26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tebang 19 Pohon, Diganti 27 Pohon

DITEBANG: Deretan pohon yang ditebang di sekitaran Jalan Cut Mutia Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia, persisnya di depan Mutia Garden Medan.
DITEBANG: Deretan pohon yang ditebang di sekitaran Jalan Cut Mutia Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia, persisnya di depan Mutia Garden Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penebangan 19 pohon di Jalan Cut Mutia beberapa waktu yang lalu, dalam waktu dekat akan diganti dengan 27 pohon. Penebangan itu dalam rangka penataan kota.

“19 pohon yang ditebang itu akan diganti dengan 27 pohon jenis Tabebuya Brazil. Jadi kita gak sembarangan tebang juga,” ucap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni, di gedung DPRD Medan, Rabu (8/7).

Husni mengatakan, sebanyak 19 pohon yang ditebang itu antara lain 8 batang pohon Palem, 4 batang pohon Angsana, 5 batang pohon Tanjung, 2 batang pohon Mahoni yang satu diantaranya bahkan sudah mati.

“Kondisi pohonnya juga sudah tua, selain itu bagian batang bawah pohon sudah di semen, akibatnya pohon tidak dapat tumbuh dengan baik karena akarnya sudah tidak bisa berkembang. Makanya di tebang untuk diganti dengan yang baru dan baik. Nanti saat ditanya lagi, kita akan beri space agar pohon bisa berkembamg” jelasnya.

Selain itu, kata Husni, pohon Tabebuya Brazil yang akan ditanam untuk menggantikan pohon-pohon yang ditebang itu sudah didatangkan dari Surabaya dan saat ini sudah berada di Kota Medan.

“Pohon Tabebuya Brazil itu sudah di Medan, tinggal di tanam, cuma gak bisa langsung, tidak baik untuk pohonnya. Metode penanaman juga saya minta supaya benar, tidak asal. Harganya juga cukup mahal antara Rp 15 – 20 juta perbatang,” terangnya.

Husni menambahkan, penebangan pohon di Jalan Cut Mutia dilakukan karena ada proposal yang masuk dari pihak Mutia Garden.

“Proposal dari Mutia Garden masuk sekitar 27 Mei, selanjutnya itu kami pelajari, kami lihat kondisi pohonnya. Berdasarkan kesepakatan, 27 pohon Tabebuya Brazil itu dibeli oleh mereka, bahkan perawatan sampai bunganya tumbuh masih tanggungjawab mereka,” bebernya.

Menurutnya, akibat pandemi covid-19, sejumlah program penataan kota tidak dapat berjalan. Sebab, anggaran yang ada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan harus direfocussing untuk penanganan pandemi covid-19 di Kota Medan.

“Jadi ketika ada pihak swasta yang menawarkan kerja sama, dan setelah dipelajari hasilnya baik, APBD tidak terbebani, kenapa tidak,” bilangnya.

Kepada anggota DPRD Medan khususnya komisi IV, Husni mengatakan bahwa dirinya akan memberikan penjelasan secara rinci.

“Tadi saat pembahasan LPj sedikit disinggung, sudah saya jelaskan, cuma nanti lebih jelas akan disampaikan pada rapat dengar pendapat (RDP) yang rencananya akan dilakukan pekan depan,” pungkasnya. (map/ila)

DITEBANG: Deretan pohon yang ditebang di sekitaran Jalan Cut Mutia Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia, persisnya di depan Mutia Garden Medan.
DITEBANG: Deretan pohon yang ditebang di sekitaran Jalan Cut Mutia Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia, persisnya di depan Mutia Garden Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penebangan 19 pohon di Jalan Cut Mutia beberapa waktu yang lalu, dalam waktu dekat akan diganti dengan 27 pohon. Penebangan itu dalam rangka penataan kota.

“19 pohon yang ditebang itu akan diganti dengan 27 pohon jenis Tabebuya Brazil. Jadi kita gak sembarangan tebang juga,” ucap Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni, di gedung DPRD Medan, Rabu (8/7).

Husni mengatakan, sebanyak 19 pohon yang ditebang itu antara lain 8 batang pohon Palem, 4 batang pohon Angsana, 5 batang pohon Tanjung, 2 batang pohon Mahoni yang satu diantaranya bahkan sudah mati.

“Kondisi pohonnya juga sudah tua, selain itu bagian batang bawah pohon sudah di semen, akibatnya pohon tidak dapat tumbuh dengan baik karena akarnya sudah tidak bisa berkembang. Makanya di tebang untuk diganti dengan yang baru dan baik. Nanti saat ditanya lagi, kita akan beri space agar pohon bisa berkembamg” jelasnya.

Selain itu, kata Husni, pohon Tabebuya Brazil yang akan ditanam untuk menggantikan pohon-pohon yang ditebang itu sudah didatangkan dari Surabaya dan saat ini sudah berada di Kota Medan.

“Pohon Tabebuya Brazil itu sudah di Medan, tinggal di tanam, cuma gak bisa langsung, tidak baik untuk pohonnya. Metode penanaman juga saya minta supaya benar, tidak asal. Harganya juga cukup mahal antara Rp 15 – 20 juta perbatang,” terangnya.

Husni menambahkan, penebangan pohon di Jalan Cut Mutia dilakukan karena ada proposal yang masuk dari pihak Mutia Garden.

“Proposal dari Mutia Garden masuk sekitar 27 Mei, selanjutnya itu kami pelajari, kami lihat kondisi pohonnya. Berdasarkan kesepakatan, 27 pohon Tabebuya Brazil itu dibeli oleh mereka, bahkan perawatan sampai bunganya tumbuh masih tanggungjawab mereka,” bebernya.

Menurutnya, akibat pandemi covid-19, sejumlah program penataan kota tidak dapat berjalan. Sebab, anggaran yang ada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan harus direfocussing untuk penanganan pandemi covid-19 di Kota Medan.

“Jadi ketika ada pihak swasta yang menawarkan kerja sama, dan setelah dipelajari hasilnya baik, APBD tidak terbebani, kenapa tidak,” bilangnya.

Kepada anggota DPRD Medan khususnya komisi IV, Husni mengatakan bahwa dirinya akan memberikan penjelasan secara rinci.

“Tadi saat pembahasan LPj sedikit disinggung, sudah saya jelaskan, cuma nanti lebih jelas akan disampaikan pada rapat dengar pendapat (RDP) yang rencananya akan dilakukan pekan depan,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/