26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Resmi Diizinkan BPOM, Vaksin Pfizer Manjur Lindungi Remaja

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Vaksin Pfizer dengan metode mRNA dari Amerika Serikat akhirnya resmi diizinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA). BPOM menyebutkan, vaksin Covid-19 tersebut manjur untuk remaja dan dewasa.

BAWA VAKSIN: Petugas kargo membawa vaksin Covid-19 Moderna setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sedikitnya, sejauh ini sudah lima vaksin yang diizinkan oleh BPOM untuk dipakai di Tanah Air, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan kini Pfizer. “Kami sebagai regulator siap secepatnya merespons mendukung pemerintah sesuai tugas kami agar masyarakat bisa dapat mengakses vaksin Covid-19n

Dikaitkan dengan aspek mutu keamanan dan khasiatnya adalah suatu pritoritas harus dijaga. Aspek data mutu khasiat dan keamanan tetap jadi prioritas kami,” tegas Kepala BPOM, Penny K Lukito secara daring, Kamis (15/7).

Menurut Penny, vaksin Pfizer bisa digunakan untuk remaja 12 tahun ke atas dengan 2 kali suntik rentang 3 minggu. Menurutnya, beberapa kajian sudah dilakukan, dikaitkan dengan apsek keamanan. “Secara umum keamanan ditoleransi dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dengan nyeri lokal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, sendi dan demam,” katanya.

Penny pelanjutkan, angka efikasi usia 16 tahun ke atas 95,5 persen, dan angka efikaki untuk remaja 100 persen. Nilai imunogenisitas dengan 2 dosis vaksin 3 minggu memberikan respons yang baik.

“Mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin, memenuhi standar mutu vaksin. Vaksin dengan platform mRNA perlu dikawal pendistribusiannya,” ungkapnya.

Vaksin Pfizer juga telah menyiapkan sarana distribusi rantai pendingin sampai pada titik penyuntikan. BPOM juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi.

“Kami juga mengimbau masyarakat hati-hati dan bijaksana dalam mengakses pengobatan Covid-19 baik itu obat antivirus, antiparasit dan antibiotik sebagai obat keras. Itu harus petunjuk langsung maupun telemedicine, harus dengan resep dokter yang resmi. Masyarakat juga jangan mudah terpengaruh obat tradisional yang klaim cegah Covid-19 tanpa bukti yang jelas,” tegasnya.

1,5 Juta Dosis Moderna Tiba

Sebanyak 1.500.100 dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat (AS) tiba di Indonesia, Kamis (15/7). Ini merupakan tambahan dari tiga juta dosis vaksin yang telah diterima sebelumnya sehingga menggenapkan total donasi vaksin dari AS untuk Indonesia menjadi 4,5 juta dosis.

“Kami berupaya untuk memberikan sebanyak mungkin vaksin yang aman dan efektif sehingga sebanyak mungkin orang Indonesia dapat divaksin secepat mungkin,” ujar Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y Kim, dalam keterangan tertulis.

Kim menegaskan, AS akan berkontribusi untuk membantu mengakhiri pandemi Covid-19 dan membangun kembali dunia yang lebih siap untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons ancaman kesehatan di masa depan, agar semua orang dapat hidup dengan aman dan sehat. “Penting untuk terus diingat, tidak ada satu orang pun yang aman hingga semua orang aman,” tutur Kim.

AS telah memberikan komitmen bersejarah berupa kontribusi senilai USD 4 miliar (sekitar Rp 58 triliun) melalui aliansi vaksin GAVI untuk COVAX Advance Market Commitment (COVAX AMC). Kontribusi AS mendukung pembelian dan pengiriman vaksin Covid-19 untuk 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

Dengan pengiriman terbaru ini, maka Indonesia telah menerima lebih dari 12,7 juta dosis vaksin melalui COVAX AMC, sebuah inisiatif global untuk mendukung akses yang adil terkait distribusi vaksin Covid-19 yang aman dan efektif.

Selain itu, Presiden Joe Biden juga telah berkomitmen untuk menyediakan 80 juta vaksin Covid-19 yang aman dan efektif untuk negara-negara yang memerlukan di seluruh dunia untuk membantu mengakhiri pandemi.

Indonesia akan menerima sebagian dari vaksin tersebut. Rencana Presiden Biden terkait 80 juta dosis yang akan didonasikan ini mencakup lebih dari 23 juta dosis untuk Asia, sebagai upaya untuk menjaga agar kawasan, termasuk Indonesia, dalam kondisi aman.

AS juga memberikan bantuan untuk upaya respons Covid-19 Indonesia yang lebih luas. Hingga Kamis (15/7), AS telah menginvestasikan USD 36 juta (sekitar Rp 522,4 miliar) untuk mendukung upaya Indonesia meningkatkan pelayanan vaksinasi, mempercepat tes dan pelacakan kasus, berbagi informasi faktual, serta meningkatkan kapasitas dan pelayanan fasilitas kesehatan.

Kontribusi AS mencakup lebih dari 1.000 ventilator yang saat ini digunakan di 600 rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia. (jpc)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Vaksin Pfizer dengan metode mRNA dari Amerika Serikat akhirnya resmi diizinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA). BPOM menyebutkan, vaksin Covid-19 tersebut manjur untuk remaja dan dewasa.

BAWA VAKSIN: Petugas kargo membawa vaksin Covid-19 Moderna setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sedikitnya, sejauh ini sudah lima vaksin yang diizinkan oleh BPOM untuk dipakai di Tanah Air, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan kini Pfizer. “Kami sebagai regulator siap secepatnya merespons mendukung pemerintah sesuai tugas kami agar masyarakat bisa dapat mengakses vaksin Covid-19n

Dikaitkan dengan aspek mutu keamanan dan khasiatnya adalah suatu pritoritas harus dijaga. Aspek data mutu khasiat dan keamanan tetap jadi prioritas kami,” tegas Kepala BPOM, Penny K Lukito secara daring, Kamis (15/7).

Menurut Penny, vaksin Pfizer bisa digunakan untuk remaja 12 tahun ke atas dengan 2 kali suntik rentang 3 minggu. Menurutnya, beberapa kajian sudah dilakukan, dikaitkan dengan apsek keamanan. “Secara umum keamanan ditoleransi dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dengan nyeri lokal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, sendi dan demam,” katanya.

Penny pelanjutkan, angka efikasi usia 16 tahun ke atas 95,5 persen, dan angka efikaki untuk remaja 100 persen. Nilai imunogenisitas dengan 2 dosis vaksin 3 minggu memberikan respons yang baik.

“Mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin, memenuhi standar mutu vaksin. Vaksin dengan platform mRNA perlu dikawal pendistribusiannya,” ungkapnya.

Vaksin Pfizer juga telah menyiapkan sarana distribusi rantai pendingin sampai pada titik penyuntikan. BPOM juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi.

“Kami juga mengimbau masyarakat hati-hati dan bijaksana dalam mengakses pengobatan Covid-19 baik itu obat antivirus, antiparasit dan antibiotik sebagai obat keras. Itu harus petunjuk langsung maupun telemedicine, harus dengan resep dokter yang resmi. Masyarakat juga jangan mudah terpengaruh obat tradisional yang klaim cegah Covid-19 tanpa bukti yang jelas,” tegasnya.

1,5 Juta Dosis Moderna Tiba

Sebanyak 1.500.100 dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat (AS) tiba di Indonesia, Kamis (15/7). Ini merupakan tambahan dari tiga juta dosis vaksin yang telah diterima sebelumnya sehingga menggenapkan total donasi vaksin dari AS untuk Indonesia menjadi 4,5 juta dosis.

“Kami berupaya untuk memberikan sebanyak mungkin vaksin yang aman dan efektif sehingga sebanyak mungkin orang Indonesia dapat divaksin secepat mungkin,” ujar Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y Kim, dalam keterangan tertulis.

Kim menegaskan, AS akan berkontribusi untuk membantu mengakhiri pandemi Covid-19 dan membangun kembali dunia yang lebih siap untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons ancaman kesehatan di masa depan, agar semua orang dapat hidup dengan aman dan sehat. “Penting untuk terus diingat, tidak ada satu orang pun yang aman hingga semua orang aman,” tutur Kim.

AS telah memberikan komitmen bersejarah berupa kontribusi senilai USD 4 miliar (sekitar Rp 58 triliun) melalui aliansi vaksin GAVI untuk COVAX Advance Market Commitment (COVAX AMC). Kontribusi AS mendukung pembelian dan pengiriman vaksin Covid-19 untuk 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

Dengan pengiriman terbaru ini, maka Indonesia telah menerima lebih dari 12,7 juta dosis vaksin melalui COVAX AMC, sebuah inisiatif global untuk mendukung akses yang adil terkait distribusi vaksin Covid-19 yang aman dan efektif.

Selain itu, Presiden Joe Biden juga telah berkomitmen untuk menyediakan 80 juta vaksin Covid-19 yang aman dan efektif untuk negara-negara yang memerlukan di seluruh dunia untuk membantu mengakhiri pandemi.

Indonesia akan menerima sebagian dari vaksin tersebut. Rencana Presiden Biden terkait 80 juta dosis yang akan didonasikan ini mencakup lebih dari 23 juta dosis untuk Asia, sebagai upaya untuk menjaga agar kawasan, termasuk Indonesia, dalam kondisi aman.

AS juga memberikan bantuan untuk upaya respons Covid-19 Indonesia yang lebih luas. Hingga Kamis (15/7), AS telah menginvestasikan USD 36 juta (sekitar Rp 522,4 miliar) untuk mendukung upaya Indonesia meningkatkan pelayanan vaksinasi, mempercepat tes dan pelacakan kasus, berbagi informasi faktual, serta meningkatkan kapasitas dan pelayanan fasilitas kesehatan.

Kontribusi AS mencakup lebih dari 1.000 ventilator yang saat ini digunakan di 600 rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia. (jpc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/