4.200 Orang Selamat, Tiga Tewas
ITALIA -Sebuah kapal pesiar mewah Costa Concordia tenggelam di lepas pantai Tuscany, Italia..
Akibatnya, 4.200 orang dievakuasi dengan sekoci ke pulau terdekat. Tiga orang tewas dalam kejadian ini. Laporan dari BBC, Sabtu (14/1) menyatakan jika korban tewas telah mencapai angka enam orang.
Tragedi tenggelamnya kapal ini mirip seperti Titanic. Penjaga pantai Francesco Paolillo mengatakan, saat ini regu penolong tengah melakukan penyelamatan terhadap 50 penumpang yang masih terjebak di kapal itu. Ia mengkhawatirkan jika korban tewas akan bertambah. Kapal itu mengangkut 1.000 penumpang, lebih dari 500 warga Jerman dan sekitar 160 warga Prancis, serta sekitar 1.000 anggota kru.
Salah seorang penumpang mengungkapkan jika kecelakaan itu terjadi saat jam makan malam.
Saat ini, para penumpang yang selamat berlindung di sekolahsekolah, hotel, dan sebuah gereja di pulau kecil Tuscan, sebuah pulau liburan yang populer sekitar 25 kilometer dari Italia.
“Kami sedang makan ketika lampu padam, dan tiba-tiba kami mendengar ledakan dan piring jatuh ke lantai. Ini seperti sebuah adegan dari kapal Titanic,” ungkap Luciano Castro, salah seorang penumpang.
Penjaga pantai Italia menyata menyatakan jika penyebab kecelakaan kapal peseiar itu masih belum diketahui. Kemungkinan besar kapal nahas itu tenggelam setelah menabrak sebuah batu karang besar di perairan Giglio Pihak Costa Concordia melaporkan terjadinya kerusakan elektris serius dua jam setelah berlayar dari pelabuhan. Sedianya, kapal pesiar tersebut akan melaksanakan perjalanan selama tujuh hari dalam pelayaran mediterania, namun dua jam setelah 4.200 orang dievakuasi dan tiga diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Satu orang diantaranya meninggal akibat serangan jantung lantaran tak kuat menahan suhu air yang dingin.”Saat itu kami sedang melaksanakan makan malam seketika dikejutkan dengan suara keras, kemudian saya merasa ada sesuatu yang menabrak kaki,” ujar Luciano Castro, seorang penumpang, sebagaimana dikutip dari Dailymail.
Tak berapa lama, lampu – lampu padam, penumpang mulai panik seiring dengan banyaknya gelas yang berjatuhan dan pecah.
“Seperti adegan dalam film Titanic,” ujar Mara Parmegiani, penumpang lainnya.
Hal yang sama diungkapkan, Christine Hammer. Ia menuturkan bahwa saat itu dirinya baru saja memulai acara makan malamnya.
Seketika ia mendengar banyaknya gelas yang pecah.
Kemudian, para penumpang diperintahkan untuk mengenakan jaket keselamatan dan diperintahkan menuju sekoci yang akan digunakan untuk meninggalkan kapal. Namun, menurut Hammer saat itu, sekoci sudah sulit digapai lantaran posisinya sudah berada di atas, dan sulit diturunkan hingga mencapai permukaan air. Sementara sisi satunya lagi perlahan – lahan terus menerus tenggelam.
Penumpang bisa diselamatkan menggunakan kapal penyelamat lalu mengevakuasi penumpang ke sekolah, hotel serta gereja di pulau kecil, Giglio berjarak 18 mil dari lepas pantai.(bbs/jpnn)