25 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Didaftarkan Sejak SD, Berangkat saat Kuliah

Cut Luthfiah Hafizah, Jamaah Termuda yang Berangkat Haji Bersama Keluarga

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Didaftarkan ayahnya untuk berangkat haji sejak Kelas 2 sekolah dasar (SD), akhirnya Cut Luthfiah Hafizah (19), bisa berangkat haji tahun ini. Dia pun mengaku sangat bersyukur dan gembira, karena bisa menunaikan ibadah haji bersama kedua orangtua dan kedua saudara kandungnya.

Cut Luthfiah Hafizah yang akrab disapa Zazah, merupakan calon jamaah haji termuda asal Kota Medan. Saat ini dia tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Malikulsaleh, Aceh Utara. “Satu kegembiraan bagi saya bisa berangkat ke Tanah Suci bersama keluargan

Saya tidak pernah berpikir, usia saya termasuk termuda di antara semua jamaah yang berangkat. Bagi saya, beribadah bersama keluarga itu yang utama,” kata dara berparas manis ini pada Sumut Pos, Jumat (9/6).

Untuk menunaikan rukun Islam ke lima tahun ini bersama keluarga, Zazah juga melalui penantian yang cukup panjang. Dia didaftarkan ayahnya ketika masih duduk di bangku sekolah kelas 2 SD. Tak cuma Zazah, ayahnya juga mendaftar kedua abang kandungnya, Teuku Harun (25) dan Teuku Fazri Haikal (22). “Saat mendaftar haji, saya punya keinginan untuk bersama-sama dengan istri dan anak-anak saya untuk melaksanakan ibadah haji. Makanya saya juga mendaftarkan ketiga anak saya,” kata Teuku Darmi, ayah Zazah.

Zazah mengaku tidak tahu menahu dirinya didaftarkan sang ayah untuk berangkat haji, apalagi ketika itu ia masih duduk di kelas 2 SD. Beranjak remaja, barulah dia tahu kalau dirinya telah didaftarkan sang ayah untuk berangkat ke Tanah Suci. Meski masih belia, namun dia tidak keberatan diajak beribadah ke Tanah Suci.

“Justru senang, karena sebelum berangkat ini saya sudah pernah melakukan umrah juga bersama keluarga. Jadi, kerinduan akan Tanah Suci juga yang membuat saya bahagia dengan keberangkatan ini” kata Zazah yang mengaku rela menunda ujiannya di kampus, dan meminta izin kepada pihak kampus untuk melaksanakan ujian setelah kembalinya dari Tanah Suci.

“Inshaa Allah, walaupun saat ini Zazah rela menunda ujiannya untuk berangkat ke Tanah Suci, Allah akan mempermudah segala urusannya untuk melakukan ujian selesai melakukan ibadah nanti. Karena ini memang keberangkatan yang tujuannya adalah ibadah, jadi saya dan keluarga percaya Allah akan selalu ada memberikan kemudahan-kemudahan dan kelancaran nantinya” ucap Teuku Darmi yang selalu mendampingi putrinya itu.

Menurut Teuku Darmi, kebersamaan melakukan segala hal di keluaga mereka memang sudah dipupuk sejak anak-anaknya masih kecil. “Saya selalu menerapkan kebersamaan. Apalagi terkait ibadah, saya selalu melakukannya bersama. Ini merupakan cara saya dan istri dalam menanamkan nilai-nilai kebersamaan kepada anak-anak” ungkapnya.

Dengan mengajak anak-anaknya menunaikan ibadah secara bersama-sama, warga Jalan Suka Surya, Medan Johor ini mengaku ingin menanamkan nilai-nilai agama sejak dini. Di Bulan Ramadan lalu, dia juga mengajak istri dan anak-anaknya berangkat umroh.

“Saya ingin menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak sejak dini. Salah satunya dengan memberikan pemahaman-pemahaman terkait sejarah-sejarah keagamaan kepada anak-anak. Perjalanan-perjalanan dan sejarah para Nabi. Sehingga keimanan mereka terbentuk,” pungkas Teuku darmi yang berangkat lewat KBIH Muhtazam Medan ini. (ika/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Didaftarkan ayahnya untuk berangkat haji sejak Kelas 2 sekolah dasar (SD), akhirnya Cut Luthfiah Hafizah (19), bisa berangkat haji tahun ini. Dia pun mengaku sangat bersyukur dan gembira, karena bisa menunaikan ibadah haji bersama kedua orangtua dan kedua saudara kandungnya.

Cut Luthfiah Hafizah yang akrab disapa Zazah, merupakan calon jamaah haji termuda asal Kota Medan. Saat ini dia tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Malikulsaleh, Aceh Utara. “Satu kegembiraan bagi saya bisa berangkat ke Tanah Suci bersama keluargan

Saya tidak pernah berpikir, usia saya termasuk termuda di antara semua jamaah yang berangkat. Bagi saya, beribadah bersama keluarga itu yang utama,” kata dara berparas manis ini pada Sumut Pos, Jumat (9/6).

Untuk menunaikan rukun Islam ke lima tahun ini bersama keluarga, Zazah juga melalui penantian yang cukup panjang. Dia didaftarkan ayahnya ketika masih duduk di bangku sekolah kelas 2 SD. Tak cuma Zazah, ayahnya juga mendaftar kedua abang kandungnya, Teuku Harun (25) dan Teuku Fazri Haikal (22). “Saat mendaftar haji, saya punya keinginan untuk bersama-sama dengan istri dan anak-anak saya untuk melaksanakan ibadah haji. Makanya saya juga mendaftarkan ketiga anak saya,” kata Teuku Darmi, ayah Zazah.

Zazah mengaku tidak tahu menahu dirinya didaftarkan sang ayah untuk berangkat haji, apalagi ketika itu ia masih duduk di kelas 2 SD. Beranjak remaja, barulah dia tahu kalau dirinya telah didaftarkan sang ayah untuk berangkat ke Tanah Suci. Meski masih belia, namun dia tidak keberatan diajak beribadah ke Tanah Suci.

“Justru senang, karena sebelum berangkat ini saya sudah pernah melakukan umrah juga bersama keluarga. Jadi, kerinduan akan Tanah Suci juga yang membuat saya bahagia dengan keberangkatan ini” kata Zazah yang mengaku rela menunda ujiannya di kampus, dan meminta izin kepada pihak kampus untuk melaksanakan ujian setelah kembalinya dari Tanah Suci.

“Inshaa Allah, walaupun saat ini Zazah rela menunda ujiannya untuk berangkat ke Tanah Suci, Allah akan mempermudah segala urusannya untuk melakukan ujian selesai melakukan ibadah nanti. Karena ini memang keberangkatan yang tujuannya adalah ibadah, jadi saya dan keluarga percaya Allah akan selalu ada memberikan kemudahan-kemudahan dan kelancaran nantinya” ucap Teuku Darmi yang selalu mendampingi putrinya itu.

Menurut Teuku Darmi, kebersamaan melakukan segala hal di keluaga mereka memang sudah dipupuk sejak anak-anaknya masih kecil. “Saya selalu menerapkan kebersamaan. Apalagi terkait ibadah, saya selalu melakukannya bersama. Ini merupakan cara saya dan istri dalam menanamkan nilai-nilai kebersamaan kepada anak-anak” ungkapnya.

Dengan mengajak anak-anaknya menunaikan ibadah secara bersama-sama, warga Jalan Suka Surya, Medan Johor ini mengaku ingin menanamkan nilai-nilai agama sejak dini. Di Bulan Ramadan lalu, dia juga mengajak istri dan anak-anaknya berangkat umroh.

“Saya ingin menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak sejak dini. Salah satunya dengan memberikan pemahaman-pemahaman terkait sejarah-sejarah keagamaan kepada anak-anak. Perjalanan-perjalanan dan sejarah para Nabi. Sehingga keimanan mereka terbentuk,” pungkas Teuku darmi yang berangkat lewat KBIH Muhtazam Medan ini. (ika/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/