MEDAN- Gereja bukanlah perusahaan. Kendati begitu gereja memiliki tanggungjawab kepada tenaga kerjanya untuk memberikan perlindungan. Baik berupa asuransi kesehatan, kecelakaan maupun dana pensiun (jaminan hari tua).
PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Cabang Medan dalam hal ini berharap bisa menjalin kerja sama dengan pihak gereja dari denominasi apapun dalam melindungi para pekerjanya.
Itu dikatakan Ketua Badan Pengurus Lembaga Sosial Pengembangan Partisipasi Umat Beragama (ELSTARA) Paul M Simanjuntak kepada wartawan akhir pekan lalu melalui surat elektronik. Saat itu PT Jamsostek Medan, Lenny Sitompul dan Freddy Sianturi tampil berbicara dalam seminar “Jaminan Sosial Untuk Pekerja Masyarakat dan Gereja” yang digelar di Gedung Gereja HKBP Uskup Agung Sugiopranoto, Medan.
Seminar itu menghadirkan sejumlah pembicara yakni Ephorus Huria Kristen Indonesia (HKI) sekaligus Ketua Pembina ELSTARA, Pendeta DR Langsung Sitorus MTh, Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt Nelson Siregar STh, Freddy Sianturi dan Lenny Sitompul dari Jamsostek Cabang Medan, dengan moderator Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Universitas Darma Agung (Lemlit UDA) Saurlin Siagian SSos MA.
Seminar itu juga dihadiri para anggota Badan Pengurus ELSTARA seperti Sekretaris Jerry Edhy Manullang SE, Bendahara Pdt Biston Simanjuntak STh, St Raja PS, Janter Aruan SH MH serta Sanco Manullang ST MT.
Dalam seminar itu Freddy Sianturi mengupas semua tentang proses dan persyaratan yang dibutuhkan bagi lembaga keumatan seperti gereja untuk mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota Jamsosek.
Karena itu, Freddy bersyukur ada lembaga seperti ELSTARA yang mau mensosialisasikan manfaat dan kegunaan Jamsostek kepada pekerja masyarakat dan gereja di kota Medan. Pihaknya siap membantu lembaga agama manapun yang ingin memasukkan para pekerja rumah ibadah masing-masing menjadi peserta Jamsostek.
Sementara itu dalam ceramahnya berjudul “Jaminan Sosial dalam Perspektif Theologis”, Pdt DR Langsung Sitorus MTh menjelaskan perlindungan para pekerja gereja dengan menggunakan instrumen jaminan sosial seperti Jamsostek sebenarnya sesungguhnya selaras dengan perintah Tuhan seperti termaktub dalam berbagai nats di Alkitab.
Ia menghimbau para pimpinan gereja untuk lebih memperhatikan masa depan para pekerja gereja yang bekerja memberitakan firman Tuhan.
Masa depan para pekerja itu, lanjutnya, khususnya menyangkut keselamatan kerja, kesehatan dan jaminan hari tuanya.
Di sisi lain, Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt Nelson Siregar dalam ceramahnya mengungkapkan pengalamannya dalam mengupayakan kepesertaan anggota Jamsostek dari kalangan pekerja gereja di lingkungan HKBP yang ada di kabupaten/kota atau propinsi di Indonesia. Kata dia, para pendeta, guru jemaat, bibelvrow, diakones dan sintua di HKBP sudah merasakan manfaat positif kepesertaan sebagai anggota Jamsostek.(*/tms)