MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan kembali akan melakukan debat di Hotel Grand Mercure Medan hari ini, Sabtu (21/11) malam pukul 19.00 WIB. Ada tiga materi yang akan diperdebatkan, yakni meningkatkan pelayanan masyarakat, menjawab persoalan daerah, dan strategi penanganan Covid-19.
Ketua KPU Medan, Agussyah Ramadani Damanik mengatakan tak berbeda dengan debat sesi pertama, pelaksanaan debat akan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. “Yang boleh hadir di lokasi debat sama seperti sesi pertama, yaitu kedua paslon dan masing-masing 2 orang LO. Lalu panelis, moderator, pihak KPU Medan dan Bawaslu Medan. Sisanya bisa melihat jalannya debat lewat siaran TV, sebab akan disiarkan secara langsung melalui siaran TVRI,” ujarnya saat ditemui Sumut Pos di kantor KPU Medan, Jalan Kejaksaan Medan, Jumat (20/11).
Dia juga menyebutkan, pada debat malam ini juga masih tetap menggunakan para panelis yang sama. Namun yang berbeda hanya materi yang akan dibahas. “Materi debat ada 3, yaitu meningkatkan pelayanan masyarakat, menjawab persoalan daerah dan strategi penanganan Covid-19. Untuk strategi penanganan Covid-19 memang akan tetap menjadi materi wajib dalam setiap debat publik, termasuk dalam debat sesi ketiga di tanggal 5 Desember nanti,” jelasnya.
Dia berharap, seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Kota Medan dapat menyaksikan jalannya debat lewat siaran TVRI. Harapannya, debat dapat membantu masyarakat pemilih dalam menentukan pemimpin yang terbaik bagi Kota Medan hingga tahun 2024 mendatang.
Terpisah, pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Warjio berharap, debat nanti malam tidak berlangsung monoton. “Kalau kita menonton debat sesi pertama lalu, kesannya cukup monoton dan agak membosankan. Tidak ada yang ‘panas’ dalam debat itu. Padahal harapannya, debat dapat berjalan lebih ‘panas’ dengan menjelaskan visi misinya sebagai kelebihan dari kelemahan lawan debatnya. Itulah inti dari sebuah debat publik, jadi bukan bicara yang normatif saja,” katanya.
Selain itu, kata Warjio, seharusnya kedua paslon dapat lebih menonjolkan selling point (nilai jual) dari kelebihan yang dimiliki masing-masing paslon. Sebab, baik incumbent maupun penantang sama-sama punya kelebihan yang bisa ditonjolkan. “Untuk incumbent, pengalaman adalah hal yang tak terbantahkan. Sedangkan untuk penantang, menawarkan harapan baru yang lebih baik adalah titik yang menarik. Disitu selling point-nya. Nah, itu lah yang harus ditonjolkan oleh keduanya, di kemas semenarik mungkin dengan contoh-contoh yang lebih konkrit. Biak demikian, kemungkinan besar debat akan jauh lebih menarik,” katanya.
Tak cuma itu, berbagai persoalan yang ada di masyarakat seperti masih belum memuaskannya pelayanan publik yang bersifat dasar seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, hingga kepengurusan dokumen kependudukan yang dinilai masih merepotkan karena sistem birokrasi yang panjang dan berbelit-belit, harus bisa dituntaskan oleh paslon dalam debat publik.
Apa langkah konkrit yang akan dilakukan supaya masyarakat tidak merasakan pelayanan yang kurang memuaskan itu, kedua paslon harus bisa menjabarkan secara lugas. “Lalu soal infrastruktur di Kota Medan yang masih cukup buruk, solusinya juga harus dipaparkan. Ide-ide itu harus dikeluarkan saat debat, dan mereka harus bisa meyakinkan bahwa ide-ide yang tertuang dalam visi misinya adalah yang paling baik dan realistis untuk dilakukan dibanding visi misi paslon lainnya. Panasnya debat akan lebih terasa bila itu dilakukan,” pungkasnya.
Menghadapi debat kedua nanti malam, Akhyar Nasution mengaku akan menyampaikan data-data yang telah dikerjakan untuk Kota Medan. Seperti beberapa penghargaan dari pemerintah tentang pengendalian inflasi daerah, penghargaan pembinaan usaha kecil mikro dan menengah. “Kemudian pelayanan-pelayanan publik yang terus mengalami perbaikan dan kemajuan dan kecepatan penyelesaiannya, baik perizinan, administrasi kependudukan, ini semuanya sudah kami kerjakan dengan baik,” ungkap Akhyar.
Tak hanya itu, Akhyar juga memaparkan persoalan infrastruktur yang juga sudah banyak dikerjakan. “Data-datanya ada semua. Masih ada yang tertinggal, iya. Itu yang akan kami terus dan lanjutkan. Kemudian rencana-rencana kedepannya sebagaimana dalam visi misi kami akan kami jelaskan kembali di debat kedua nanti,” katanya.
Sementara, Juru Bicara Tim Pemenangan Bobby-Aulia Sugiat Santoso mengatakan, pasangan Bobby-Aulia tidak memiliki persiapan khusus. Pasalnya, Bobby-Aulia sejak awal sudah menguasai problematika pembangunan di Kota Medan. “Mereka juga sudah sejak awal dengan pakar-pakar dengan tokoh-tokoh sudah kerap berdiskusi tentang bagaimana solusi dari permasalahan pembangunan itu,” katanya.
Ia pun mengatakan, setiap hari bahan diskusi tim mereka adalah kajian-kajian strategi terkait pembangunan. Kajian-kajian itu juga menjadi bahan kampanye Bobby-Aulia ketika bertemu dengan warga. “Jadi debat besok (hari ini) ya tinggal memindahkan narasi yang selama ini telah dibangun Bobby-Aulia bersama warga,” tandasnya. (map/bbs)