BERLIN – Pemerintah Koblenz, kota di barat Jerman, mengevakuasi sedikitnya 45.000 warga dari rumah mereka kemarin (4/12). Warga kota yang terletak di pinggir Sungai Rhine dan sekitar 92 kilometer tenggara Kota Cologne tersebut terpaksa diungsikan terkait penemuan bom seberat 1,8 ton peninggalan Perang Dunia II di dasar sungai. Pemerintah setempat berupaya menjinakkan bom ton yang masih aktif itu.
“Mereka yang berada di radius sekitar 1,8 kilometer dari lokasi penemuan bom harus meninggalkan rumah mulai pukul 08.00 pagi ini (kemarin pagi, Red),” ujar petugas pemadam kebakaran yang terlibat dalam aksi penjinakan bom kemarin. Rencananya, bom yang ditemukan pada 20 November lalu itu akan dijinakkan setelah zona bahaya steril dari warga.
Sebanyak 2.500 orang petugas pemadam kebakaran, polisi, tenaga medis, dan pakar bom terlibat dalam aksi penjinakan. Evakuasi yang melibatkan separo warga kota itu merupakan pengungsian terbesar sejak Perang Dunia II berakhir. Dua rumah sakit, tujuh panti jompo, sebuah penjara dan beberapa hotel juga harus dikosongkan.
Untuk meminimalkan dampak penjinakan bom yang bisa menimbulkan ledakan, pemerintah setempat juga menutup seluruh ruas jalan di kota berpenduduk 106 ribu jiwa itu. Bahkan, stasiun kereta api utama di kota tersebut juga tak beroperasi. Akses dari dan menuju stasiun juga ditutup. “Jika meledak, bom itu pasti menimbulkan kerusakan yang sangat parah,” kata pejabat itu. (ap/afp/hep/dwi/jpnn)