30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemilu 2024, Medsos dan Perkuat Struktur ke Masyarakat Jadi Strategi Jitu PKB Raih Kemenangan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak awal sudah menyiapkan skenario sebagai strategi dalam mencapai kemenangan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yakni dengan sistem proporsional terbuka.

Namun, karena adanya gugatan dari beberapa kalangan dan bakal calon legislatif (Bacaleg) tertentu yang menuntut sistem Pemilu proporsional tertutup, sehingga saat itu banyak yang silah, tetapi, tetap melakukan sosialisasi ke masyarakat, memperkuat struktur hingga ke tingkat ranting dan juga pembenahan-pembenahan.

Demikian disampaikan Bendahara DPW PKB Sumut, yang juga Bacaleg untuk DPRD Sumut, di Dapil Sumut 6 Zeira Salim Ritonga kepada Sumut Pos saat ditemui di Kantor DPW PKB Sumut, di Jalan Walikota Medan, Selasa (20/6/2023) petang.

“Namanya ‘perang’ kan, semua harus dipersiapkan, walau pada saat itu kita ada kesulitan karena ketidakpastian dari sistem Pemilu proporsional terbuka-tertutup, sehingga masih ‘wait and see’ saat itu. Sebenarnya dari awal PKB menolak Pemilu proporsional tertutup. Karena memang sudah berjalan tahapan-tahapan strategi itu, tiba-tiba jika Pemilu proporsional tertutup kan jadi buyar semua dan langkah-langkahnya harus didaur ulang lagi, sehingga menyulitkan untuk menetapkan masing-masing daerah pemilihan (Dapil) Caleg,” katanya.

Tetapi, lanjut Zeira, saat ini tinggal melanjutkan saja karena sudah jelas aturan mainnya dengan menguatkan struktur ranting. “Kita imbau juga para Caleg yang sudah terdaftar dalam daftar calon sementara (DCS) agar sosialisasi ke masyarakat. Dan kita juga sudah melakukan pembekalan-pembekalan untuk para Caleg ini,” imbuhnya.

Dijelaskannya, dalam pembentukan ranting sudah terbentuk 70 persen. Ketika sudah terbentuk, penugasan yang pertama untuk para Caleg, yakni menyosialisasikan PKB di tingkat desa, dusun, kepling, hingga ke pelosok-pelosok. Kemudian mereka akan dibina untuk membentuk para saksi, sebab merekalah yang paham akan daerah tersebut.

“Kita akan bina serta membekali mereka agar siap untuk berperang dalam artian politik. Walau PKB sudah pengalaman akan hal ini, namun tetap perlu pembenahan, dengan artian banyaknya generasi muda yang harus diberdayakan, terutama pemilih pemula, pemilih milenial dan Gen Z,” bebernya.

Disinggung terkait deklarasi ke calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres). Zeira mengungkapkan, bahwa PKB telah mantap dukungannya ke Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto.

“Sebenarnya dukungan kita sudah mantap, istilahnya ‘chemistry’ nya sudah dapat, tinggal lagi, jika istilah dalam berumah tangga (pernikahan, red) itu ijab kabul, nah tinggal selangkah lagi. Kita tunggu saja ketetapan dari Ketum kita, Pak Cak Imin (Gus Muhaimin Iskandar, red) dan Pak Prabowo Subianto. Absolutnya inikan di tangan mereka untuk menentukan siapa Capres dan Cawapresnya,” ucapnya berseloroh.

Disinggung kembali terkait strategi PKB dalam menggunakan media sosial (Medsos), Zeira mengungkapkan, bahwa Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, jauh-jauh hari telah mengatakan kepada seluruh kader, wajib memiliki handphone Android. Jika gagap teknologi (Gaptek), maka bisa dioperasikan oleh keluarganya atau anaknya yang paham dan wajib memposting (share) setiap kegiatan-kegiatan terkait PKB, ke Facebook, Twitter, TikTok, Instagram, dan lainnya.

“Sebegitunya Ketum ngomong sama kita, karena sekarang eranya sudah teknologi dan digital. Bahkan kita salah satu partai yang aktif menggunakan Medsos,” tandasnya.

Dalam hal ini, Zeira juga membeberkan strategi pemenangannya menuju DPRD Sumut untuk Dapil Sumut 6. Incumbent DPRD Sumut selama dua periode ini membeberkan, salah satunya adalah dengan Medsos, konsolidasi ke seluruh pengurus PKB hingga silaturahmi ke masyarakat untuk sebagai penguatan-penguatan.

“Itu kuncinya untuk menang. Jika kita sebagai Caleg tidak turun ke lapangan, ibarat membeli kucing dalam karung dan itu harus kita hindarkan, karena masyarakat tidak kenal. Di Medsos saya, hampir setiap bulan saya turun ke lapangan sejak dua periode,” bebernya.

Dikatakannya, meski sebagai incumbent, strategi-strategi tersebut tetap harus dijalankan, apalagi kompetitornya terlalu tinggi di Sumut 6 ini, karena masih pragmatis, yang menjadi anggota DPRD di sana kebanyakan keluarganya kepala daerah, yang terkadang menggunakan program beras miskin (Raskin).

“Tetapi kita tidak gentar, yang penting kita yakin dan tetap turun ke lapangan dan meski masyarakat sudah kenal, kita harus tetap berbuat, agar mereka merasa kita hadir di tengah-tengah mereka. Melawan pragmatis ini harus punya energi plus,” pungkasnya. (dwi/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak awal sudah menyiapkan skenario sebagai strategi dalam mencapai kemenangan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yakni dengan sistem proporsional terbuka.

Namun, karena adanya gugatan dari beberapa kalangan dan bakal calon legislatif (Bacaleg) tertentu yang menuntut sistem Pemilu proporsional tertutup, sehingga saat itu banyak yang silah, tetapi, tetap melakukan sosialisasi ke masyarakat, memperkuat struktur hingga ke tingkat ranting dan juga pembenahan-pembenahan.

Demikian disampaikan Bendahara DPW PKB Sumut, yang juga Bacaleg untuk DPRD Sumut, di Dapil Sumut 6 Zeira Salim Ritonga kepada Sumut Pos saat ditemui di Kantor DPW PKB Sumut, di Jalan Walikota Medan, Selasa (20/6/2023) petang.

“Namanya ‘perang’ kan, semua harus dipersiapkan, walau pada saat itu kita ada kesulitan karena ketidakpastian dari sistem Pemilu proporsional terbuka-tertutup, sehingga masih ‘wait and see’ saat itu. Sebenarnya dari awal PKB menolak Pemilu proporsional tertutup. Karena memang sudah berjalan tahapan-tahapan strategi itu, tiba-tiba jika Pemilu proporsional tertutup kan jadi buyar semua dan langkah-langkahnya harus didaur ulang lagi, sehingga menyulitkan untuk menetapkan masing-masing daerah pemilihan (Dapil) Caleg,” katanya.

Tetapi, lanjut Zeira, saat ini tinggal melanjutkan saja karena sudah jelas aturan mainnya dengan menguatkan struktur ranting. “Kita imbau juga para Caleg yang sudah terdaftar dalam daftar calon sementara (DCS) agar sosialisasi ke masyarakat. Dan kita juga sudah melakukan pembekalan-pembekalan untuk para Caleg ini,” imbuhnya.

Dijelaskannya, dalam pembentukan ranting sudah terbentuk 70 persen. Ketika sudah terbentuk, penugasan yang pertama untuk para Caleg, yakni menyosialisasikan PKB di tingkat desa, dusun, kepling, hingga ke pelosok-pelosok. Kemudian mereka akan dibina untuk membentuk para saksi, sebab merekalah yang paham akan daerah tersebut.

“Kita akan bina serta membekali mereka agar siap untuk berperang dalam artian politik. Walau PKB sudah pengalaman akan hal ini, namun tetap perlu pembenahan, dengan artian banyaknya generasi muda yang harus diberdayakan, terutama pemilih pemula, pemilih milenial dan Gen Z,” bebernya.

Disinggung terkait deklarasi ke calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres). Zeira mengungkapkan, bahwa PKB telah mantap dukungannya ke Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto.

“Sebenarnya dukungan kita sudah mantap, istilahnya ‘chemistry’ nya sudah dapat, tinggal lagi, jika istilah dalam berumah tangga (pernikahan, red) itu ijab kabul, nah tinggal selangkah lagi. Kita tunggu saja ketetapan dari Ketum kita, Pak Cak Imin (Gus Muhaimin Iskandar, red) dan Pak Prabowo Subianto. Absolutnya inikan di tangan mereka untuk menentukan siapa Capres dan Cawapresnya,” ucapnya berseloroh.

Disinggung kembali terkait strategi PKB dalam menggunakan media sosial (Medsos), Zeira mengungkapkan, bahwa Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, jauh-jauh hari telah mengatakan kepada seluruh kader, wajib memiliki handphone Android. Jika gagap teknologi (Gaptek), maka bisa dioperasikan oleh keluarganya atau anaknya yang paham dan wajib memposting (share) setiap kegiatan-kegiatan terkait PKB, ke Facebook, Twitter, TikTok, Instagram, dan lainnya.

“Sebegitunya Ketum ngomong sama kita, karena sekarang eranya sudah teknologi dan digital. Bahkan kita salah satu partai yang aktif menggunakan Medsos,” tandasnya.

Dalam hal ini, Zeira juga membeberkan strategi pemenangannya menuju DPRD Sumut untuk Dapil Sumut 6. Incumbent DPRD Sumut selama dua periode ini membeberkan, salah satunya adalah dengan Medsos, konsolidasi ke seluruh pengurus PKB hingga silaturahmi ke masyarakat untuk sebagai penguatan-penguatan.

“Itu kuncinya untuk menang. Jika kita sebagai Caleg tidak turun ke lapangan, ibarat membeli kucing dalam karung dan itu harus kita hindarkan, karena masyarakat tidak kenal. Di Medsos saya, hampir setiap bulan saya turun ke lapangan sejak dua periode,” bebernya.

Dikatakannya, meski sebagai incumbent, strategi-strategi tersebut tetap harus dijalankan, apalagi kompetitornya terlalu tinggi di Sumut 6 ini, karena masih pragmatis, yang menjadi anggota DPRD di sana kebanyakan keluarganya kepala daerah, yang terkadang menggunakan program beras miskin (Raskin).

“Tetapi kita tidak gentar, yang penting kita yakin dan tetap turun ke lapangan dan meski masyarakat sudah kenal, kita harus tetap berbuat, agar mereka merasa kita hadir di tengah-tengah mereka. Melawan pragmatis ini harus punya energi plus,” pungkasnya. (dwi/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/