MAKKAH, SUMUTPOS.CO – Dari Makkah dilaporkan, sebanyak 64 jamaah haji mendapat perawatan medis. Yang rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sebanyak 49 jamaah, sedangkan 15 lainnya dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.
Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah dr Andi Ardjuna Sakti mengatakan, jamaah yang dirawat rata-rata memiliki penyakit bawaan seperti jantung, paru-paru, hipertensi, dan diabetes. Kondisi jamaah memburuk karena cuaca yang saat ini mencapai 44 derajat Celsius dan tidak dibarengi antisipasi. “Misalnya sering minum dan tidak terlalu lelah,” katanya.
Sebagian pasien masih dirawat di KKHI karena kondisinya masihn
tertangani dengan fasilitas yang ada. Namun, jika diperlukan, jemaah akan dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi. Saat ini KKHI Makkah memiliki fasilitas penunjang yang cukup lengkap. Dari layanan gawat darurat, ruang observasi, HCU, hingga rawat inap psikiatri. Di sana ada 30 dokter, 23 di antaranya spesialis, 6 dokter umum, dan 1 dokter gigi.
Sementara itu, jamaah yang sakit mendapat pendampingan dari pembimbing ibadah jamaah uzur (PIJU) selama 24 jam. Petugas yang berjumlah empat orang itu bertugas mendampingi ibadah harian jemaah yang sedang menjalani perawatan medis.
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daker Makkah Zulkarnain mengatakan, tugas pendamping itu memberikan bimbingan setiap waktu salat sehingga tidak ada yang meninggalkan ibadah.
Berangkat Berpakaian Ihram
Kepala Kanwil Kemenag Sumut, H Ahmad Qosbi melepas keberangkatan kelompok terbang (Kloter) 16 asal Kabupaten Deliserdang ke Tanah Suci. Jamaah kloter 16 yang berjumlah 340 calon jamaah haji (CJH) ditambah 8 petugas, merupakan gelombang pertama yang langsung menuju Mekkah. Mereka pun sudah mengenakan pakaian ihram. Begitu juga untuk kloter 17 sampai 24, akan memakai pakaian ihram dari embarkasi Medan.
“Allah muliakan bapak ibu tentunya sebagai tamu tak boleh angkuh, sombong, saling fitnah memfitnah,” kata Qosbi saat melepas CJH, di Aula Madinatul Hujjaj, Asrama Haji Medan, Kamis (8/6).
Ia juga mendoakan semoga jamaah sehat wal afiat, dapat menyempurnakan rukun haji. “Di Arafah, sampaikan apa salah dan khilaf kepada Allah, istighfar, taubat. Baru minta pada Allah apa yang mau diminta, dipanggil keluarga yang belum dipangggil,” ucapnya.
Kepada petugas haji, ia menekankan harus bekerja tulus dan ikhlas membantu para jamaah dalam menjalankan ibadah di tanah suci. “Niatkan tolong menolong, bahu membahu. Disini ada 22 jamaah yang memakai kursi roda ditambah yang berusia 60 tahun ke atas. Jalin ukhuwah islamiyah, jangan buat perbedaan satu dengan lainnya, karena ini tamu Allah,” imbau Qosbi ke petugas.
“Semoga menjadi haji yang mabrur dan mabruroh, utuh berangkat, utuh pulang,” tambahnya.
Sementara, Bupati Deliserdang diwakili Asisten Pemerintahan Citra Efendi berpesan kepada jamaah agar menjaga kesehatan dam selalu disiplin. “Jaga nama baik kabupaten Deliserdang, Sumut dan bangsa Indonesia. Amalkan apa yang sudah dipelajari,” katanya.
Dia menambahkan, kloter 16 ini merupakan kloter ke dua dari Kabupaten Deliserdang. Ia mendoakan semoga jamaah sehat dan diberi kelancaran menjalankan ibadah. “Kembali ke tanah air sehat wal afiat, jadi haji yang mabrur dan mabruroh. Konsenterasi melaksanakan ibadah,” tukasnya.
Sementara itu, Humas Pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (P3IH) M Yunus menyebutkan, jamaah kloter 16 berjumlah 348 orang berasal dari Deliserdang. “Satu jamaah tunda berangkat karena sakit yaitu Yakrub Muhammad Yakub Kadir manifes 79, 1 tunda berangkat karena pendamping jamaah sakit atas nama Henniwati Wahidin Lubis manifes 78,” tandasnya.(jpg/man/adz)