasar adalah tempat yang paling rawan untuk terjadi penularan. Karena itu, Gugus Tugas telah bekerjasama dengan OPD untuk melakukan sosialisasi tentang protokol kesehatan. Hal itu untuk memastikan semua pengunjung dan penjual di pasar menjalankan protokol kesehatan dengan baik,” cetusnya.

Lebih lanjut Aris menyampaikan, bahwasanya kesehatan adalah harta yang terpenting terutama di masa pandemi ini. Pemerintah sebetulnya sudah lama mempromosikan pola masyarakat hidup sehat yang disebut Germas.

Komponen pertama pada Germas ini adalah melakukan olahraga, karena dianggap dapat mengoptimalkan daya tahan tubuh. Tapi di masa pandemi Covid-19, olahraga harus disesuaikan dengan tingkat risiko, dan risiko rendah terhadap kemungkinan terpapar virus corona adalah melakukan olahraga di rumah.

Sedangkan risiko tinggi, apabila olahraga dilakukan di tempat umum dan berkelompok serta menggunakan peralatan yang bergantian. Apabila mempunyai penyakit seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan ginjal atau penyakit auto imun dan yang sedang hamil sebaiknya hindari olahraga tipe ini. “Namun dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru (new normal), olahraga yang dilakukan bersama dan menggunakan sarana umum akan mulai meningkat kembali,” tuturnya.

Aris mengaku, memang tidak ada larangan asalkan harus tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Seperti, olahraga dilakukan tanpa berpindah tempat atau dilakukan dengan posisi sejajar dan berjarak dua meter.

Akan tetapi bila olahraga dilakukan dengan berjalan kaki berjarak, jarak yang harus dilakukan dengan orang di depannya ialah kurang lebih 5 meter. Selanjutnya bila berlari agar berjarak sejauh 10 meter, kemudian untuk yang bersepeda berjarak 20 meter dengan orang yang berada di depannya.

“Setelah berolahraga pastikan untuk selalu mencuci tangan, mandi, ganti pakaian, bersihkan seluruh alat olahraga dan barang bawaan seperti handphone, kacamata, tas dan barang lainnya dengan cairan disinfektan. Karena tujuan olahraga itu adalah untuk sehat dan badan kita kuat, sehingga kita lawan Covid-19 dengan kekebalan tubuh yang prima,” tandasnya. (ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/