29.4 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Anggota DPR Minta Toilet Baru Disediakan Anggaran Rp2 Miliar

JAKARTA-Gedung DPR berhias, di awal tahun baru ini. Toilet-toilet yang ada di Gedung Nusantara I, tempat kantor para anggota dewan, direnovasi. Rencananya, anggaran penggantian 220 toilet di 22 lantai itu akan menghabiskan Rp2 miliar.

Artinya, alokasi renovasi toilet per lantai senilai dengan sekitar Rp90 juta. “Anggaran Rp2 miliar itu yang disediakan. Kami survei sesuai dengan tingkat kerusakan,” ujar Kepala Biro Pemeliharaan, Pembangunan, dan Instalasi (Harbangin) Sumirat, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/1).

Menurut dia, renovasi toilet itu diperlukan. Sebab, kondisi toilet-toilet yang ada sangat memprihatinkan.
“Mulai dari segi keselamatan, segi kesehatan, segi kesehatan, segi kenyaman, dan segi kemudahan,” tambahnya.
Selain itu, dia menambahkan, pengadaan toilet baru juga atas permintaan dari para anggota dewan. Menurut Sumirat, sejumlah anggota juga menyatakan bahwa renovasi mendesak untuk dilakukan. “Jadi, dibangun juga karena ada permintaan anggota,” tandasnya.

Dia memaparkan pembangunan toilet di 22 lantai itu terdiri dari 2-23 Gedung Nusantara I. Per lantai, menurut dia, masing-masing lantai ada sekitar 10 toilet. Nantinya, diusahakan ada perbedaan pembuangan kloset dan air. Rencananya, pembangunan akan mulai dilakukan 14 Januari 2011 nanti. “Yang jadi masalah itu tingkat kebersihan, kan toilet itu sudah dibangun 17 tahun, tapi pemeliharaan (selama ini) hanya kran air atau sebagian keramik,” imbuhnya.

Dari pemantauan di lapangan, saat ini di tiap lantai terdapat empat toilet. Masing-masing dua untuk pria dan dua untuk perempuan. Masing-masing toilet, terdiri dari satu kloset, satu urinal, dan satu wastafel.

Dari hasil pencarian, harga satu buah kloset untuk salah satu merek yang kerap dijumpai di sejumlah tempat adalah rata-rata Rp2 juta. Dengan asumsi harga yang sama untuk urinal maupun wastafel, maka satu toilet akan menelan biaya sekitar Rp6 juta. Jika ada empat toilet, maka untuk satu lantai membutuhkan biaya Rp24 juta. Selanjutnya, jika ada 23 lantai yang akan direnovasi, maka total untuk pengadaan toilet lengkap saja akan menelan biaya Rp552 juta. Angka tersebut tentu belum termasuk penggantian untuk lantai dan tukang.

Secara terpisah, Ketua DPR Marzuki Alie menegaskan, kalau dirinya tidak tahu-menahu urusan penggunaan anggaran di lingkungan DPR. Dia menyatakan, bahwa hal tersebut murni menjadi urusan sekretariat jenderal. “Semua tanggungjawab ada di setjen, seribu persen tanggungjawab setjen, enggak ada urusan dengan kita,” kata Marzuki, dalam pernyataannya, saat ada di Solo, kemarin.

Marzuki menambahkan, kalau dirinya hanya cukup mengetahui terkait penggunaan anggaran yang nilainya sangat besar. Salah satunya, seperti rencana pembangunan gedung, beberapa waktu lalu. Itupun, menurut dia, karena berkaitan dengan fungsi speaker yang diemban seorang pimpinan dewan.
Sedangkan untuk rencana renovasi toilet pada gedung Nusantara I atau lainnya sepenuhnya menjadi tanggungjawab sekjen. Dia mengaskan, bahwa tugas anggota DPR seperti dirinya adalah pada bidang politik. Bukan mengurusi hal-hal teknis berkaitan dengan gedung. “Sebagai orang politik tidak ada kaitan dengan persoalan pemanfaatan anggaran, menggunakan anggaran, tidak ada persoalan dengan itu,” imbuh politisi Partai Demokrat tersebut. (dyn/bay/jpnn)

JAKARTA-Gedung DPR berhias, di awal tahun baru ini. Toilet-toilet yang ada di Gedung Nusantara I, tempat kantor para anggota dewan, direnovasi. Rencananya, anggaran penggantian 220 toilet di 22 lantai itu akan menghabiskan Rp2 miliar.

Artinya, alokasi renovasi toilet per lantai senilai dengan sekitar Rp90 juta. “Anggaran Rp2 miliar itu yang disediakan. Kami survei sesuai dengan tingkat kerusakan,” ujar Kepala Biro Pemeliharaan, Pembangunan, dan Instalasi (Harbangin) Sumirat, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/1).

Menurut dia, renovasi toilet itu diperlukan. Sebab, kondisi toilet-toilet yang ada sangat memprihatinkan.
“Mulai dari segi keselamatan, segi kesehatan, segi kesehatan, segi kenyaman, dan segi kemudahan,” tambahnya.
Selain itu, dia menambahkan, pengadaan toilet baru juga atas permintaan dari para anggota dewan. Menurut Sumirat, sejumlah anggota juga menyatakan bahwa renovasi mendesak untuk dilakukan. “Jadi, dibangun juga karena ada permintaan anggota,” tandasnya.

Dia memaparkan pembangunan toilet di 22 lantai itu terdiri dari 2-23 Gedung Nusantara I. Per lantai, menurut dia, masing-masing lantai ada sekitar 10 toilet. Nantinya, diusahakan ada perbedaan pembuangan kloset dan air. Rencananya, pembangunan akan mulai dilakukan 14 Januari 2011 nanti. “Yang jadi masalah itu tingkat kebersihan, kan toilet itu sudah dibangun 17 tahun, tapi pemeliharaan (selama ini) hanya kran air atau sebagian keramik,” imbuhnya.

Dari pemantauan di lapangan, saat ini di tiap lantai terdapat empat toilet. Masing-masing dua untuk pria dan dua untuk perempuan. Masing-masing toilet, terdiri dari satu kloset, satu urinal, dan satu wastafel.

Dari hasil pencarian, harga satu buah kloset untuk salah satu merek yang kerap dijumpai di sejumlah tempat adalah rata-rata Rp2 juta. Dengan asumsi harga yang sama untuk urinal maupun wastafel, maka satu toilet akan menelan biaya sekitar Rp6 juta. Jika ada empat toilet, maka untuk satu lantai membutuhkan biaya Rp24 juta. Selanjutnya, jika ada 23 lantai yang akan direnovasi, maka total untuk pengadaan toilet lengkap saja akan menelan biaya Rp552 juta. Angka tersebut tentu belum termasuk penggantian untuk lantai dan tukang.

Secara terpisah, Ketua DPR Marzuki Alie menegaskan, kalau dirinya tidak tahu-menahu urusan penggunaan anggaran di lingkungan DPR. Dia menyatakan, bahwa hal tersebut murni menjadi urusan sekretariat jenderal. “Semua tanggungjawab ada di setjen, seribu persen tanggungjawab setjen, enggak ada urusan dengan kita,” kata Marzuki, dalam pernyataannya, saat ada di Solo, kemarin.

Marzuki menambahkan, kalau dirinya hanya cukup mengetahui terkait penggunaan anggaran yang nilainya sangat besar. Salah satunya, seperti rencana pembangunan gedung, beberapa waktu lalu. Itupun, menurut dia, karena berkaitan dengan fungsi speaker yang diemban seorang pimpinan dewan.
Sedangkan untuk rencana renovasi toilet pada gedung Nusantara I atau lainnya sepenuhnya menjadi tanggungjawab sekjen. Dia mengaskan, bahwa tugas anggota DPR seperti dirinya adalah pada bidang politik. Bukan mengurusi hal-hal teknis berkaitan dengan gedung. “Sebagai orang politik tidak ada kaitan dengan persoalan pemanfaatan anggaran, menggunakan anggaran, tidak ada persoalan dengan itu,” imbuh politisi Partai Demokrat tersebut. (dyn/bay/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/