25 C
Medan
Thursday, November 28, 2024
spot_img

Pertamina Tambah 45.000 LPG 3 kg untuk Kota Medan, Pastikan Sampai ke Masyarakat Kurang Mampu

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Menyikapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas LPG 3 Kg yang terjadi di Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan PT Pertamina. Hasilnya, Pertamina mensuplai tambahan sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3kg guna memenuhi kebutuhan warga Kota Medan.

“Kemarin kita sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk menyikapi kelangkaan gas LPG 3 Kg tersebut. Pihak Pertamina mengatakan sudah menambah suplai sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3 Kg,” ucap Bobby, Kamis (27/7/2023).

Dikatakan Bobby, berdasarkan hitungan yang telah dilakukan dengan pihak Pertamina, seharusnya setiap bulannya ada 2,2 juta tabung gas LPG 3 Kg yang harus disuplai pihak Pertamina sampai ke pangkalan. Oleh karenanya, data yang keluar dari Delivery Order (DO) pihak Pertamina sampai ke pangkalan itu harus sama.

“Artinya jangan ada yang tidak sampai ke pangkalan atau masyarakat karena gas LPG 3 Kg memang diperuntukkan kepada masyarakat kurang mampu dan miskin. Jadi harus benar-benar dipastikan distribusinya merata. Jika tidak sampai, maka ini menjadi pertanyaan,” ujarnya.

Diakui Bobby Nasution, terjadi kelangkaan gas LPG di Kota Medan. Menurut pihak Pertamina, jelasnya, kelangkaan terjadi sejak libur Panjang Hari Raya Idul Adha 1444 H karena penggunaan masyarakat meningkat.

“Di lapangan gas memang kosong. Untuk mengatasi kelangkaan ini, pihak Pertamina sudah menambah suplai sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3 Kg,” katanya.

Selanjutnya, Bobby juga mengimbau bahwasannya gas LPG 3 Kg ini diperuntukkan bagi warga kurang mampu. Jika pun yang menggunakannya adalah warga yang memiliki usaha, warga tersebut adalah pelaku UMKM.

“Kita harus tetap mengutamakan masyarakat kurang mampu. Untuk itu mari sama-sama kita hentikan kegiatan yang merugikan masyarakat kurang mampu tersebut. Tapi pihak Pertamina sudah menambahkan 45 ribu tabung LPG 3 kg untuk Kota Medan. Untuk itu saya himbau pelaku UMKM dan masyarakat, ayo untuk kegiatan yang merugikan kita hilangkan dan tinggalkan, karena gas ini diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat yang kurang mampu,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE, mengimbau kepada seluruh warga Kota Medan yang tidak termasuk dalam golongan warga tidak mampu dan pelaku UMKM untuk tidak lagi menggunakan gas LPG 3kg. Pasalnya, LPG 3kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu.

“Butuh kesadaran dari kita semua, bahwa LPG kemasan 3kg merupakan hak warga tidak mampu dan pelaku UMKM. Bagi yang tidak termasuk golongan warga tidak mampu dan pelaku UMKM, kita mengimbau agar tidak lagi menggunakan gas bersubsidi tersebut,” ucap Hasyim kepada Sumut Pos, Jumat (28/7/2023).

Dikatakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan itu, LPG kemasan 3kg merupakan bentuk bantuan subsidi dari pemerintah kepada masyarakat tidak mampu dan pelaku UMKM agar dapat lebih berdaya secara ekonomi.

“Saya sepakat dengan Wali Kota Medan, saudara Bobby Nasution bahwa LPG 3kg tersebut harus didistribusikan secara merata dam harus tepat sasaran,” katanya.

Oleh karenanya, sambung Hasyim, selain membutuhkan kesadaran dari masyarakat, juga dibutuhkan pengawasan dari pemerintah.

Untuk itu, Hasyim pun meminta Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kota Medan dan OPD terkait di lingkungan Pemko Medan agar menindaklanjuti instruksi Wali Kota Medan, Bobby Nasution untuk ikut mengawasi jalannya pendistribusian gas 3kg tersebut agar dapat tersalurkan secara tepat sasaran.

“OPD terkait harus menindaklanjuti instruksi Wali Kota Medan secara serius terkait kelangkaan LPG 3kg dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pendistribusiannya. Dengan begitu, LPG 3kg dapat disalurkan dengan tepat sasaran sehingga kelangkaan yang terjadi saat ini bisa teratasi,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan PT Pertamina. Hasilnya, Pertamina mensuplai tambahan sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3kg guna memenuhi kebutuhan warga Kota Medan.

“Kemarin kita sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk menyikapi kelangkaan gas LPG 3 Kg tersebut. Pihak Pertamina mengatakan sudah menambah suplai sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3 Kg,” ucap Bobby, Kamis (27/7).

Dikatakan Bobby, berdasarkan hitungan yang telah dilakukan dengan pihak Pertamina, seharusnya setiap bulannya ada 2,2 juta tabung gas LPG 3 Kg yang harus disuplai pihak Pertamina sampai ke pangkalan. Oleh karenanya, data yang keluar dari Delivery Order (DO) pihak Pertamina yang sampai ke pangkalan harus sama.

“Artinya jangan ada yang tidak sampai ke pangkalan atau masyarakat karena gas LPG 3kg memang diperuntukkan kepada masyarakat kurang mampu dan miskin. Jadi harus benar-benar dipastikan distribusinya merata. Jika tidak sampai, maka ini menjadi pertanyaan,” ujarnya.

Selanjutnya, Bobby juga menjelaskan bahwa LPG 3kg hanya diperuntukkan bagi warga kurang mampu dan pelaku UMKM.

“Kita harus tetap mengutamakan masyarakat kurang mampu. Untuk itu mari sama-sama kita hentikan kegiatan yang merugikan masyarakat kurang mampu tersebut,” tutupnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Menyikapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas LPG 3 Kg yang terjadi di Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan PT Pertamina. Hasilnya, Pertamina mensuplai tambahan sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3kg guna memenuhi kebutuhan warga Kota Medan.

“Kemarin kita sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk menyikapi kelangkaan gas LPG 3 Kg tersebut. Pihak Pertamina mengatakan sudah menambah suplai sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3 Kg,” ucap Bobby, Kamis (27/7/2023).

Dikatakan Bobby, berdasarkan hitungan yang telah dilakukan dengan pihak Pertamina, seharusnya setiap bulannya ada 2,2 juta tabung gas LPG 3 Kg yang harus disuplai pihak Pertamina sampai ke pangkalan. Oleh karenanya, data yang keluar dari Delivery Order (DO) pihak Pertamina sampai ke pangkalan itu harus sama.

“Artinya jangan ada yang tidak sampai ke pangkalan atau masyarakat karena gas LPG 3 Kg memang diperuntukkan kepada masyarakat kurang mampu dan miskin. Jadi harus benar-benar dipastikan distribusinya merata. Jika tidak sampai, maka ini menjadi pertanyaan,” ujarnya.

Diakui Bobby Nasution, terjadi kelangkaan gas LPG di Kota Medan. Menurut pihak Pertamina, jelasnya, kelangkaan terjadi sejak libur Panjang Hari Raya Idul Adha 1444 H karena penggunaan masyarakat meningkat.

“Di lapangan gas memang kosong. Untuk mengatasi kelangkaan ini, pihak Pertamina sudah menambah suplai sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3 Kg,” katanya.

Selanjutnya, Bobby juga mengimbau bahwasannya gas LPG 3 Kg ini diperuntukkan bagi warga kurang mampu. Jika pun yang menggunakannya adalah warga yang memiliki usaha, warga tersebut adalah pelaku UMKM.

“Kita harus tetap mengutamakan masyarakat kurang mampu. Untuk itu mari sama-sama kita hentikan kegiatan yang merugikan masyarakat kurang mampu tersebut. Tapi pihak Pertamina sudah menambahkan 45 ribu tabung LPG 3 kg untuk Kota Medan. Untuk itu saya himbau pelaku UMKM dan masyarakat, ayo untuk kegiatan yang merugikan kita hilangkan dan tinggalkan, karena gas ini diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat yang kurang mampu,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE, mengimbau kepada seluruh warga Kota Medan yang tidak termasuk dalam golongan warga tidak mampu dan pelaku UMKM untuk tidak lagi menggunakan gas LPG 3kg. Pasalnya, LPG 3kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu.

“Butuh kesadaran dari kita semua, bahwa LPG kemasan 3kg merupakan hak warga tidak mampu dan pelaku UMKM. Bagi yang tidak termasuk golongan warga tidak mampu dan pelaku UMKM, kita mengimbau agar tidak lagi menggunakan gas bersubsidi tersebut,” ucap Hasyim kepada Sumut Pos, Jumat (28/7/2023).

Dikatakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan itu, LPG kemasan 3kg merupakan bentuk bantuan subsidi dari pemerintah kepada masyarakat tidak mampu dan pelaku UMKM agar dapat lebih berdaya secara ekonomi.

“Saya sepakat dengan Wali Kota Medan, saudara Bobby Nasution bahwa LPG 3kg tersebut harus didistribusikan secara merata dam harus tepat sasaran,” katanya.

Oleh karenanya, sambung Hasyim, selain membutuhkan kesadaran dari masyarakat, juga dibutuhkan pengawasan dari pemerintah.

Untuk itu, Hasyim pun meminta Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kota Medan dan OPD terkait di lingkungan Pemko Medan agar menindaklanjuti instruksi Wali Kota Medan, Bobby Nasution untuk ikut mengawasi jalannya pendistribusian gas 3kg tersebut agar dapat tersalurkan secara tepat sasaran.

“OPD terkait harus menindaklanjuti instruksi Wali Kota Medan secara serius terkait kelangkaan LPG 3kg dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pendistribusiannya. Dengan begitu, LPG 3kg dapat disalurkan dengan tepat sasaran sehingga kelangkaan yang terjadi saat ini bisa teratasi,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan PT Pertamina. Hasilnya, Pertamina mensuplai tambahan sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3kg guna memenuhi kebutuhan warga Kota Medan.

“Kemarin kita sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk menyikapi kelangkaan gas LPG 3 Kg tersebut. Pihak Pertamina mengatakan sudah menambah suplai sebanyak 45.000 tabung gas LPG 3 Kg,” ucap Bobby, Kamis (27/7).

Dikatakan Bobby, berdasarkan hitungan yang telah dilakukan dengan pihak Pertamina, seharusnya setiap bulannya ada 2,2 juta tabung gas LPG 3 Kg yang harus disuplai pihak Pertamina sampai ke pangkalan. Oleh karenanya, data yang keluar dari Delivery Order (DO) pihak Pertamina yang sampai ke pangkalan harus sama.

“Artinya jangan ada yang tidak sampai ke pangkalan atau masyarakat karena gas LPG 3kg memang diperuntukkan kepada masyarakat kurang mampu dan miskin. Jadi harus benar-benar dipastikan distribusinya merata. Jika tidak sampai, maka ini menjadi pertanyaan,” ujarnya.

Selanjutnya, Bobby juga menjelaskan bahwa LPG 3kg hanya diperuntukkan bagi warga kurang mampu dan pelaku UMKM.

“Kita harus tetap mengutamakan masyarakat kurang mampu. Untuk itu mari sama-sama kita hentikan kegiatan yang merugikan masyarakat kurang mampu tersebut,” tutupnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/