24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Besok, Eks Hotel Soechi Jadi Tempat Isolasi, Diperuntukkan Bagi Pasien Covid-19 Bergejala Ringan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran kasus Covid-19 di Kota Medan masih belum terkendali. Untuk mengantisipasi penuhnya ruang isolasi dan perawatan di rumah sakit rujukan pasien Covid-19, mulai Hari Minggu (1/8), Pemko Medan sudah memfungsikan eks gedung Hotel Soechi sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid bergejala ringan.

USAI TINJAU: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution usai meninjau persiapan gedung eks Hotel Soechi Medan untuk dijadikan tempat isolasi terpadu bagi pasien Covid-19 bergejala ringan.

“Penanganan Covid tentunya harus dari hulu sampai ke hilir, tidak boleh hanya hulunya saja atau hilirnya saja. Oleh karena itu, dari rapat yang kami lakukan bersama dengan Forkopimda, tempat isolasi terpadu yang mudah-mudahan kita minta Hari Minggu ini bisa dibuka di eks Hotel Soechi,” kata Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution kepada wartawan, Jumat (30/7).

Menurut Bobby, hingga saat ini PPKM Mikro masih berjalan. Untuk lingkungan yang memiliki lebih dari 5 rumah yang memiliki penghuni yang terpapar Covid-19, maka lingkungan tersebut masuk dalam zona merah. Sedangkan untuk jumlah 3 sampai 5 rumah, maka lingkungan tersebut masuk dalam zona orange.

“Nah ini yang diwajibkan. (Pasien Covid-19) di lingkungan zona merah, wajib masuk ke isolasi terpadu. Untuk zona orange, apabila dia bertahan 1 bulan orange terus, ini juga wajib isolasi di pusat terpadu ini,” kata Bobby yang saat itu didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko, Dandim 0201/BS Letkol Inf Agus Setiandar, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, dan Plt Kadis Kesehatan Kota Medan Syamsul Nasution.

Sedangkan untuk masyarakat yang ingin datang sendiri ke lokasi isolasi di eks gedung Hotel Soechi, terang Bobby, dipersilakan datang dan dipastikan akan diterima oleh Pemko Medan untuk melakukan isolasi mandiri. Terkait kesiapan SDM tenaga kesehatan, Bobby memastikan, Pemko Medan telah berkoordinasi dengan RS Royal Prima dan memastikan ketersediaan nakes di Eks Gedung Hotel Soechi. “Tenaga medisnya dari Royal Prima mulai besok, Hari Sabtu sudah mulai bermalam di sana. Peralatan medis juga sudah masuk semua, jadi besok sudah mulai persiapannya,” ujarnya.

Sedangkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat, terang Bobby, difokuskan untuk dirawat di RSUD Pirngadi Kota Medan. Saat ini, Pemko Medan telah menyediakan 200 bed tambahan untuk pasien Covid-19. “Sudah ada 200 bed tambahan, untuk pasien gejala sedang sampai berat. Tapi jangan lupa, yang OTG biasanya lebih berpotensi menularkan dari pada yang bergejala, karena yang bergejala biasanya sudah tahu kondisi tubuhnya,” terangnya.

Terkait angka Covid-19 di Kota Medan yang terus meningkat sekalipun Kota Medan menerapkan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Level IV, Bobby pun mengakuinya. Akan tetapi, Bobby memastikan jika PPKM di Kota Medan masih efektif, termasuk di Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Pulau Sumatera.

“Ini sebenarnya efektif kok. Hari ini Covid ini ada masa inkubasinya juga. Masa inkubasinya 5 hari biasanya, ini yang mungkin dari beberapa waktu yang lalu dimulainya PPKM Darurat, PPKM Level IV. Ini harus ada kepatuhan masyarakat, ini yang penting. PPKM bukan untuk membatasi, tapi mau mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Saat ini, masyarakat masih banyak yang belum patuh protokol kesehatan,” jawabnya.

Terkait apakah ke depannya Pemko Medan akan kembali melakukan pengetatan PPKM agar penekanan angka Covid-19 bisa semakin terkendali, Bobby tidak dapat memastikannya. “(Pengetatan) itu tentunya kebijakan bukan dari Kabupaten/Kota,” pungkasnya.

Pemprovsu Siapkan 2.000 Tempat Tidur

Sementara itu, Pemprov Sumut juga telah menyusun rencana strategis dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Selain masyarakat diimbau selalu disiplin protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi, rencana penyiapan 2.000 tempat tidur di luar rumah sakit yang sudah ada saat ini, lagi tahap pematangan.

“Yang pertama yakinkan kita semua patuh dan taat masyarakat ini dengan protokol kesehatan. Yang kedua kita maksimal program vaksinasi. Yang ketiga kita menyiapkan tempat tidur di luar rumah sakit yang ada, untuk menampung pasien Covid-19. Ini untuk merawat rakyat-rakyat kita yang terpapar Covid nanti. Inilah yang sudah kita rencanakan dan jalankan saat ini,” kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menjawab wartawan, Jumat (30/7).

Menurut dia, ada dua ribu bad atau tempat tidur yang bakal disiapkan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, di luar RS yang ada saat ini. Diaminya, salah satu lokasi yang sedang dimatangkan persiapan sebagai RS darurat tersebut, yakni Asrama Haji Medan di Jalan Abdul Haris Nasution Medan. Namun secara teknis, Edy belum menyampaikan progres persiapan Asrama Haji sebagai RS Darurat saat ini. “Nanti tanyakan teknisnya kepada kepala Dinas Kesehatan Sumut,” katanya.

Pada prinsipnya, lanjut mantan Pangkostrad itu, untuk gelombang I ini pihaknya mempersiapkan lonjakan kasus Corona mengenai tempat tidur pada RS darurat tersebut, sebanyak 1.000 bad.

“Nanti untuk enam bulan ke depan jika kondisi Covid di daerah kita masih seperti ini, kita siapkan seribu tempat tidur lagi yang siap pakai,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait perkembangan kasus Covid-19, Provinsi Sumut kembali memperoleh penambahan 1.425 kasus baru positif, sehingga total jumlahnya naik dari 57.675 menjadi 59.100 orang. Dari jumlah itu, Sumut tercatat menjadi Provinsi terbanyak kedelapan menyumbangkan 41.168 kasus baru di Tanah Air.

Kemudian untuk kasus kesembuhan, Sumut menambah sebanyak 417 orang, sehingga totalnya naik dari 39.729 menjadi 40.146 orang. Namun dari jumlah itu, Sumut hanya menjadi Provinsi ke-17 terbanyak dalam menyumbangkan 44.550 kasus sembuh nasional.

Selanjutnya untuk kasus kematian, Sumut mencatatkan penambahan 14 orang, sehingga totalnya menjadi 1.454 sekaligus menjadi daerah terbanyak ke-20 menyumbangkan 1.759 kasus kematian di Indonesia. Oleh karena itu, melalui data tersebut, maka saat ini kasus aktif di Sumut kembali mengalami kenaikan dari hari sebelumnya sebanyak 16.506 menjadi 17.500 orang. (map/prn/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran kasus Covid-19 di Kota Medan masih belum terkendali. Untuk mengantisipasi penuhnya ruang isolasi dan perawatan di rumah sakit rujukan pasien Covid-19, mulai Hari Minggu (1/8), Pemko Medan sudah memfungsikan eks gedung Hotel Soechi sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid bergejala ringan.

USAI TINJAU: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution usai meninjau persiapan gedung eks Hotel Soechi Medan untuk dijadikan tempat isolasi terpadu bagi pasien Covid-19 bergejala ringan.

“Penanganan Covid tentunya harus dari hulu sampai ke hilir, tidak boleh hanya hulunya saja atau hilirnya saja. Oleh karena itu, dari rapat yang kami lakukan bersama dengan Forkopimda, tempat isolasi terpadu yang mudah-mudahan kita minta Hari Minggu ini bisa dibuka di eks Hotel Soechi,” kata Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution kepada wartawan, Jumat (30/7).

Menurut Bobby, hingga saat ini PPKM Mikro masih berjalan. Untuk lingkungan yang memiliki lebih dari 5 rumah yang memiliki penghuni yang terpapar Covid-19, maka lingkungan tersebut masuk dalam zona merah. Sedangkan untuk jumlah 3 sampai 5 rumah, maka lingkungan tersebut masuk dalam zona orange.

“Nah ini yang diwajibkan. (Pasien Covid-19) di lingkungan zona merah, wajib masuk ke isolasi terpadu. Untuk zona orange, apabila dia bertahan 1 bulan orange terus, ini juga wajib isolasi di pusat terpadu ini,” kata Bobby yang saat itu didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko, Dandim 0201/BS Letkol Inf Agus Setiandar, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, dan Plt Kadis Kesehatan Kota Medan Syamsul Nasution.

Sedangkan untuk masyarakat yang ingin datang sendiri ke lokasi isolasi di eks gedung Hotel Soechi, terang Bobby, dipersilakan datang dan dipastikan akan diterima oleh Pemko Medan untuk melakukan isolasi mandiri. Terkait kesiapan SDM tenaga kesehatan, Bobby memastikan, Pemko Medan telah berkoordinasi dengan RS Royal Prima dan memastikan ketersediaan nakes di Eks Gedung Hotel Soechi. “Tenaga medisnya dari Royal Prima mulai besok, Hari Sabtu sudah mulai bermalam di sana. Peralatan medis juga sudah masuk semua, jadi besok sudah mulai persiapannya,” ujarnya.

Sedangkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat, terang Bobby, difokuskan untuk dirawat di RSUD Pirngadi Kota Medan. Saat ini, Pemko Medan telah menyediakan 200 bed tambahan untuk pasien Covid-19. “Sudah ada 200 bed tambahan, untuk pasien gejala sedang sampai berat. Tapi jangan lupa, yang OTG biasanya lebih berpotensi menularkan dari pada yang bergejala, karena yang bergejala biasanya sudah tahu kondisi tubuhnya,” terangnya.

Terkait angka Covid-19 di Kota Medan yang terus meningkat sekalipun Kota Medan menerapkan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Level IV, Bobby pun mengakuinya. Akan tetapi, Bobby memastikan jika PPKM di Kota Medan masih efektif, termasuk di Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Pulau Sumatera.

“Ini sebenarnya efektif kok. Hari ini Covid ini ada masa inkubasinya juga. Masa inkubasinya 5 hari biasanya, ini yang mungkin dari beberapa waktu yang lalu dimulainya PPKM Darurat, PPKM Level IV. Ini harus ada kepatuhan masyarakat, ini yang penting. PPKM bukan untuk membatasi, tapi mau mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Saat ini, masyarakat masih banyak yang belum patuh protokol kesehatan,” jawabnya.

Terkait apakah ke depannya Pemko Medan akan kembali melakukan pengetatan PPKM agar penekanan angka Covid-19 bisa semakin terkendali, Bobby tidak dapat memastikannya. “(Pengetatan) itu tentunya kebijakan bukan dari Kabupaten/Kota,” pungkasnya.

Pemprovsu Siapkan 2.000 Tempat Tidur

Sementara itu, Pemprov Sumut juga telah menyusun rencana strategis dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Selain masyarakat diimbau selalu disiplin protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi, rencana penyiapan 2.000 tempat tidur di luar rumah sakit yang sudah ada saat ini, lagi tahap pematangan.

“Yang pertama yakinkan kita semua patuh dan taat masyarakat ini dengan protokol kesehatan. Yang kedua kita maksimal program vaksinasi. Yang ketiga kita menyiapkan tempat tidur di luar rumah sakit yang ada, untuk menampung pasien Covid-19. Ini untuk merawat rakyat-rakyat kita yang terpapar Covid nanti. Inilah yang sudah kita rencanakan dan jalankan saat ini,” kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menjawab wartawan, Jumat (30/7).

Menurut dia, ada dua ribu bad atau tempat tidur yang bakal disiapkan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, di luar RS yang ada saat ini. Diaminya, salah satu lokasi yang sedang dimatangkan persiapan sebagai RS darurat tersebut, yakni Asrama Haji Medan di Jalan Abdul Haris Nasution Medan. Namun secara teknis, Edy belum menyampaikan progres persiapan Asrama Haji sebagai RS Darurat saat ini. “Nanti tanyakan teknisnya kepada kepala Dinas Kesehatan Sumut,” katanya.

Pada prinsipnya, lanjut mantan Pangkostrad itu, untuk gelombang I ini pihaknya mempersiapkan lonjakan kasus Corona mengenai tempat tidur pada RS darurat tersebut, sebanyak 1.000 bad.

“Nanti untuk enam bulan ke depan jika kondisi Covid di daerah kita masih seperti ini, kita siapkan seribu tempat tidur lagi yang siap pakai,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait perkembangan kasus Covid-19, Provinsi Sumut kembali memperoleh penambahan 1.425 kasus baru positif, sehingga total jumlahnya naik dari 57.675 menjadi 59.100 orang. Dari jumlah itu, Sumut tercatat menjadi Provinsi terbanyak kedelapan menyumbangkan 41.168 kasus baru di Tanah Air.

Kemudian untuk kasus kesembuhan, Sumut menambah sebanyak 417 orang, sehingga totalnya naik dari 39.729 menjadi 40.146 orang. Namun dari jumlah itu, Sumut hanya menjadi Provinsi ke-17 terbanyak dalam menyumbangkan 44.550 kasus sembuh nasional.

Selanjutnya untuk kasus kematian, Sumut mencatatkan penambahan 14 orang, sehingga totalnya menjadi 1.454 sekaligus menjadi daerah terbanyak ke-20 menyumbangkan 1.759 kasus kematian di Indonesia. Oleh karena itu, melalui data tersebut, maka saat ini kasus aktif di Sumut kembali mengalami kenaikan dari hari sebelumnya sebanyak 16.506 menjadi 17.500 orang. (map/prn/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/