31.7 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Edy Rahmayadi Berpeluang ke PKS

Foto: Dedi Mulia Purba/Sumut Pos
Edy Rahmayadi foto bersama ibu-ibu dalam acara Joko Tingkir di Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dikabarkan bakal membentuk koalisi di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang. Beberapa waktu lalu muncul dua pasang calon yang berpeluang besar diusung oleh kedua partai politik (parpol) oposisi tersebut, yakni Gus Irawan Pasaribu (Ketua DPD Gerindra Sumut) berpasangan dengan M Hafez (Ketua DPW PKS Sumut) serta pasangan Tifatul Sembiring dari PKS berpasangan dengan Raden Syafi’I alias Romo dari Gerindra.

Hanya saja belum ada kepastian apakah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Presiden PKS, Sohibul Iman akan merestui satu dari dua pasang calon yang namanya sudah ramai diperbincangkan itu.

“Belum ada kabar dari DPP tentang Pilgubsu,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Utara (Sumut), M Hafez saat ditemui di ruang Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD, Red) Sumut, kemarin.

Isu yang berkembang saat ini, Gerindra-PKS akan mengusung nama Letjen Eddy Rahmayadi dan Musa Rajekshah alias Ijeck untuk menjadi penantang dari gubernur petahana, Tengku Erry Nuradi.

“Kalau dari PKS mungkin saja, karena segala sesuatunya masih memungkinkan, politik itu dinamis,” kata Hafez.

Anggota DPRD Sumut ini mengakui bahwa sejauh ini hanya dua calon yang menonjol. “Pertama tentu petahana (Tengku Erry Nuradi, Red), kedua ada nama Pangkostrad Letjen Eddy Rahmayadi. Penilaian pribadi seperti itu, memang ada nama lain yang muncul, tapi dari sisi ketokohan masih Erry dan Eddy,” jelasnya.

Meski pada akhirnya tidak diusung Gerindra-PKS, Hafez tidak akan terlalu ambil pusing. Sebab, keputusan apapun yang diambil Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tentu berdasarkan pertimbangan yang matang.

“Pilkada DKI Jakarta itu tidak ada yang mengira Anies Baswedan akan berdampingan dengan Sandiaga Uno. Keputusan itu diambil last minute. Bisa saja di Pilgubsu 2018 demikian, tidak ada yang tahu,” bilangnya.

“Saya juga sudah dengar kabar Gerindra-PKS akan usung Edy Rahmayadi. Untuk calon wakilnya bisa saja Musa Rajekshah (Ijek), karena informasinya Pak Edy ingin Ijek yang mendampingi. Mungkin saja terjadi, karena kedekatan Pak Prabowo dengan Pak Edy. Mereka berduakan sama-sama berasal dari kalangan militer. Tapi, ini masih sebatas rumor. Belum sebuah kepastian atau keputusan,” tandasnya.

Walaupun demikian, Hafez mengaku tetap menjalin komunikasi dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu. “Komunikasi dengan Bang Gus lancar, sering kita komunikasi,” pungkasnya.

Musa Rajekshah (Ijek) menyatakan bahwa dirinya sudah diminta oleh Letjen Eddy Rahmayadi untuk maju di Pilgubsu 2018. Dia pun sudah bersedia untuk menerima pinangan tersebut.

“Sudah ada partai politik yang memberikan sinyal. Hanya saja belum bisa saya buka saat ini parpol mana itu, biar bang Edy yang jelaskan nanti. Tidak etis sekarang, apalagi bang Edy masih menjabat atau mundur dari jabatannya saat ini,” ucap Ijek saat ditemui beberapa waktu lalu.(dik/azw)

Foto: Dedi Mulia Purba/Sumut Pos
Edy Rahmayadi foto bersama ibu-ibu dalam acara Joko Tingkir di Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dikabarkan bakal membentuk koalisi di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mendatang. Beberapa waktu lalu muncul dua pasang calon yang berpeluang besar diusung oleh kedua partai politik (parpol) oposisi tersebut, yakni Gus Irawan Pasaribu (Ketua DPD Gerindra Sumut) berpasangan dengan M Hafez (Ketua DPW PKS Sumut) serta pasangan Tifatul Sembiring dari PKS berpasangan dengan Raden Syafi’I alias Romo dari Gerindra.

Hanya saja belum ada kepastian apakah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Presiden PKS, Sohibul Iman akan merestui satu dari dua pasang calon yang namanya sudah ramai diperbincangkan itu.

“Belum ada kabar dari DPP tentang Pilgubsu,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Utara (Sumut), M Hafez saat ditemui di ruang Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD, Red) Sumut, kemarin.

Isu yang berkembang saat ini, Gerindra-PKS akan mengusung nama Letjen Eddy Rahmayadi dan Musa Rajekshah alias Ijeck untuk menjadi penantang dari gubernur petahana, Tengku Erry Nuradi.

“Kalau dari PKS mungkin saja, karena segala sesuatunya masih memungkinkan, politik itu dinamis,” kata Hafez.

Anggota DPRD Sumut ini mengakui bahwa sejauh ini hanya dua calon yang menonjol. “Pertama tentu petahana (Tengku Erry Nuradi, Red), kedua ada nama Pangkostrad Letjen Eddy Rahmayadi. Penilaian pribadi seperti itu, memang ada nama lain yang muncul, tapi dari sisi ketokohan masih Erry dan Eddy,” jelasnya.

Meski pada akhirnya tidak diusung Gerindra-PKS, Hafez tidak akan terlalu ambil pusing. Sebab, keputusan apapun yang diambil Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tentu berdasarkan pertimbangan yang matang.

“Pilkada DKI Jakarta itu tidak ada yang mengira Anies Baswedan akan berdampingan dengan Sandiaga Uno. Keputusan itu diambil last minute. Bisa saja di Pilgubsu 2018 demikian, tidak ada yang tahu,” bilangnya.

“Saya juga sudah dengar kabar Gerindra-PKS akan usung Edy Rahmayadi. Untuk calon wakilnya bisa saja Musa Rajekshah (Ijek), karena informasinya Pak Edy ingin Ijek yang mendampingi. Mungkin saja terjadi, karena kedekatan Pak Prabowo dengan Pak Edy. Mereka berduakan sama-sama berasal dari kalangan militer. Tapi, ini masih sebatas rumor. Belum sebuah kepastian atau keputusan,” tandasnya.

Walaupun demikian, Hafez mengaku tetap menjalin komunikasi dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu. “Komunikasi dengan Bang Gus lancar, sering kita komunikasi,” pungkasnya.

Musa Rajekshah (Ijek) menyatakan bahwa dirinya sudah diminta oleh Letjen Eddy Rahmayadi untuk maju di Pilgubsu 2018. Dia pun sudah bersedia untuk menerima pinangan tersebut.

“Sudah ada partai politik yang memberikan sinyal. Hanya saja belum bisa saya buka saat ini parpol mana itu, biar bang Edy yang jelaskan nanti. Tidak etis sekarang, apalagi bang Edy masih menjabat atau mundur dari jabatannya saat ini,” ucap Ijek saat ditemui beberapa waktu lalu.(dik/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/