JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI dan Polri, dilarang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri (PDLN) karena jumlah kasus positif Covid-19 kembali melonjak. Larangan itu tertuang dalam Surat Nomor B-56/KSN/S/LN.00/07/2022. Surat itu terbit hari ini dan telah dikirim ke semua instansi pemerintah.
“Dengan hormat kiranya seluruh rencana kegiatan PDLN yang akan dilaksanakan oleh pejabat/pegawai di lingkungan instansi Saudara dapat ditangguhkan,” dikutip dari salinan surat yang dikonfirmasi Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, Jumat (22/7).
ASN, TNI, atau Polri hanya boleh ke luar negeri jika dalam tugas yang diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka juga boleh ke luar negeri jika dalam tugas belajar.
Untuk memastikan larangan itu berjalan, Setneg memerintahkan sekretaris jenderal di setiap instansi untuk mengawasi PDLN dalam waktu dekat. “Kementerian Sekretariat Negara akan mengevaluasi secara berkala kebijakan ini sesuai dengan perkembangan penanganan kasus Covid-19 di Indonesia,” bunyi penutup surat tersebut.
Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat setelah temuan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bulan lalu. Dalam tiga hari terakhir positif Covid-19 bertambah di atas 5.000 kasus. Namun kemarin, Jumat (22/7), Satgas Covid-19 melaporkan, ada tambahan 4.834 kasus baru. Dengan demikian jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.159.328 sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020.
Sedangkan kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 13 orang. Dengan demikian, total orang meninggal dunia menjadi 156.893. Kemudian, kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada hari ini tercatat ada sebanyak 38.239 kasus. Jumlah ini bertambah 1.458 kasus dari hari sebelumnya.
Selain itu, ada 5.861 suspek Covid-19. Selanjutnya spesimen yang diperiksa 112.790 sampel dalam 24 jam terakhir.
Pemerintah telah mengonfirmasi temuan subvarian Omicron BA 2.75 atau Centaurus masing-masing dua kasus di DKI Jakarta dan satu di Bali. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono meminta warga tidak terlalu khawatir dengan kemunculan subvarian ini.
Dante mengatakan subvarian BA.275 tak terlalu berat. Tingkat pasien yang dirawat di rumah sakit pun rendah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengatakan penularan subvarian BA.2.75 tidak akan setinggi dua subvarian sebelumnya yakni BA.4 dan BA.5. Ia menuturkan pemerintah masih menunggu kajian dan penelitian terkait BA.2.75 berdasarkan temuan di sejumlah negara. “Kalau sementara kita lihat sampai sekarang BA.4 dan BA.5 masih lebih tinggi kenaikannya,” kata Budi di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Selasa (19/7).
Selain itu, Budi memprediksi puncak kasus Covid-19 bakal meleset dari perkiraan awal. Dengan demikian, puncak lonjakan Covid-19 di Indonesia bisa melewati Juli 2022. (cnni/adz)