26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Harapan Masyarakat Medan Utara untuk Pembangunan

Bobby Pasangan dengan Aulia di Pilkada 2020

Pemerhati Kebijakan Publik Kota Medan, Saharudin

BELAWAN, SUMUTPOS.CO-  Pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman untuk tampil di kontestan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan 2020, telah membawa salah satu pasangan keterwakilan dari Medan Utara.

Pemerhati Kebijakan Publik Kota Medan, Saharudin, mengatakan, pasangan bakal calon yang telah direkomendasikan oleh partai untuk Bobby dan Aulia merupakan harapan besar bagi masyarakat Medan Utara guna terwujudnya percepatan pembangunan Medan Utara.

“Harapan kita, Medan Utara ini harus menjadi halaman depan untuk pembangunan Kota Medan dengan adanya Aulia Rachman sebagai wakil dari Medan Utara,” ujarnya, Selasa (18/8).

Dijelaskan Ketua Gerbraksu ini, harapan besar juga dapat dilihat dari sosok Bobby yang punya akses ke pusat, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat Medan Utara dapat terwujud. Namun, dari segi kebijakan,  pasangan ini belum teruji dari segi birokrasi.

“Kita minta nantinya ada penjamin untuk mewujudkan harapan ini dengan melakukan kontrak sosial dengan masyarakat Medan Utara, agar apa yang dikomitmenkan dapat terlaksana dan bukan sebagai live servis atau hanya janji semata. Kalau kontrak sosial  tidak ada, nanti hanya sebatas janji politik saja,” ujarnya.

Mengenai kapasitas kedua pasangan, sebenarnya belum punya pengalaman yang maksimal, seharusnya Bobby memilih pasangan yang punya kapasitas dari Medan Utara seperti HT Bahrumsyah. Tetapi, karena ini kebijakan kolektif dari partai pengusung tersebut.

“Dengan tampilnya Bobby dan Aulia diminta harus bisa membangun ketertinggalan Medan Utara dari sisi kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, sosial dan pembangunan khusus Medan Utara untuk infrastruktur misalnya Islamic Center serta kawasan ekonomi khusus di Seruwai,” terangnya.

Terpisah, tokoh masyarakat Kota Medan bagian Utara, M Nasir menilai, bakal calon pasangan Bobby dan Aulia harus banyak belajar tentang birokrasi, karena masing – masing pasangan memiliki latar belakang pengusaha yang masih muda dan belum pernah menjadi birokat. Sehingga mereka harus banyak belajar tentang birokrasi karena cara memimpin perusahaan berbeda dengan cara memimpin pemerintahan.

“Keduanya harus mampu merendahkan diri untuk mau belajar kepada kepala daerah senior atau mantan wali kota dan wakil wali kota seperti Bahtiar Jafar dan lainnya. Mereka memiliki pengalaman dan ide yang perlu dikembangkan. Saya juga berpesan agar keduanya jangan lupa bahwa tugas berat menanti jika kelak terpilih menjadi kepada daerah,” kata Nasir.

Mantan anggota DPRD Kota Medan ini juga menilai, pelung Bobby membangun dan menata Kota Medan sangat besar, sebab yang bersangkutan merupakan menantu Presiden RI yang juga sebagai kepala pemerintahan.

“Pengalaman saya selaku anggota DPRD menunjukkan hubungan emosional pejabat daerah dengan pejabat pusat sangat berpengaruh terhadap perolehan DAU dan DAK. Jadi, kalau Bobby menjadi wali kota, besar kemungkinan dia akan gampang bertemu dan bicara dengan menteri atau pejabat di pusat terkait pembangunan yang pendanaannya bersumber dari APBN,” pungkas Nasir. (fac/ram)

Bobby Pasangan dengan Aulia di Pilkada 2020

Pemerhati Kebijakan Publik Kota Medan, Saharudin

BELAWAN, SUMUTPOS.CO-  Pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman untuk tampil di kontestan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan 2020, telah membawa salah satu pasangan keterwakilan dari Medan Utara.

Pemerhati Kebijakan Publik Kota Medan, Saharudin, mengatakan, pasangan bakal calon yang telah direkomendasikan oleh partai untuk Bobby dan Aulia merupakan harapan besar bagi masyarakat Medan Utara guna terwujudnya percepatan pembangunan Medan Utara.

“Harapan kita, Medan Utara ini harus menjadi halaman depan untuk pembangunan Kota Medan dengan adanya Aulia Rachman sebagai wakil dari Medan Utara,” ujarnya, Selasa (18/8).

Dijelaskan Ketua Gerbraksu ini, harapan besar juga dapat dilihat dari sosok Bobby yang punya akses ke pusat, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat Medan Utara dapat terwujud. Namun, dari segi kebijakan,  pasangan ini belum teruji dari segi birokrasi.

“Kita minta nantinya ada penjamin untuk mewujudkan harapan ini dengan melakukan kontrak sosial dengan masyarakat Medan Utara, agar apa yang dikomitmenkan dapat terlaksana dan bukan sebagai live servis atau hanya janji semata. Kalau kontrak sosial  tidak ada, nanti hanya sebatas janji politik saja,” ujarnya.

Mengenai kapasitas kedua pasangan, sebenarnya belum punya pengalaman yang maksimal, seharusnya Bobby memilih pasangan yang punya kapasitas dari Medan Utara seperti HT Bahrumsyah. Tetapi, karena ini kebijakan kolektif dari partai pengusung tersebut.

“Dengan tampilnya Bobby dan Aulia diminta harus bisa membangun ketertinggalan Medan Utara dari sisi kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, sosial dan pembangunan khusus Medan Utara untuk infrastruktur misalnya Islamic Center serta kawasan ekonomi khusus di Seruwai,” terangnya.

Terpisah, tokoh masyarakat Kota Medan bagian Utara, M Nasir menilai, bakal calon pasangan Bobby dan Aulia harus banyak belajar tentang birokrasi, karena masing – masing pasangan memiliki latar belakang pengusaha yang masih muda dan belum pernah menjadi birokat. Sehingga mereka harus banyak belajar tentang birokrasi karena cara memimpin perusahaan berbeda dengan cara memimpin pemerintahan.

“Keduanya harus mampu merendahkan diri untuk mau belajar kepada kepala daerah senior atau mantan wali kota dan wakil wali kota seperti Bahtiar Jafar dan lainnya. Mereka memiliki pengalaman dan ide yang perlu dikembangkan. Saya juga berpesan agar keduanya jangan lupa bahwa tugas berat menanti jika kelak terpilih menjadi kepada daerah,” kata Nasir.

Mantan anggota DPRD Kota Medan ini juga menilai, pelung Bobby membangun dan menata Kota Medan sangat besar, sebab yang bersangkutan merupakan menantu Presiden RI yang juga sebagai kepala pemerintahan.

“Pengalaman saya selaku anggota DPRD menunjukkan hubungan emosional pejabat daerah dengan pejabat pusat sangat berpengaruh terhadap perolehan DAU dan DAK. Jadi, kalau Bobby menjadi wali kota, besar kemungkinan dia akan gampang bertemu dan bicara dengan menteri atau pejabat di pusat terkait pembangunan yang pendanaannya bersumber dari APBN,” pungkas Nasir. (fac/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/