28 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Lagi, Medan Keluar dari Zona Merah Kasus Aktif Tinggal 934 Orang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan kembali keluar dari zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah per tanggal 31 Januari 2021 yang disampaikan pada website covid19.go.id, Kota Medan kini turun satu tingkat menjadi status zona oranye (risiko sedang).

Selain Medan ada beberada daerah lain yang juga zona oranye, di antaranya Tebingtinggi, Binjai, Sibolga, Pematangsiantar, Labuhanbatu Utara, Samosir, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Toba, Deliserdang, Langkat, dan Tapanuli Tengah. Sedangkan zona kuning (risiko rendah), Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Karo, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, Dairi, Mandailing Natal, Nias Selatan, Serdang Bedagai, Batu Bara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Labuhanbatu Selatan, Tanjung Balai, Padang Sidimpuan, dan Gunungsitoli. Selebihnya, beberapa daerah zona hijau (tidak ada kasus) yaitu Nias, Nias Utara dan Nias Barat.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Medan saat ini berjumlah 10.371 orang. Jumlah tersebut bertambah 125 kasus baru pada Selasa (2/2). Sementara, angka kesembuhan 9.081 orang, bertambah 56 kasus baru. Untuk angka kematian 356 orang. “Angka penderita Covid-19 aktif di Medan sekarang ini 934 orang, baik yang isolasi di rumah sakit maupun secara mandiri,” ungkap Aris, Selasa (2/2) sore.

Lebih lanjut Aris mengatakan, akumulasi angka positif Covid-19 di Sumut kini jumlahnya 21.098 orang, setelah bertambah 136 kasus baru dari laporan 3 kabupaten/kota. Antara lain, Medan 125 orang, Tapanuli Utara 8 orang dan Sibolga 3 orang. Namun demikian, angka kesembuhan juga bertambah sebanyak 101 orang dari 13 kabupaten/kota sehingga akumulasinya menjadi 18.277 orang. Paling banyak dari Medan 56 orang, Dairi 13 orang dan Deliserdang 9 orang.

Sedangkan angka kematian juga kembali diperoleh penambahan sebanyak 3 kasus baru dari Deliserdang 2 orang dan Sibolga 1 orang, sehingga akumulasinya kini menjadi 748 orang. “Jumlah penderita Covid-19 aktif di Sumut kini ada 2.073 orang yang sedang melakukan isolasi,” sebut Aris.

Ia mengimbau, dengan bertambahnya pasien positif maka masyarakat lebih taat lagi melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Hal tersebut harus terus ditingkatkan terus menerus, sebab tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. “Hanya upaya menjalankan protokol kesehatan yang bisa dilakukan saat ini, salah satunya bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Apabila setiap keluarga saling mengingatkan dan menjaga, maka upaya untuk menurunkan jumlah pasien positif dan memutus rantai penyebaran Covid-19 pasti bisa dilakukan,” pungkasnya.

Wali Kota Binjai Terpilih Positif Covid-19

Wali Kota Binjai terpilih periode 2021-2024, Juliadi, terkonfirmasi positif Covid-19. Juliadi kini sedang diisolasi dan menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bunda Thamrin Medan. Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah MM membenarkan Juliadi positif Covid-19 dan masih dirawat di rumah sakit tersebut. Namun, Aris tidak menjelaskan secara detail terkait kondisinya bagaimana saat ini dan hanya menyampaikan sudah 3 hari dirawat. “Sudah dirawat selama 3 hari,” ujarnya singkat kepada wartawan, Selasa (2/2).

Sementara, Kasub Humas dan Marketing RS Bunda Thamrin Medan, Ivo JA Simorangkir juga membenarkan Juliadi sedang dirawat. Akan tetapi, tidak dijelaskan saat disinggung soal penyakit yang dialami Juliadi dan sejak kapan dirawat. Ivo beralasan, pihaknya tidak bisa memberitahukan terkait medical record pasien kepada publik. “Kurang tahu kalau masalah itu, yang pasti kami enggak bisa keluarkan medical record pasien karena itu rahasia pasien,” ucapnya singkat dihubungi wartawan.

Pemprovsu Disarankan Beli GeNose

Pemprov Sumut disarankan membeli GeNose yang bakal menjadi alat screening utama dalam mendeteksi dini Covid-19. Melalui alat tersebut pula, diharapkan masyarakat Sumut bersedia mengikuti tes Covid-19.

“Dengan adanya alat ini diharapkan semakin banyak masyarakat kita yang akan mengikuti tes Covid-19. Jadi ada baiknya Pemprovsu memikirkan GeNose sehingga dapat menjadi salah satu alat yang akan dipergunakan di Sumut,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta menjawab Sumut Pos, Selasa (2/2).

Pihaknya menyambut baik adanya GeNose tersebut, karena ini akan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat yang akan mempergunakannya. Sehingga tidak perlu lagi mengambil sampel dari pangkal hidung atau tenggorokan seperti alat tes lainnya.

“Apalagi tarifnya lebih murah tentunya tidak akan memberatkan masyarakat. Alat ini juga merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai Covid-19, karena dapat mendeteksi secara dini, cepat, akurat dan dapat diterapkan secara massif di tengah masyarakat kita,” katanya.

Di sisi lain, ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Sumut ini menilai, penanganan Covid-19 di Sumut masih perlu perbaikan sehingga wabah Corona dapat diminimalisir penularannya. Karena itu pihaknya bersama Pemprovsu, sedang memfinalisasi peraturan daerah tentang disiplin protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.

“Melalui regulasi tersebut akan menjadi dasar bagi seluruh masyarakat kita di Sumut dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Apalagi kami melihat sebenarnya Pemprovsu punya keseriusan untuk melawan wabah ini, meski di sana sini tentu masih ada kekurangan,” pungkasnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan pihaknya belum berencana untuk mengalokasikan anggaran penanganan GeNose tersebut. Menurutnya, saat ini Pemprovsu tengah fokus pada penuntasan program vaksinasi Covid-19 terkhusus bagi seluruh tenaga kesehatan yang ada.

Di samping itu, imbuh Aris, pihaknya tetap menekankan kepada seluruh lapisan masyarakat agar disiplin prokes pencegahan Covid-19. Sebab, vaksinasi diyakini hanya menjadi salah satu solusi dalam pengentasan penularan wabah ini.

“Kuncinya adalah masyarakat kita harus tetap patuh akan prokes 5M. Mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan menjaga mobilitas atau aktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak,” terangnya. (ris/prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan kembali keluar dari zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah per tanggal 31 Januari 2021 yang disampaikan pada website covid19.go.id, Kota Medan kini turun satu tingkat menjadi status zona oranye (risiko sedang).

Selain Medan ada beberada daerah lain yang juga zona oranye, di antaranya Tebingtinggi, Binjai, Sibolga, Pematangsiantar, Labuhanbatu Utara, Samosir, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Toba, Deliserdang, Langkat, dan Tapanuli Tengah. Sedangkan zona kuning (risiko rendah), Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Karo, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, Dairi, Mandailing Natal, Nias Selatan, Serdang Bedagai, Batu Bara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Labuhanbatu Selatan, Tanjung Balai, Padang Sidimpuan, dan Gunungsitoli. Selebihnya, beberapa daerah zona hijau (tidak ada kasus) yaitu Nias, Nias Utara dan Nias Barat.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Medan saat ini berjumlah 10.371 orang. Jumlah tersebut bertambah 125 kasus baru pada Selasa (2/2). Sementara, angka kesembuhan 9.081 orang, bertambah 56 kasus baru. Untuk angka kematian 356 orang. “Angka penderita Covid-19 aktif di Medan sekarang ini 934 orang, baik yang isolasi di rumah sakit maupun secara mandiri,” ungkap Aris, Selasa (2/2) sore.

Lebih lanjut Aris mengatakan, akumulasi angka positif Covid-19 di Sumut kini jumlahnya 21.098 orang, setelah bertambah 136 kasus baru dari laporan 3 kabupaten/kota. Antara lain, Medan 125 orang, Tapanuli Utara 8 orang dan Sibolga 3 orang. Namun demikian, angka kesembuhan juga bertambah sebanyak 101 orang dari 13 kabupaten/kota sehingga akumulasinya menjadi 18.277 orang. Paling banyak dari Medan 56 orang, Dairi 13 orang dan Deliserdang 9 orang.

Sedangkan angka kematian juga kembali diperoleh penambahan sebanyak 3 kasus baru dari Deliserdang 2 orang dan Sibolga 1 orang, sehingga akumulasinya kini menjadi 748 orang. “Jumlah penderita Covid-19 aktif di Sumut kini ada 2.073 orang yang sedang melakukan isolasi,” sebut Aris.

Ia mengimbau, dengan bertambahnya pasien positif maka masyarakat lebih taat lagi melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Hal tersebut harus terus ditingkatkan terus menerus, sebab tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. “Hanya upaya menjalankan protokol kesehatan yang bisa dilakukan saat ini, salah satunya bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Apabila setiap keluarga saling mengingatkan dan menjaga, maka upaya untuk menurunkan jumlah pasien positif dan memutus rantai penyebaran Covid-19 pasti bisa dilakukan,” pungkasnya.

Wali Kota Binjai Terpilih Positif Covid-19

Wali Kota Binjai terpilih periode 2021-2024, Juliadi, terkonfirmasi positif Covid-19. Juliadi kini sedang diisolasi dan menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bunda Thamrin Medan. Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah MM membenarkan Juliadi positif Covid-19 dan masih dirawat di rumah sakit tersebut. Namun, Aris tidak menjelaskan secara detail terkait kondisinya bagaimana saat ini dan hanya menyampaikan sudah 3 hari dirawat. “Sudah dirawat selama 3 hari,” ujarnya singkat kepada wartawan, Selasa (2/2).

Sementara, Kasub Humas dan Marketing RS Bunda Thamrin Medan, Ivo JA Simorangkir juga membenarkan Juliadi sedang dirawat. Akan tetapi, tidak dijelaskan saat disinggung soal penyakit yang dialami Juliadi dan sejak kapan dirawat. Ivo beralasan, pihaknya tidak bisa memberitahukan terkait medical record pasien kepada publik. “Kurang tahu kalau masalah itu, yang pasti kami enggak bisa keluarkan medical record pasien karena itu rahasia pasien,” ucapnya singkat dihubungi wartawan.

Pemprovsu Disarankan Beli GeNose

Pemprov Sumut disarankan membeli GeNose yang bakal menjadi alat screening utama dalam mendeteksi dini Covid-19. Melalui alat tersebut pula, diharapkan masyarakat Sumut bersedia mengikuti tes Covid-19.

“Dengan adanya alat ini diharapkan semakin banyak masyarakat kita yang akan mengikuti tes Covid-19. Jadi ada baiknya Pemprovsu memikirkan GeNose sehingga dapat menjadi salah satu alat yang akan dipergunakan di Sumut,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta menjawab Sumut Pos, Selasa (2/2).

Pihaknya menyambut baik adanya GeNose tersebut, karena ini akan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat yang akan mempergunakannya. Sehingga tidak perlu lagi mengambil sampel dari pangkal hidung atau tenggorokan seperti alat tes lainnya.

“Apalagi tarifnya lebih murah tentunya tidak akan memberatkan masyarakat. Alat ini juga merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai Covid-19, karena dapat mendeteksi secara dini, cepat, akurat dan dapat diterapkan secara massif di tengah masyarakat kita,” katanya.

Di sisi lain, ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Sumut ini menilai, penanganan Covid-19 di Sumut masih perlu perbaikan sehingga wabah Corona dapat diminimalisir penularannya. Karena itu pihaknya bersama Pemprovsu, sedang memfinalisasi peraturan daerah tentang disiplin protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.

“Melalui regulasi tersebut akan menjadi dasar bagi seluruh masyarakat kita di Sumut dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Apalagi kami melihat sebenarnya Pemprovsu punya keseriusan untuk melawan wabah ini, meski di sana sini tentu masih ada kekurangan,” pungkasnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan pihaknya belum berencana untuk mengalokasikan anggaran penanganan GeNose tersebut. Menurutnya, saat ini Pemprovsu tengah fokus pada penuntasan program vaksinasi Covid-19 terkhusus bagi seluruh tenaga kesehatan yang ada.

Di samping itu, imbuh Aris, pihaknya tetap menekankan kepada seluruh lapisan masyarakat agar disiplin prokes pencegahan Covid-19. Sebab, vaksinasi diyakini hanya menjadi salah satu solusi dalam pengentasan penularan wabah ini.

“Kuncinya adalah masyarakat kita harus tetap patuh akan prokes 5M. Mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan menjaga mobilitas atau aktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak,” terangnya. (ris/prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/