KARO- Sehari pasca rubuhnya Jembatan Sungai Lau Jandi, akibat banjir kiriman dari Kabupaten Dairi, Rabu (26/3), akses transportasi jalur darat antara Desa Jandi dengan daerah lain masih terputus.
Sesuai keterangan warga setempat, hingga kemarin sore, belum terlihat adanya tanda-tanda perbaikan oleh Dinas PU. “Sampai hari ini belum ada kelihatan rencana pembangunan jembatan. Baik itu jembatan darurat,” ujar Pinem kepada wartawan koran ini, melalui telepon selularnya, Kamis (17/3) siang.
Menurut ayah dua anak ini, jika dalam waktu dekat Pemda Karo tidak segera mengambil langkah atau inisiatif, maka dikhawatirkan akan membawa dampak buruk bagi kehidupan sosial penduduk Desa Jandi yang duhuni sekitar 180 kepala keluarga (KK) itu.
“Pasokan sandang pangan pasti akan terganggu. Serta bagaimana pula kami membawa hasil pertanian ke pasar. Walau berada di Kecamatan Juhar, tetapi biasanya kami bertransaksi pasar ke Tiga Binanga, Kecamatan Tiga Binanga. Jalan-jembatan yang roboh itu, merupakan akses transportasi tunggal, yang layak digunakan dengan kenderaan,” paparnya.
Diakuinya, memang selain via jembatan yang rubuh, masih ada jalan alternatif yang dapat dipergunakan oleh warga. Namun jalan antara Desa Jandi yang menghubungkan ibu kota Kecamatan Juhar tidak layak dilintasi, kerena merupakan jalan perladangan. Dan jika hujan hanya dapat dilalui kenderaan gardang dua.
“Kami berharap pemerintah dapat secepatnya memberikan solusi atas masalah yang kami hadapi. Jika tidak, perekonomian terganggu,” katanya.(wan)