SUMUTPOS.CO – Pemerintah Indonesia telah memberangkatkan 5.945 jamaah haji hingga kemarin Minggu (5/6), berdasarkan data yang dirilis Kementerian Agama. “Perlu kami sampaikan, keberangkatan dan pemulangan jemaah haji dibagi 2 gelombang. Gelombang 1 seluruhnya mendarat di Bandara Madinah, gelombang 2 mendarat di Bandara King Abdulaziz, Jeddah,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Ahmad Abdullah, dalam konferensi pers, Minggu (5/7)siang
Ahmad mengatakan, per kemarin, ada 7 kloter jamaah haji yang berangkat dari 5 embarkasi, yakni Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Solo, Surabaya, dan Padang. “Tujuh kloter tersebut telah tiba di Arab Saudi melalui Bandara Madinah,’’ujarnya.
Sementara itu, kemarin, ada 8 kloter jamaah haji yang akan diberangkatkan dari 5 embarkasi yang sama. “Jumlah jamaah yang diberangkatkan sampai kemarin 5.945 jemaah,” kata Ahmad. Ia melanjutkan, jamaah haji bakal diperkenankan ziarah ke tempat-tempat suci, termasuk makam Nabi Muhammad. “Setelah seluruh rangkaian selesai, selanjutnya jamaah akan menuju Mekkah melaksanakan ibadah umrah wajib,” pungkasnya.
Para jamaah haji juga diingatkan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Dan bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit dan berisiko tinggi, masing-masing diberi tanda berupa gelang khusus.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr. Budi Sylvana mengatakan bahwa dalam operasional haji Indonesia tahun ini, Kementerian Kesehatan membagikan sebanyak 3 ribu wristband khusus atau gelang kepada jamaah haji dengan risiko tinggi (risti).
Wristband berbentuk seperti smartwatch, dipakai di pergelangan tangan dan terhubung dengan aplikasi TeleJemaah pada ponsel pintar milik jamaah haji. Pada wristband terdapat data kondisi kesehatan jamaah haji yang didapat melalui infra merah. Data itu kemudian terhubung ke TeleJemaah dan Tele Petugas secara otomatis. Pemantauan terhadap indikator kesehatan tersebut menjadi parameter dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin.
“Jadi kalau vital sign naik, misalnya saturasi oksigen turun, akan ada komunikasi dengan petugas yang terdekat langsung respons,” katanya.
3.337 Calhaj dari Sumut dalam 10 Kloter
Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara, mencatat, total calon jamaah haji dari Sumut untuk musim haji 2022 sebanyak 3.337 orang. Calon jamaah haji dari berbagai kabupaten/kota di Sumut itu dibagi dalam 10 kloter. Kesemua calon jamaah haji telah juga diatur jadwal keberangkatan dan kembali ke Sumut. Keberangkatan kloter pertama pada Sabtu, 11 Juni 2022. Hal itu diketahui lewat surat yang diterbitkan Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Abd Amri Siregar, tertanggal 3 Juni 2022.
Adapun jadwal keberangkatan jemaah haji asal Sumut: Kloter 1 Jamaah dari Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan Medan sebanyak 387 orang. Berangkat 11 Juni, kembali 23 Juli. Kloter 2 jamaah dari Binjai, Labuhanbatu Selatan, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, dan Karo sebanyak 386 orang. Berangkat 12 Juni, kembali 24 Juli. Kloter 3 jamaah dari Batubara, Simalungun, dan Padangsidempuan sebanyak 387 orang. Berangkat 13 Juni, kembali 25 Juli. Kloter 4 jamaah dari Medan sebanyak 385 orang. Berangkat 14 Juni, kembali 26 Juli.
Kemudian, kloter 5 jamaah dari Labuhanbatu, Dairi dan Medan sebanyak 383 orang. Berangkat 15 Juni, kembali 27 Juli. Kloter 6 jamaah dari Padanglawas, Tanjungbalai, dan Medan sebanyak 382 orang. Berangkat 16 Juni, kembali 28 Juli. Kloter 7 jamaah dari Langkat, Labuhanbatu Utara, Medan, dan Pematangsiantar sebanyak 384 orang. Berangkat 17 Juni, kembali 29 Juli. Kloter 8 jamaah dari Asahan, Sibolga, dan Medan sebanyak 387 orang. Berangkat 19 Juni, kembali 30 Juli. Kloter 9 jamaah dari Deli Serdang, Pakpak Bharat, Gunungsitoli, Nias Utara, dan Medan sebanyak 387 orang. Berangkat 20 Juni, kembali 31 Juli. Kloter 10 jamaah dari Padanglawas Utara , Tapanuli Selatan, dan Medan sebanyak 257 orang. Berangkat 21 Juni, kembali 1 Agustus.
Satu CJH Meninggal di Madinah
Kabar duka datang dari Madinah tadi malam. Pada hari pertama kedatangan, satu orang CJH meninggal dunia. Jamaah itu bernama Suhati Rahmat Ali, 64, dari kloter JKG 1 asal Ragunan, Jakarta Selatan. Sekitar pukul 13.00 waktu Arab Saudi, Suhati sempat mendapat penanganan dari tim kesehatan. Dia dibawa ke klinik bandara Madinah. Sekitar pukul 13.30, Suhati dinyatakan meninggal oleh dokter klinik bandara.
Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara Haryanto mengatakan, rombongan JKG 1 mendarat di Bandara Madinah sekitar pukul 13.00 waktu Arab Saudi. Setelah melewati proses imigrasi dan pemindaian barang bawaan, Suhati merasakan sakit. Dia lalu dibawa ke klinik yang ada di bandara Madinah. “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan di Bandara Madinah dan poliklinik Bandara, selang beberapa saat kami menerima informasi bahwa jemaah tersebut wafat,” terang Haryanto di Madinah kemarin.
Kepala Pos Kesehatan Daker Bandara dr Agus Sultoni menjelaskan, menurut keterangan dokter klinik bandara, Suhati mengalami serangan jantung. “Tadi sempat diperlihatkan gambar irama jantung yang memang tidak teratur,” tandasnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana menyebutkan, salah satu tantangan pelayanan haji adalah banyaknya jemaah yang memiliki risiko tinggi (risti) dari aspek kesehatan. Sekitar 35 persen dari 100.051 jemaah haji masuk kategori risti. ’’Dari jumlah itu, ada 3.000 jemaah kategori risti berat. Ada komorbidnya,’’ terangnya.
Budi menyatakan, jemaah risti maupun risti berat terdapat di semua kloter. Dia mencontohkan kloter pertama embarkasi JKG (Jakarta Pondok Gede). Di satu kloter saja, ada 12 CJH yang masuk kategori ’’memerlukan perhatian khusus’’. Mereka akan mendapat smartwatch khusus atau wristband.
Sementara itu, para jamaah calon haji dari Indonesia mulai berdatangan ke Madinah, Arab Saudi, untuk memulai rangkaian ibadah Haji 1443 Hijriah/2022. Para jamaah haji dari Indonesia mulai tiba di Madinah dan menuju Masjid Nabawi untuk beribadah. Para jamaah haji dari Indonesia yang sudah tiba bakal berada selama 8 sampai 9 hari di Madinah. Mereka akan berupaya menunaikan Salat Arbain atau Salat 40 Waktu di Masjid Nabawi.
Selain itu, para jamaah calon haji dari berbagai negara biasanya akan berebut untuk bisa menunaikan salat di area Raudhah di dalam Masjid Nabawi, yaitu wilayah antara pintu rumah Nabi Muhammad S.A.W. dan mimbar.
Otoritas Arab Saudi memberikan waktu khusus bagi para jemaah calon haji perempuan untuk bisa menunaikan salat dan berdoa di Raudhah. Yakni pada selepas Salat Subuh hingga pukul 11.00 waktu setempat, dan antara pukul 22.00 sampai 00.00 waktu Arab Saudi.
Selain itu, kini para jamaah calon haji tidak diharuskan mendaftar secara daring sebelum memasuki Masjid Nabawi. Aturan itu sempat diberlakukan karena pandemi Covid-19. (jpc)