25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Kondisi Depo Arsip Pemko Memprihatinkan, Layaknya Disebut Gudang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku akan terus memperbaiki sistem penyimpanan dokumen kearsiapannya. Namun sayang, saat ini kondisi Depo Arsip milik Pemko Medan disebut memprihatinkan karena dinilai lebih tepat disebut sebagai gudang dari pada Depo Arsip.

“Kondisi depo arsip kita berada di Jalan Pinangbaris, tepatnya di belakang kantor Dinas PU. Kondisinya sudah seperti gudang, bukan lagi depo arsip,” ucap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan, Dr Adlan S.Pd M.M saat mengikuti Rapat Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Medan Tahun 2021 di gedung DPRD Medan, Senin (18/4).

Di depo arsip tersebut, kata Adlan, tersimpan seluruh dokumen yang dimiliki Pemko Medan, termasuk dokumen-dokumen yang telah berusia tua.

“Untuk itu, kami sangat membutuhkan dorongan dari DPRD Medan untuk kondisi Depo Arsip milik Pemko Medan ini. Apalagi kami akan mengumpulkan berkas tentang Covid-19 ini disana,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut Adlan, saat ini ada 1259 perpustakaan di Kota Medan yang ada dibawah binaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan, termasuk perpustakaan yang berada di sekolah-sekolah. “Memang kita prihatin, banyak perpustakaan yang belum layak dan memenuhi standar. Makanya saat ini, kita telah mulai membenahi perpustakaan itu satu persatu,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pansus LKPj, Wong Chun Sen meminta agar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan dapat lebih cepat membenahi seluruh perpustakaan yang ada di Kota Medan.

“Perpustakaan ini kan gudangnya ilmu. Tugas Dinas Perpustakaan adalah bagaimana membuat perpustakaan menjadi tempat yang senyaman mungkin, jadi bisa membuat semakin banyak orang ke perpustakaan dan setiap orang ingin lebih lama berada disana,” pintanya.

Selain itu, Ketua Pansus LKPj Haris Kelana Damanik, meminta kepada Dinas Perpustakaan agar segera membuat taman-taman literasi di Kota Medan. Sebab seyogiyanya, perpustakaan yang maju merupakan salah satu tolak ukur kota yang maju.

“Nantinya perpustakaan ini semuanya akan berbasis digital. Kedepannya harus lebih banyak buku elektronik (e-Book) yang dimiliki Dinas Perpustakaan,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku akan terus memperbaiki sistem penyimpanan dokumen kearsiapannya. Namun sayang, saat ini kondisi Depo Arsip milik Pemko Medan disebut memprihatinkan karena dinilai lebih tepat disebut sebagai gudang dari pada Depo Arsip.

“Kondisi depo arsip kita berada di Jalan Pinangbaris, tepatnya di belakang kantor Dinas PU. Kondisinya sudah seperti gudang, bukan lagi depo arsip,” ucap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan, Dr Adlan S.Pd M.M saat mengikuti Rapat Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Medan Tahun 2021 di gedung DPRD Medan, Senin (18/4).

Di depo arsip tersebut, kata Adlan, tersimpan seluruh dokumen yang dimiliki Pemko Medan, termasuk dokumen-dokumen yang telah berusia tua.

“Untuk itu, kami sangat membutuhkan dorongan dari DPRD Medan untuk kondisi Depo Arsip milik Pemko Medan ini. Apalagi kami akan mengumpulkan berkas tentang Covid-19 ini disana,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut Adlan, saat ini ada 1259 perpustakaan di Kota Medan yang ada dibawah binaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan, termasuk perpustakaan yang berada di sekolah-sekolah. “Memang kita prihatin, banyak perpustakaan yang belum layak dan memenuhi standar. Makanya saat ini, kita telah mulai membenahi perpustakaan itu satu persatu,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pansus LKPj, Wong Chun Sen meminta agar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan dapat lebih cepat membenahi seluruh perpustakaan yang ada di Kota Medan.

“Perpustakaan ini kan gudangnya ilmu. Tugas Dinas Perpustakaan adalah bagaimana membuat perpustakaan menjadi tempat yang senyaman mungkin, jadi bisa membuat semakin banyak orang ke perpustakaan dan setiap orang ingin lebih lama berada disana,” pintanya.

Selain itu, Ketua Pansus LKPj Haris Kelana Damanik, meminta kepada Dinas Perpustakaan agar segera membuat taman-taman literasi di Kota Medan. Sebab seyogiyanya, perpustakaan yang maju merupakan salah satu tolak ukur kota yang maju.

“Nantinya perpustakaan ini semuanya akan berbasis digital. Kedepannya harus lebih banyak buku elektronik (e-Book) yang dimiliki Dinas Perpustakaan,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/