26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Usai Ultah, Tewas Gantung Diri

MEDAN-M Ambari (31) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di joglo belakang rumah orangtuanya di Jalan Sei Kera, Gang Pinang Medan, menggunakan tali nilon, Minggu (20/5) malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun Sumut Pos, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Surya (35), abang ipar korban. Surya bersama kakak korban dan ibu korban hendak masuk ke dalam rumah. Saat di depan gerbang, terlihat pintu gerbang terkunci dengan gembok.

Surya dan kakak korban pun memanggil-manggil korban guna membuka pintu. Hingga setengah jam di panggil, korban tak juga keluar. Curiga, Surya pun melompati gerbang. Surya membuka pintu rumah. Ketika dibuka pintu dalam keadaan tak terkunci, sedangkan korban sendiri tak didapati berada di dalam begitu juga di dalam kamarnya.

Semakin penasaran, Surya pun coba melihat ke belakang rumah. Surya mendapati korban sudah tak bernyawa dengan kondisi tubuh tergantung di joglo belakang rumah. Surya pun langsung lari dan melaporkan kepada ibu serta kakak korban Dewi Marini dan dilaporkan ke Mapolsekta Medan Timur.
Menurut pengakuan keluarga korban, bapak dua anak itu sudah beberapa bulan belakangan ini tidak mempunyai perkerjaan dan sempat betengkar dengan sang istiri Lia.

“Dia (Ambaria-red) bertengkar dengan istirinya dan sudah tidak kerja lagi dia sekarang,” ungkap Dewi Marini.

Menurutnya, korban sempat memberikan pesan singkat melalui SMS meminta kalau sudah tiada, meminta jasadnya dikebumikan dipemakaman muslim di Jalan Jamin Ginting Medan.

Masih, katanya, bahwa adiknya baru merayakan ulang tahun ke-31.
Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur, AKP Ridwan mengatakan, Ambari murni gantung diri.
“Iya, korban tewas dengan gantung diri, tanpa ada ditemukan kekerasan terhadap jasad korban,” ungkap Ridwan.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap jasad korban dan lokasi penemuan jasad Ambari. (gus)

MEDAN-M Ambari (31) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di joglo belakang rumah orangtuanya di Jalan Sei Kera, Gang Pinang Medan, menggunakan tali nilon, Minggu (20/5) malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun Sumut Pos, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Surya (35), abang ipar korban. Surya bersama kakak korban dan ibu korban hendak masuk ke dalam rumah. Saat di depan gerbang, terlihat pintu gerbang terkunci dengan gembok.

Surya dan kakak korban pun memanggil-manggil korban guna membuka pintu. Hingga setengah jam di panggil, korban tak juga keluar. Curiga, Surya pun melompati gerbang. Surya membuka pintu rumah. Ketika dibuka pintu dalam keadaan tak terkunci, sedangkan korban sendiri tak didapati berada di dalam begitu juga di dalam kamarnya.

Semakin penasaran, Surya pun coba melihat ke belakang rumah. Surya mendapati korban sudah tak bernyawa dengan kondisi tubuh tergantung di joglo belakang rumah. Surya pun langsung lari dan melaporkan kepada ibu serta kakak korban Dewi Marini dan dilaporkan ke Mapolsekta Medan Timur.
Menurut pengakuan keluarga korban, bapak dua anak itu sudah beberapa bulan belakangan ini tidak mempunyai perkerjaan dan sempat betengkar dengan sang istiri Lia.

“Dia (Ambaria-red) bertengkar dengan istirinya dan sudah tidak kerja lagi dia sekarang,” ungkap Dewi Marini.

Menurutnya, korban sempat memberikan pesan singkat melalui SMS meminta kalau sudah tiada, meminta jasadnya dikebumikan dipemakaman muslim di Jalan Jamin Ginting Medan.

Masih, katanya, bahwa adiknya baru merayakan ulang tahun ke-31.
Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur, AKP Ridwan mengatakan, Ambari murni gantung diri.
“Iya, korban tewas dengan gantung diri, tanpa ada ditemukan kekerasan terhadap jasad korban,” ungkap Ridwan.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap jasad korban dan lokasi penemuan jasad Ambari. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/