26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

DPRD Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Penyerangan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi I DPRD Medan menyesalkan terjadinya penyerangan yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Bandung, Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (6/11/2022) kemarin. Apalagi belakangan diketahui, oknum polisi ikut terlibat dalam aksi penyerangan tersebut.

Komisi I DPRD Medan meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Polrestabes Medan harus segera mengungkap dan menuntaskan kasus ini. Oleh sebab itu, masalah ini disebut sebagai PR (pekerjaan rumah) bagi Kapolrestabes Kota Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda.

“Kejadian ini menjadi ‘utang’ bagi Kapolrestabes Medan. Untuk itu, kami mendesak pihak kepolisian dalam hal ini Polrestabes Medan dan jajarannya untuk segera mengungkap kasus penyerangan tersebut. Apalagi saat ini, info yang saya dengar pelakunya sudah berhasil diamankan,” ucap Anggota Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong kepada Sumut Pos, Senin (7/11).

Dikatakan Rudiyanto, rumah sakit merupakan fasilitas umum yang tidak boleh mendapatkan gangguan dari pihak manapun. Khususnya dari oknum polisi yang seharusnya justru memberikan perlindungan dari ganguan pihak-pihak lain.

“RS itu fasilitas umum, fasilitas kesehatan yang sifatnya sangat penting. Sebab disana banyak berlangsung kegiatan umum dan kepentingan masyarakat, baik masyarakat yang tengah membutuhkan pelayanan kesehatan maupun masyarakat yang berada di sekitar rumah sakit. Kita harap kasus ini bisa bisa segera terungkap,” ucap Rudiyanto kepada Sumut Pos, Senin (7/11).

Dikatakan politisi PKS ini, apapun motifnya, penyerangan RS Bandung jelas sangat membuat masyarakat resah. Sebab dalam kondisi apapun, tidak dibenarkan melakukan penyerangan terhadap rumah sakit.

“Rumah sakit merupakan tempat yang harus dijaga dan tidak boleh diserang, sekalipun dalam keadaan perang. Oleh karenanya, kasus ini harus diusut tuntas, pelakunya juga harus ditindak tegas, sekalipun dia oknum polisi. Disinilah kita minta ketegasan dari teman-teman Polrestabes,” tegasnya.

Tak hanya kasus penyerangan RS Bandung, Rudiyanto juga menyoroti kondisi Kota Medan yang belakangan mulai tidak aman karena banyaknya aksi kriminal yang terjadi, mulai dari begal, perampokan, tawuran hingga eksibisionis.

“Dan justru sekarang, pelaku kejahatan beraksi tidak hanya malam hari saja, siang bolong juga sudah banyak aksi kriminal. Tentu ini membuat masyarakat kita resah untuk beraktivitas di luar rumah. Ini juga menjadi PR bagi Kapolrestabes Medan untuk mengembalikan rasa aman di Kota Medan,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, lanjut Rudiyanto, pihaknya di Komisi I DPRD Medan juga tengah mencari waktu untuk bersilaturahim dengan Kapolrestabes Medan guna membahas situasi keamanan di Kota Medan. “Kita semua berharap Kota Medan bisa kembali aman, sehingga masyarakat tidak khawatir saat beraktivitas di luar rumah,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sekitar 6 orang pria tertangkap kamera CCTV terlihat melakukan penganiayaan terhadap AT (21) dan W (25) yang merupakan sekuriti di RS Bandung, Minggu (6/11). Diketahui, sejumlah pelaku disebut merupakan oknum polisi. Kini, sejumlah pelaku telah diamankan pihak Polda Sumut.(map/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi I DPRD Medan menyesalkan terjadinya penyerangan yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Bandung, Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (6/11/2022) kemarin. Apalagi belakangan diketahui, oknum polisi ikut terlibat dalam aksi penyerangan tersebut.

Komisi I DPRD Medan meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Polrestabes Medan harus segera mengungkap dan menuntaskan kasus ini. Oleh sebab itu, masalah ini disebut sebagai PR (pekerjaan rumah) bagi Kapolrestabes Kota Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda.

“Kejadian ini menjadi ‘utang’ bagi Kapolrestabes Medan. Untuk itu, kami mendesak pihak kepolisian dalam hal ini Polrestabes Medan dan jajarannya untuk segera mengungkap kasus penyerangan tersebut. Apalagi saat ini, info yang saya dengar pelakunya sudah berhasil diamankan,” ucap Anggota Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong kepada Sumut Pos, Senin (7/11).

Dikatakan Rudiyanto, rumah sakit merupakan fasilitas umum yang tidak boleh mendapatkan gangguan dari pihak manapun. Khususnya dari oknum polisi yang seharusnya justru memberikan perlindungan dari ganguan pihak-pihak lain.

“RS itu fasilitas umum, fasilitas kesehatan yang sifatnya sangat penting. Sebab disana banyak berlangsung kegiatan umum dan kepentingan masyarakat, baik masyarakat yang tengah membutuhkan pelayanan kesehatan maupun masyarakat yang berada di sekitar rumah sakit. Kita harap kasus ini bisa bisa segera terungkap,” ucap Rudiyanto kepada Sumut Pos, Senin (7/11).

Dikatakan politisi PKS ini, apapun motifnya, penyerangan RS Bandung jelas sangat membuat masyarakat resah. Sebab dalam kondisi apapun, tidak dibenarkan melakukan penyerangan terhadap rumah sakit.

“Rumah sakit merupakan tempat yang harus dijaga dan tidak boleh diserang, sekalipun dalam keadaan perang. Oleh karenanya, kasus ini harus diusut tuntas, pelakunya juga harus ditindak tegas, sekalipun dia oknum polisi. Disinilah kita minta ketegasan dari teman-teman Polrestabes,” tegasnya.

Tak hanya kasus penyerangan RS Bandung, Rudiyanto juga menyoroti kondisi Kota Medan yang belakangan mulai tidak aman karena banyaknya aksi kriminal yang terjadi, mulai dari begal, perampokan, tawuran hingga eksibisionis.

“Dan justru sekarang, pelaku kejahatan beraksi tidak hanya malam hari saja, siang bolong juga sudah banyak aksi kriminal. Tentu ini membuat masyarakat kita resah untuk beraktivitas di luar rumah. Ini juga menjadi PR bagi Kapolrestabes Medan untuk mengembalikan rasa aman di Kota Medan,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, lanjut Rudiyanto, pihaknya di Komisi I DPRD Medan juga tengah mencari waktu untuk bersilaturahim dengan Kapolrestabes Medan guna membahas situasi keamanan di Kota Medan. “Kita semua berharap Kota Medan bisa kembali aman, sehingga masyarakat tidak khawatir saat beraktivitas di luar rumah,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sekitar 6 orang pria tertangkap kamera CCTV terlihat melakukan penganiayaan terhadap AT (21) dan W (25) yang merupakan sekuriti di RS Bandung, Minggu (6/11). Diketahui, sejumlah pelaku disebut merupakan oknum polisi. Kini, sejumlah pelaku telah diamankan pihak Polda Sumut.(map/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/