29.1 C
Medan
Wednesday, March 19, 2025

Rumah Sakit Tembakau Deli Bakal Ditutup

Nasib Karyawan Makin tak Jelas

MEDAN- Nasib karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkebunan (SPBun) Unit Rumah Sakit Tembakau Deli seakan berada diujung tanduk. Pasalnya, sejak dua bulan lalu, isu akan ditutupnya rumah sakit tersebut mulai bergulir dan membuat resah para karyawan. Bagaimana tidak, informasi tentang eksistensi rumah sakit itu tidak dibarengi dengan bagaimana nasib ratusan karyawan.

โ€œKita semua merasa khawatir dengan wacana pihak managemen yang ingin menutup rumah sakit. Kami sudah beberapa kali rapat mengenai hal ini. Sebelumnya memang sudah diinformasikan kalau rumah sakit ini akan tutup. Tapi, tidak dijelaskan bagaimana nasib kami,โ€ kata Ketua SPbun Unit RS Tembakau Deli Erma Prihatini, Minggu (27/11).

Menurut Erma, selama beroperasi, rumah sakit tersebut tidak memiliki masalah dan management pengelolaan juga dinilai bagus. Sebagai rumah sakit rujukan RS GL Tobing Tanjung Morawa, RS Bangkatan Binjai dan RS Tanjung Selat Langkat, tingkat kunjungan pasien rawat inap per bulannya mencapai 46 persen dan pasien rawat jalan mencapai 80 persen.

โ€œRS Tembakau Deli juga menerima pasien Jamkesmas, umum dan pasien yang berasal dari karyawan serta memiliki langganan dari beberapa perusahaan diantaranya PTP 1, 3, 4, 5, 6 dan 11. Perusahaan BSP, Padasa, PLN dan PT SAN dan bekerjasama dengan beberapa universitas kedokteran untuk pendidikan dokter. Kita sudah mengirim surat ke direksi untuk mempertanyakannya, tapi hingga saat ini belum ada balasan,โ€ jelas Erma Prihatini.

Terpisah, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, mengaku prihatin dengan nasib yang menimpa para karyawan. RS Tembakau Deli dinilai merupakan aset yang produktf, tidak sedikit karyawan yang menggantungkan hidupnya dirumah sakit tersebut. Jika memang harus marger dengan rumah sakit PTP lainnya, maka harus ada penjelasan yang transparan kepada seluruh karyawan, instansi terkait maupun seluruh perusahaan yang bekerjasama dengan rumah sakit tersebut.

โ€œMemindahkan aset tidak mudah, harus ada sosialisasi tidak hanya pada seluruh pekerja, tapi juga berbagai instansi terkait dengan rumah sakit tersebut, dan juga harus mendapat persetujuan pemegang saham. Para karyawan harus tahu tentang nasib mereka selanjutnya, apakah dipekerjakan kembali, pensiun dini atau PHK. Masalah ini akan saya pertanyakan kepada Menteri BUMN Bapak Dahlan Iskan,โ€ ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Candra Syafei meminta kepada pihak Rumah Sakit Tembakau Deli untuk menyelesaikan gaji pegawai dan tidak menelantarkan pasien. โ€œJika berencana menutup operasional rumah sakit, harus dijelaskan aset sasaran prasana siapa yang mengambil alih,โ€ tegasnya.

Namun begitu, pihaknya akan mempertanyakan terlebih dahulu mengenai rencana akan ditutupnya operasional rumah sakit itu. โ€œSaya belum mendapat laporannya, harus ada laporan mengenai itu supaya kita mengetahui persoalan yang menyebabkan rumah sakit itu akan tutup. Nanti, kita pertanyakan dulu, tapi kita harap rumah sakit ini tidak ditutup,โ€ bebernya.(mag-11)

Nasib Karyawan Makin tak Jelas

MEDAN- Nasib karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkebunan (SPBun) Unit Rumah Sakit Tembakau Deli seakan berada diujung tanduk. Pasalnya, sejak dua bulan lalu, isu akan ditutupnya rumah sakit tersebut mulai bergulir dan membuat resah para karyawan. Bagaimana tidak, informasi tentang eksistensi rumah sakit itu tidak dibarengi dengan bagaimana nasib ratusan karyawan.

โ€œKita semua merasa khawatir dengan wacana pihak managemen yang ingin menutup rumah sakit. Kami sudah beberapa kali rapat mengenai hal ini. Sebelumnya memang sudah diinformasikan kalau rumah sakit ini akan tutup. Tapi, tidak dijelaskan bagaimana nasib kami,โ€ kata Ketua SPbun Unit RS Tembakau Deli Erma Prihatini, Minggu (27/11).

Menurut Erma, selama beroperasi, rumah sakit tersebut tidak memiliki masalah dan management pengelolaan juga dinilai bagus. Sebagai rumah sakit rujukan RS GL Tobing Tanjung Morawa, RS Bangkatan Binjai dan RS Tanjung Selat Langkat, tingkat kunjungan pasien rawat inap per bulannya mencapai 46 persen dan pasien rawat jalan mencapai 80 persen.

โ€œRS Tembakau Deli juga menerima pasien Jamkesmas, umum dan pasien yang berasal dari karyawan serta memiliki langganan dari beberapa perusahaan diantaranya PTP 1, 3, 4, 5, 6 dan 11. Perusahaan BSP, Padasa, PLN dan PT SAN dan bekerjasama dengan beberapa universitas kedokteran untuk pendidikan dokter. Kita sudah mengirim surat ke direksi untuk mempertanyakannya, tapi hingga saat ini belum ada balasan,โ€ jelas Erma Prihatini.

Terpisah, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, mengaku prihatin dengan nasib yang menimpa para karyawan. RS Tembakau Deli dinilai merupakan aset yang produktf, tidak sedikit karyawan yang menggantungkan hidupnya dirumah sakit tersebut. Jika memang harus marger dengan rumah sakit PTP lainnya, maka harus ada penjelasan yang transparan kepada seluruh karyawan, instansi terkait maupun seluruh perusahaan yang bekerjasama dengan rumah sakit tersebut.

โ€œMemindahkan aset tidak mudah, harus ada sosialisasi tidak hanya pada seluruh pekerja, tapi juga berbagai instansi terkait dengan rumah sakit tersebut, dan juga harus mendapat persetujuan pemegang saham. Para karyawan harus tahu tentang nasib mereka selanjutnya, apakah dipekerjakan kembali, pensiun dini atau PHK. Masalah ini akan saya pertanyakan kepada Menteri BUMN Bapak Dahlan Iskan,โ€ ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Candra Syafei meminta kepada pihak Rumah Sakit Tembakau Deli untuk menyelesaikan gaji pegawai dan tidak menelantarkan pasien. โ€œJika berencana menutup operasional rumah sakit, harus dijelaskan aset sasaran prasana siapa yang mengambil alih,โ€ tegasnya.

Namun begitu, pihaknya akan mempertanyakan terlebih dahulu mengenai rencana akan ditutupnya operasional rumah sakit itu. โ€œSaya belum mendapat laporannya, harus ada laporan mengenai itu supaya kita mengetahui persoalan yang menyebabkan rumah sakit itu akan tutup. Nanti, kita pertanyakan dulu, tapi kita harap rumah sakit ini tidak ditutup,โ€ bebernya.(mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru