26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PLN Dukung Program 1.000 Hari Kehidupan Untuk Menciptakan Generasi Emas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara diwakili Plt Manager Komunikasi dan TJSL menghadiri Kelas Makan Pendamping ASI yg diselengarakan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumatera Utara dan atas bantuan dana CSR PLN Peduli di Aula Balai Desa Marendal II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Stunting merupakan masalah gizi utama di Indonesia, dimana kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penyebab utama stunting dikarenakan berbagai hal seperti kondisi ekonomi dan sosial, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan asupan gizinya,” ujar Plt Manager Komunikasi dan TJSL Yasmir Lukman.

Dikatannya, sasaran program ini adalah 100 ibu hamil melalui kelas edukasi dampingan ibu hamil sehat dan kelas ibu menyusui bahagia.
Selain itu, 120 ibu yang memiliki anak di bawah usia 2 tahun melalui intervensi gizi berupa dukungan pemberian makanan tambahan balita dan peningkatan pelayanan di posyandu.
Selain itu, lanjutnya, juga pendampingan melalui kelas ayah dukung ASI serta peningkatan kapasitas kader – kader kesehatan masyarakat.

“Harapannya program ini dapat mencegah stunting dengan adanya pendampingan kesehatan anak dibawah usia 2 tahun terutama mendampingi 1.000 hari pertama kehidupan,” ujarnya.
Dia berharap, melalui kehamilan yang sehat, pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dan ASI hingga dua tahun, dan intervensi gizi dengan pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang berkualitas. (ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara diwakili Plt Manager Komunikasi dan TJSL menghadiri Kelas Makan Pendamping ASI yg diselengarakan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumatera Utara dan atas bantuan dana CSR PLN Peduli di Aula Balai Desa Marendal II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Stunting merupakan masalah gizi utama di Indonesia, dimana kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penyebab utama stunting dikarenakan berbagai hal seperti kondisi ekonomi dan sosial, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan asupan gizinya,” ujar Plt Manager Komunikasi dan TJSL Yasmir Lukman.

Dikatannya, sasaran program ini adalah 100 ibu hamil melalui kelas edukasi dampingan ibu hamil sehat dan kelas ibu menyusui bahagia.
Selain itu, 120 ibu yang memiliki anak di bawah usia 2 tahun melalui intervensi gizi berupa dukungan pemberian makanan tambahan balita dan peningkatan pelayanan di posyandu.
Selain itu, lanjutnya, juga pendampingan melalui kelas ayah dukung ASI serta peningkatan kapasitas kader – kader kesehatan masyarakat.

“Harapannya program ini dapat mencegah stunting dengan adanya pendampingan kesehatan anak dibawah usia 2 tahun terutama mendampingi 1.000 hari pertama kehidupan,” ujarnya.
Dia berharap, melalui kehamilan yang sehat, pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dan ASI hingga dua tahun, dan intervensi gizi dengan pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang berkualitas. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/