Wali Kota Medan Tinjau Taman di Bundaran Bandara Polonia Medan
Seluruh masyarakat yang tergabung dari berbagai elemen diingatkan tidak melakukan aksi anarkis dan kekerasan saat menyampaikan aspirasinya penolakan rencana pemerintah menaikkan harga BBM mulai 1 April mendatang.
Imbauan tidak melakukan anarkis itu disampaikan Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap didampingi Wakil Wali Kota Medan, Drs HT Dzulmi Eldin Msi serta Sekda Medan, Ir H Syaiful Bahri saat melakukan peninjauan ke taman di Bundara Bandara Polonia Medan, Senin (26/3) malam seusai aksi unjuk rasa ribuan massa.
Menurut dia, masyarakat di Kota Medan harus tetap menjaga keamanan dan kekondusifan. Dalam berdemokrasi itu perlu kesantunan, damai dan sadar bahwa keamanan miliki seluruh masyarakat.
“Kita tidak mengharapkan massa anarkis. Kita sudah mengimbau agar massa yang menggelar unjuk rasa di sejumlah titik di Kota Medan untuk tidak dengan kekerasan. Tidak ada budaya kita mengajarkan kekerasan,” katanya.
Dia mengajak masyarakat tetap menjaga Kota Medan tetap aman dan kondusif. Dalam mewujudkannya, massa menyampaikan aspirasi dengan santun dan damai.
“Saya berharap para buruh tidak melakukan tindakan anarkis karena itu akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Ini kan kota kita yang merupakan kebanggan kita,” ingatkannya.
Rahudman mengucapkan terima kasih kepada Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro beserta jajarannya yang sudah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat langsung turun ke lokasi.
“Massa yang menyampaikan aspirasi tetap didukung. Kepada masyarakat, terus menjaga kebersamaan yang sudah terbangun. Kita berharap agar menjadi kota yang kondusif,” sebutnya.
Akibat adanya unjuk rasa puluhan ribu massa, sejumlah fasilitas taman seperti tanaman, pot bunga serta trotoar. Rahudman mengingatkan kepada aparatur kecamatan untuk memindahkan pecahan pot bunga, kemudian seluruh aparatur kecamatan harus memindahkan pot bunga di lokasi yang sering menjadi tempat unjuk rasa.
“Malam ini sudah bergerak melakukan penataan dengan mengungsikan seluruh pot bunga yang ada di titik-titik lokasi pendemo,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, hal yang akan terjadi dalam aksi demo ada dua alternative, yaitu bahan bakar minyak (BBM) tetap naik atau tidak jadi naik. Namun, bila BBM jadi naik. Pemko Medan akan kembali melakukan revisi terhadap Upah Minimum Kota (UMK).
“Mengenai peninjauan UMK, kami minta dari Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja untuk mempelajarinya serta berkoordinasi dengan dewan pengupahan, Apa yang menjadi tuntutan buruh harus disikapi dengan baik sehingga kota Medan tetap aman dan kondusif,” ungkapnya.
Dengan membawa tongkat bambu, Rahudman bersama petugas Damkar menyirami taman yang sudah dibenahi dengan mengelilingi bundaran. Hal itu diharapkan agar taman di bundaran Bandara Polonia Medan tidak menjadi angker. Sehingga seluruh wisatawan mancanegara (Wisman) dapat terus berkunjung ke kota Medan.
“Ini kita benahi dan dilakukan penataan serta perbaikan terhadap fasilitas yang rusak, agar taman di bundaran ini tidak angker,” ucapnya mengakhiri.
Langsung Gelar Gotong Royong
Camat Medan Polonia Ody Doddi mengatakan, pihaknya bersama aparatur kecamatan langsung turun ke lokasi usai massa membubarkan diri. Pihaknya bersama Dinas Kebersihan Kota Medan dan Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan melakukan pembenahan dan penataan kembali sejumlah fasilitas yang rusak secara bergotong royong.
“Kami langsung mendapat perintah dari Pak Wali untuk melakukan pembersihan di lokasi usai masa membubarkan diri dengan peninjauan terhadap fasilitas umum dan taman kota yang rusak,” ucapnya.
Dia mengatakan, seluruh sampah yang berserakan segera diangkut dan dibuang ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) di kecamatan dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Ody menyebutkan, sampah yang ada akan diangkut dengan menggunakan becak dan truk sampah dari Dinas kebersihan Kota Medan, seluruh sampah diangkut. Ditambah lagi dengan bantuan mobil penyapu jalan serta ambulance kebersihan milik kecamatan,” jelasnya.
Sedangkan mobil pemadam kebakaran (Damkar) diperbantukan untuk melakukan penyegaran terhadap seluruh tanaman jenis bunga yang sudah rusak akibat terinjak massa.
“Selain itu, juga membersihkan lokasi yang sudah kotor untuk tetap dijaga keindahannya. Penataan dan pembenahan yang dilakukan untuk menjadikan Kota Medan ini tetap kondusif,” pintanya.(adl)