31.7 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Minta Arroyo Ditahan di Sel

MANILA – Kehidupan mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo terus terusik. Pemerintah meminta agar perempuan 64 tahun yang menjadi tersangka kasus kecurangan dalam pemilu tersebut dipindahkan dari rumah sakit ke tahanan polisi.

Arroyo menghadapi ancaman penjara seumur hidup jika terbukti melakukan konspirasi dalam memenangkan sebuah kursi senat pada pemilu 2007. Dia juga bakal menghadapi jalan panjang dalam menjalani kasusnya. Karena Filipina dikenal mempunyai sistem hukum yang bergerak lambat.

Arroyo, saat ini, berada di bawah pengawasan polisi di rumah sakit Manila dimana dirinya dirawat karena penyakit tulang belakang langka. Pengacara pemerintah Maria Juana Valleza meminta pengadilan rendah membahas kemungkinan pemindahan Arroyo ke rumah tahanan karena sudah dianggap cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit.

“Kami minta dia (Arroyo) dipindahkan ke rumah tahanan,” ujar Valleza yang menjadi pengacara komisi pemilihan umum (KPU), kepada Agence France-Presse, usai mengikuti persidangan di pengadilan rendah.

Valleza mengatakan, sebuah ruangan khusus di kantor polisi sudah disiapkan untuk Arroyo. “Dia akan ditahan sendirian dan tidak dicampur dengan tahanan lain. Ukuruannya mencukupi untuk dirinya dan kebutuhan medisnya,” tambahnya.

Pengadilan akan menyidangkan permohonan pemindahan itu Selasa (29/11). Juru bicara Pengadilan Joel Pelicano mengatakan, diperkirakan permohonan itu baru akan diputus bulan depan.
Sementara itu, pengacara Arroyo meminta pengadilan mengizinkan kliennya untuk pulang dan menjalani tahanan rumah. Namun, Valleza menegaskan pemerintah menolak permintaan tersebut.
“Kami tidak punya kontrol atas rumahnya (Arroyo) dan tidak bisa mengawasinya secara langsung.

Karena rumah itu tidak dalam wilayah hukum pengadilan,” tandas Valleza.     Dalam hukum Filipina, kasus yang dihadapi Arroyo akan memerlukan waktu rata-rata enam tahun sampai vonis. Jika pengadilan memutuskan Arroyo ditahan selama sidang berlangsung, putri mantan Presiden Filipina Disodado Macapagal itu harus mendekam selama enam tahun, sebelum vonis atas kasusnya dijatuhkan. (cak/ami/jpnn)

MANILA – Kehidupan mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo terus terusik. Pemerintah meminta agar perempuan 64 tahun yang menjadi tersangka kasus kecurangan dalam pemilu tersebut dipindahkan dari rumah sakit ke tahanan polisi.

Arroyo menghadapi ancaman penjara seumur hidup jika terbukti melakukan konspirasi dalam memenangkan sebuah kursi senat pada pemilu 2007. Dia juga bakal menghadapi jalan panjang dalam menjalani kasusnya. Karena Filipina dikenal mempunyai sistem hukum yang bergerak lambat.

Arroyo, saat ini, berada di bawah pengawasan polisi di rumah sakit Manila dimana dirinya dirawat karena penyakit tulang belakang langka. Pengacara pemerintah Maria Juana Valleza meminta pengadilan rendah membahas kemungkinan pemindahan Arroyo ke rumah tahanan karena sudah dianggap cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit.

“Kami minta dia (Arroyo) dipindahkan ke rumah tahanan,” ujar Valleza yang menjadi pengacara komisi pemilihan umum (KPU), kepada Agence France-Presse, usai mengikuti persidangan di pengadilan rendah.

Valleza mengatakan, sebuah ruangan khusus di kantor polisi sudah disiapkan untuk Arroyo. “Dia akan ditahan sendirian dan tidak dicampur dengan tahanan lain. Ukuruannya mencukupi untuk dirinya dan kebutuhan medisnya,” tambahnya.

Pengadilan akan menyidangkan permohonan pemindahan itu Selasa (29/11). Juru bicara Pengadilan Joel Pelicano mengatakan, diperkirakan permohonan itu baru akan diputus bulan depan.
Sementara itu, pengacara Arroyo meminta pengadilan mengizinkan kliennya untuk pulang dan menjalani tahanan rumah. Namun, Valleza menegaskan pemerintah menolak permintaan tersebut.
“Kami tidak punya kontrol atas rumahnya (Arroyo) dan tidak bisa mengawasinya secara langsung.

Karena rumah itu tidak dalam wilayah hukum pengadilan,” tandas Valleza.     Dalam hukum Filipina, kasus yang dihadapi Arroyo akan memerlukan waktu rata-rata enam tahun sampai vonis. Jika pengadilan memutuskan Arroyo ditahan selama sidang berlangsung, putri mantan Presiden Filipina Disodado Macapagal itu harus mendekam selama enam tahun, sebelum vonis atas kasusnya dijatuhkan. (cak/ami/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/