26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kisah Anak Nelayan Putus Sekolah Tarik Perhatian

Komunitas BRF Putar Film Dokumenter dan Fiksi di SMA Negeri I Binjai

BINJAI-Pelajar SMA Negeri I Binjai melakukan kegiatan pemutaran film dokumenter dan film fiksi karya Bambu Runcing Film (BRF) pada Minggu (8/1).

Tentunya menjadi pengalaman baru di dunia pendidikan. Kegiatan ini dilakukan Koordinator Komunitas BRf yang dibawakan langsung Januar Arifin dan Hadi Pornomo dengan memutar film dokumenter Inde.

“Filme Inde, adalah salah satu film yang sangat eksklusuve dan sangat minim peminatnya. Maka dari itu, film ini kita putar kembali yang bertujuan untuk menambah wawasan para pelajar, agar dapat lebih maju dan giat dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pelajar,” ujar Ari.

Film dokumenter yang berdurasikan 15 menit itu, sambungnya, menceritakan tentang kehidupan anak muda Kampung Nelayan yang putus sekolah demi menghidupi keluarganya. “Karena ini kisah nyata. Maka, para pelajar dapat mengambil hikmahnya. Sehingga, para pelajar dapat lebih bersyukur dengan apa yang ia peroleh sekarang ini. Dimana mereka bisa sekolah, bermain dan lain sebagainya,” ucapnya.

Selain film dokumenter, kata Ari, film fiksi pendek tentang cinta juga disajikan terhadap ratusan pelajar di SMA Negeri I Binjai itu. “Ternyata, bukan hanya film dukumenter saja yang diminati para pelajar itu. Film fiksi tentang percintaan yang kita putar dengan durasi 15 menit, juga disaksikan dengan hantusias oleh para pelajar. Bahkan, para pelajar itu tak segan-segan untuk tertawa,” ujar Ari.

Ari juga mengatakan, dalam kegiatan itu, turut diadakan acara diskusi seputar pengalaman dan pembelajaran cara memproduksi film sendiri yang diadakan oleh komonitas kreatif muda-mudi Medan-Binjai tersebut. “Banyak dari para pelajar yang ingin membuat film sendiri. Sehingga, acara diskusi ini tak kalah menarik saat pemutaran kedua film sebelumnya,” kata Ari.

Sementara itu, Debi Dwi Anisa, selaku Komandan Komonitas BRF mengimbau, agar para pelajar khusunya di SMA Negeri I Binjai, untuk tidak takut membuat film.  Sebab, pembuatan film ini tidak sulit seperti yang yang dibayangkan. “Yang terpenting, dalam pembuatan film seperti ini, hanya membutuhkan semangat dan disiplin,” ucapnya.

Theo, Ketua Osis di SMA Negeri I Binjai juga mengakui, kalau film dokumenter yang diputar oleh komunitas BRF, sangat bagus. “Filmnya bagus dan sangat kreatif, edukatif dan inspiratif. Apalagi, filmnya bercerita tentang pendidikan yang tak terlepas dari penggalangan dana untuk membantu anak yang putus sekolah dalam film tersebut,” ujar Theo.
Menanggapi hal ini, Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri I Binjai, Susianto Spd Msi, mengatakan, pemutaran film dokumenter ini, sangat baik untuk kalangan pelajar. Sebab, banyak pembelajaran yang dapat dikutip. Sehingga, para pelajar dapat lebih mendewasakan dirinya. “Sebelumnya saya ucapkan terima kasish kepada komunitas BRF yang telah memilih SMA Negeri I Binjai untuk tempat pemutaran film dokumenter ini. Apalagi, hal seperti ini mampu memberikan pembelajaran bagi para pelajar kita,” ujarnya. (*/dan)

Komunitas BRF Putar Film Dokumenter dan Fiksi di SMA Negeri I Binjai

BINJAI-Pelajar SMA Negeri I Binjai melakukan kegiatan pemutaran film dokumenter dan film fiksi karya Bambu Runcing Film (BRF) pada Minggu (8/1).

Tentunya menjadi pengalaman baru di dunia pendidikan. Kegiatan ini dilakukan Koordinator Komunitas BRf yang dibawakan langsung Januar Arifin dan Hadi Pornomo dengan memutar film dokumenter Inde.

“Filme Inde, adalah salah satu film yang sangat eksklusuve dan sangat minim peminatnya. Maka dari itu, film ini kita putar kembali yang bertujuan untuk menambah wawasan para pelajar, agar dapat lebih maju dan giat dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pelajar,” ujar Ari.

Film dokumenter yang berdurasikan 15 menit itu, sambungnya, menceritakan tentang kehidupan anak muda Kampung Nelayan yang putus sekolah demi menghidupi keluarganya. “Karena ini kisah nyata. Maka, para pelajar dapat mengambil hikmahnya. Sehingga, para pelajar dapat lebih bersyukur dengan apa yang ia peroleh sekarang ini. Dimana mereka bisa sekolah, bermain dan lain sebagainya,” ucapnya.

Selain film dokumenter, kata Ari, film fiksi pendek tentang cinta juga disajikan terhadap ratusan pelajar di SMA Negeri I Binjai itu. “Ternyata, bukan hanya film dukumenter saja yang diminati para pelajar itu. Film fiksi tentang percintaan yang kita putar dengan durasi 15 menit, juga disaksikan dengan hantusias oleh para pelajar. Bahkan, para pelajar itu tak segan-segan untuk tertawa,” ujar Ari.

Ari juga mengatakan, dalam kegiatan itu, turut diadakan acara diskusi seputar pengalaman dan pembelajaran cara memproduksi film sendiri yang diadakan oleh komonitas kreatif muda-mudi Medan-Binjai tersebut. “Banyak dari para pelajar yang ingin membuat film sendiri. Sehingga, acara diskusi ini tak kalah menarik saat pemutaran kedua film sebelumnya,” kata Ari.

Sementara itu, Debi Dwi Anisa, selaku Komandan Komonitas BRF mengimbau, agar para pelajar khusunya di SMA Negeri I Binjai, untuk tidak takut membuat film.  Sebab, pembuatan film ini tidak sulit seperti yang yang dibayangkan. “Yang terpenting, dalam pembuatan film seperti ini, hanya membutuhkan semangat dan disiplin,” ucapnya.

Theo, Ketua Osis di SMA Negeri I Binjai juga mengakui, kalau film dokumenter yang diputar oleh komunitas BRF, sangat bagus. “Filmnya bagus dan sangat kreatif, edukatif dan inspiratif. Apalagi, filmnya bercerita tentang pendidikan yang tak terlepas dari penggalangan dana untuk membantu anak yang putus sekolah dalam film tersebut,” ujar Theo.
Menanggapi hal ini, Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri I Binjai, Susianto Spd Msi, mengatakan, pemutaran film dokumenter ini, sangat baik untuk kalangan pelajar. Sebab, banyak pembelajaran yang dapat dikutip. Sehingga, para pelajar dapat lebih mendewasakan dirinya. “Sebelumnya saya ucapkan terima kasish kepada komunitas BRF yang telah memilih SMA Negeri I Binjai untuk tempat pemutaran film dokumenter ini. Apalagi, hal seperti ini mampu memberikan pembelajaran bagi para pelajar kita,” ujarnya. (*/dan)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/