MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam mewujudkan fungsi pelayanan publik serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara (Sumut), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap senantiasa menjalankan fungsi perlindungan konsumen di masa pandemi dengan menerima dan menindaklanjuti pengaduan nasabah jasa keuangan, sambil menjalankan protokol kesehatan (prokes) khusus dengan ketat.
Hal itu dikatakan Kepala Kantor OJK Regional (KR) 5 Sumbagut, Yusup Ansori didampingi Deputi Direktur Pengawasan LJK, Anton Purba dan Deputi Direktur Managemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK KR5 Sumbagut, Wan Nuzul Fachri, dalam acara Media Gathering, Kolaborasi Pelayanan Publik dan Keuangan Berkelanjutan, yang digelar di Sibolangit, Kamis-Jumat, 15-16 Desember 2022.
Menurut Yusup, dalam periode Januari-November 2022, terdapat total 654 pengaduan konsumen jasa keuangan Sumut yang diterima dan ditindaklanjuti OJK KR 5, baik yang melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) maupun datang langsung ke KR 5 Sumbagut.
“Pengaduan terbanyak berasal dari nasabah perbankan sebanyak 317 pengaduan, diikuti dengan nasabah asuransi sebanyak 153 pengaduan dan perusahaan pembiayaan sebanyak 112 pengaduan,” ujarnya, Kamis (15/12).
Dijelaskannya, bahwa OJK juga dengan rutin melakukan sosialisasi terkait produk dan jasa keuangan ataupun pengetahuan keuangan umum kepada berbagai lapisan masyarakat di Sumut. “Upaya ini dilakukan baik secara virtual ataupun secara tatap muka di seluruh kabupaten/kota di Sumut,” jelasnya.
Dia menambahkan, berbagai kegiatan yang dilakukan secara virtual terdiri dari webinar series, yakni Bareng OJK KR5 Bincang-Bincang Melek Finansial disingkat sebagai Bobba Massal, yang mendatangkan beragam influencer finansial lokal ataupun ibu kota dan talkshow keuangan di berbagai radio.
Selain itu, lanjutnya, beberapa kegiatan tatap muka terdiri dari OJK Mengajar, Kelas Sosialisasi, SIMOLEK (Si Mobil Literasi Edukasi Keuangan) on the road, dan SLIK on the road yang diselenggarakan langsung di kabupaten dan kota tujuan. Kemudian, terdapat juga berbagai expo berskala besar seperti Hari Indonesia Menabung dan Pasar Keuangan Rakyat yang diadakan setiap tahun di Kota Medan.
“OJK bersama TPAKD Sumut juga senantiasa meluncurkan berbagai program dalam rangka peningkatan literasi dan perluasan akses keuangan. Terdapat beberapa capaian penting dalam program kerja tersebut berdasarkan pemantauan per Triwulan III tahun 2022,” imbuhnya.
Adapun, sambungnya, melalui program Satu Rekening Satu Pelajar atau KEJAR, tercatat sebanyak 3.009.762 pelajar atau 87,44 persen dari total 3.437.075 pelajar, berasal dari SD/SMP/SMA di Sumut yang telah memiliki rekening tabungan di bank. Melampaui target nasional 80 persen di tahun 2022,” sebutnya.
Yusup memaparkan, melalui program One Village One Agent atau OVOA, tercatat sebanyak 5.741 atau 93,96 persen dari total 6.110 desa/kelurahan di Sumut telah mendapatkan akses Agen Laku Pandai.
“Melalui program BUMDes Go Digital, tercatat sebanyak 26 BUMDes sudah menjadi agen Laku Pandai. Dalam program ini, Pemerintah Daerah (Pemda) secara intensif melakukan penjajakan kepada BUMDes/BUMDesma, agar dapat menjadi agen lakupandai dalam rangka meningkatkan akses keuangan serta tambahan pendapatan bagi BUMDes/BUMDesma,” tandasnya. (dwi/azw)