MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumut kembali menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) serentak tahap III di Hotel Le Polonia Medan, Kamis (14/7) dan Jumat (15/7). Namun, Muscab kali ini sempat diwarnai kericuhan antara salah satu kandidat Ketua DPC Partai Demokrat Medan dengan panitia.
SEKRETARIS DPD Partai Demokrat Sumut, Yudha Johansyah SH MSP mengatakan, pelaksanaan Muscab III Kota Medan dan Muscab IV Kabupaten Asahan, Pakpak Bharat, serta Kota Tanjungbalai, dan Sibolga ini disesuaikan dengan amanat AD/ART dan peraturan organisasi Partai Demokrat. Menurut Yudha, adanya keributan sesaat pada pelaksanaan registrasin
terjadi karena adanya miskomunikasi antara calon peserta Muscab dengan panitia, tapi kericuan itu dapat diantisipasi oleh panitia sehingga kondisi kembali kondusif.
Menurut Yudha, di dalam organisasi biasa terjadi dinamika. Di acara tersebut, para kandidat Ketua DPC mengajukan berbagai syarat yang telah ditetapkan oleh DPP Demokrat. “Biasa organisasi terjadi dinamika yang seperti tadi kawan-kawan saksikan. Ada miskomunikasi antara pihak panitia dengan pihak DPC Medan. Kami tetap menegakkan aturan yang berlaku di Partai Demokrat, “ ujarnya.
Yudha menerangkan, keributan terjadi ketika panitia acara dan Satgas Rajawali mengamankan pelaksanaan Musda. Tiba-tiba, sambungnya, Ketua DPC Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu yang menjadi salah satu ketua kandidat datang bersama DPAC dan para pendukungnya. “Saya dapat laporan salah satu kandidat datang berserta PAC dan para pendukungnya. Sempat terjadi perbedaan pendapat atau miskomunikasi dengan panitia. Tapi tadi berhasil kita damaikan. Jadi, tadi sudah saya jelaskan dengan Burhanuddin Sitepu dan beliau menerima,” tuturnya.
Yudha menambahkan, saat ini kegiatan tersebut masih tahap proses registrasi. Pihaknya menunggu para kandidat ketua untuk melengkapi syarat yang dibutuhkan. “Jadi tadi masih proses registrasi ada beberapa syarat yang belum dilengkapi. Tadi masih dikomunikasikan. Ini kita masih menunggu registrasi untuk dibuka kembali. Artinya semua yang memenuhi syarat akan kita terima. Panitia saya arahkan untuk mengikuti AD/ART yang berlaku,” paparnya.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi, tambah Yudha adalah 20 persen dukungan dari total PAC. Ketentuan tersebut telah ditetapkan oleh DPP Partai Demokrat. “Kita hari ini melaksanakan verifikasi. Syarat untuk maju adalah dukungan 20 persen dari total PAC. Misalnya 25 PAC jadi syarat untuk maju minimal 5 PAC. Kemudian akan dilanjutkan persidangan besok, “ bebernya.
“Setelah itu ada fit proper test yang dilakukan ketum, sekjen, kepala badan pembina organisasi, kaderisasi, dan keanggotaan (BPOKK), ketua DPD dan sekretaris DPD. Lalu diputuskan siapa yang akan menjadi ketua terpilih,” imbuh Yudha.
Sebelumnya, Di tengah agenda registrasi dan verifikasi calon ketua dari kelima DPC tersebut, puluhan kader dan panitia sempat terlibat keributan.
Keributan terjadi saat verifikasi calon ketua dari DPC Partai Demokrat Kota Medan, yang belum diketahui permasalahannya. Namun menurut informasi, satu bakal calon diketahui belum diterima oleh panitia untuk verifikasi.
Kemudian terjadi keributan, hingga saling pukul di antara kader partai berambang bintang mercy itu. Keributan sempat berlangsung sekira 15 menit dan berhasil diredam oleh panitia dan petugas kepolisian.
Tak lama berselang usai terjadinya kericuhan, sejumlah personel dari Polrestabes Medan turun ke Hotel Le Polonia dipimpin Kapolsek Medan Baru Kompol Ginanjar Fitriadi, untuk mengamankan lokasi Muscab DPD Partai Demokrat Sumut serta mengantisipasi terjadinya kericuhan susulan.
Proses verifikasi daftar peserta Muscab DPD Partai Demokrat untuk Kota Medan sempat ditunda menunggu konfirmasi dari dewan pimpinan pusat partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut. (adz)