26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Lahan 8.000 Meter Jadi Kota Bunga

Pemko Fungsikan Laboratorium Dinas Pertamanan

Kota Medan bakal diwujudkan menjadi kota asri dengan lingkungan yang bersih. Berbagai program dicanangkan Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM.  Seperti, bekerja sama dengan Kota Kitakyushu, Jepang dalam pengelolaan sampah menjadi kompos kemudian mewajibkan seluruh lingkungan di Kota Medan memiliki satu contoh lingkungan bebas sampah dan tempat pengelolaan sampah menjadi kompos.

TINJAU: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, meninjau laboratorium Dinas Pertamanan  Jalan Kesatria, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. //redianto/sumut pos
TINJAU: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, meninjau laboratorium Dinas Pertamanan di Jalan Kesatria, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. //redianto/sumut pos

Nah kali ini, Wali Kota Medan akan memfungsikan kembali laboratorium Dinas Pertamanan Kota Medan sebagai tempat pembibitan tanaman penghijauan dan aneka jenis bunga. Sebab, laboratorium Dinas Pertamanan selama ini tidak pernah difungsikan secara maksimal karena selama ini Wali Kota Medan baru mengetahui dinas tersebut memiliki laboratorium. Nantinya, laboratorium Dinas Pertamanan akan dijadikan tempat wisata edukasi flora bagi para pelajar maupun warga Kota Medan.

Apalagi, berdasarkan Pengelola Laboratorium Joner Sinaga, laboratorium pertamanan memiliki lahan hampir 1 hektar, persisnya 8.000 meter. Artinya, lahan ini akan dijadikan kota bunga oleh Wali Kota Medan. Apalagi, di lahan ini sudah ada 18 jenis tanaman penghijauan seperti pohon asam jawa, tanjung, hamohi, cemara, ketapang, meranti, semangi dan trambesi. Selain itu ada juga 20 jenis aneka tanaman bunga  anggrek, asoka, melati dan bougenville dan lainnya.

Rencana untuk mengelola dan menata kembali laboratorium tersebut disampaikan langsung Wali Kota ketika meninjau laboratorium pertamanan di Jalan Kesatria Kelurahan  Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, didampingi Sekda Ir Syaiful Bahri serta sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan, di antaranya Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu, Kadis Bina Marga Khairul Syahnan  dan Kabag Humasy Budi Hariono SSTP MAP, Selasa (12/2).

“Laboratorium pertamanan ini akan kita fungsikan kembali, sebab potensi yang akan dihasilkannya sangat luar biasa. Selain dapat menjadikan Medan sebagai kota bunga, laboratorium pertamanan ini dapat dijadikan sebagai tempat wisata flora. Artinya, para pelajar maupun warga bisa  mempelajari tentang aneka tanaman penghijauan maupun berbagai jenis bunga,” kata Wali Kota.

Karena itulah  Wali Kota memberikan waktu sebulan bagi Zulkifli Sitepu untuk mengelola dan menata laboratorium pertamanan tersebut. Bekas tumpukan sampah yang menggunung di tempat itu harus diangkut dan diratakan untuk dijadikan tempat pembibitan. Begitu juga dengan rumah kaca yang ada, harus dibenahi kembali sehingga mampu menghasilkan bunga-bunga berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.

Selain itu Wali Kota minta agar sekitar kawasan laboratorium pertamanan ditata dan dibuat taman agar terlihat lebih menarik. Untuk memudahkan akses masuk, Wali Kota minta kepada Khairul Syahnan agar segera mengaspalnya. Termasuk, membeton dinding sungai yang ada di depan laboratorium pertaman serta membersihkan aliran sungai dari sampah bekerjsama dengan Kecamatan Medan Sunggal dan Dinas Kebersihan.

Di depan jalan masuk Jalan Kesatria, Wali Kota minta dibuat gapura dan nama Laboratorium Pertamanan Kota Medan sehingga warga mengetahui ada tempat pembibitan tanaman penghijauan dan aneka jenis bunga. Dengan demikian masyarakat tertarik mengunjunginya sekaligus membeli aneka tanaman penghijauan maupun berbagai jenis bunga yang ada di tempat tersebut.

Dengan difungsikannya kembali laboratorium bunga, Wali Kota berharap tempat itu dapat dijadikan sebagai tempat perawatan seluruh tanaman penghijauan maupun aneka jenis bunga. Setelah tanaman penghijauan dan aneka jenis bunga tumbuh dan berkembang barulah di tempatkan di pot-pot bunga yang ada di pinggir jalan, termasuk taman-taman yang ada di Kota Medan.

“Jika kita temukan ada tanaman bunga yang kondisinya layu dan rusak di pinggir jalan maupun taman-taman maka langsung bawa dan dirawat di laboratorium pertaman. Dicari tahu apa yang menyebabkan tanaman seperti itu dasn dicari solusinya sehingga tumbuh dengan baik kembali. Setelah itu kembali ditempatkan di tempatnya semula. Dengan demikian tidak ada lagi kita temukan tanaman yang mati ataupun rusak,” ungkapnya.
Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu menyatakan siap untuk melaksanakan instruksi Wali Kota tersebut. Dia berjanji dalam waktu sebulan laboratorium pertamanan sudah dikelola dan ditata sesuai dengan keinginan Wali Kota. Untuk itu Zulkifli juga minta dukungan penuh instansi terkait. (dya/adv)

Pemko Fungsikan Laboratorium Dinas Pertamanan

Kota Medan bakal diwujudkan menjadi kota asri dengan lingkungan yang bersih. Berbagai program dicanangkan Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM.  Seperti, bekerja sama dengan Kota Kitakyushu, Jepang dalam pengelolaan sampah menjadi kompos kemudian mewajibkan seluruh lingkungan di Kota Medan memiliki satu contoh lingkungan bebas sampah dan tempat pengelolaan sampah menjadi kompos.

TINJAU: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, meninjau laboratorium Dinas Pertamanan  Jalan Kesatria, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. //redianto/sumut pos
TINJAU: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, meninjau laboratorium Dinas Pertamanan di Jalan Kesatria, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. //redianto/sumut pos

Nah kali ini, Wali Kota Medan akan memfungsikan kembali laboratorium Dinas Pertamanan Kota Medan sebagai tempat pembibitan tanaman penghijauan dan aneka jenis bunga. Sebab, laboratorium Dinas Pertamanan selama ini tidak pernah difungsikan secara maksimal karena selama ini Wali Kota Medan baru mengetahui dinas tersebut memiliki laboratorium. Nantinya, laboratorium Dinas Pertamanan akan dijadikan tempat wisata edukasi flora bagi para pelajar maupun warga Kota Medan.

Apalagi, berdasarkan Pengelola Laboratorium Joner Sinaga, laboratorium pertamanan memiliki lahan hampir 1 hektar, persisnya 8.000 meter. Artinya, lahan ini akan dijadikan kota bunga oleh Wali Kota Medan. Apalagi, di lahan ini sudah ada 18 jenis tanaman penghijauan seperti pohon asam jawa, tanjung, hamohi, cemara, ketapang, meranti, semangi dan trambesi. Selain itu ada juga 20 jenis aneka tanaman bunga  anggrek, asoka, melati dan bougenville dan lainnya.

Rencana untuk mengelola dan menata kembali laboratorium tersebut disampaikan langsung Wali Kota ketika meninjau laboratorium pertamanan di Jalan Kesatria Kelurahan  Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, didampingi Sekda Ir Syaiful Bahri serta sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan, di antaranya Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu, Kadis Bina Marga Khairul Syahnan  dan Kabag Humasy Budi Hariono SSTP MAP, Selasa (12/2).

“Laboratorium pertamanan ini akan kita fungsikan kembali, sebab potensi yang akan dihasilkannya sangat luar biasa. Selain dapat menjadikan Medan sebagai kota bunga, laboratorium pertamanan ini dapat dijadikan sebagai tempat wisata flora. Artinya, para pelajar maupun warga bisa  mempelajari tentang aneka tanaman penghijauan maupun berbagai jenis bunga,” kata Wali Kota.

Karena itulah  Wali Kota memberikan waktu sebulan bagi Zulkifli Sitepu untuk mengelola dan menata laboratorium pertamanan tersebut. Bekas tumpukan sampah yang menggunung di tempat itu harus diangkut dan diratakan untuk dijadikan tempat pembibitan. Begitu juga dengan rumah kaca yang ada, harus dibenahi kembali sehingga mampu menghasilkan bunga-bunga berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.

Selain itu Wali Kota minta agar sekitar kawasan laboratorium pertamanan ditata dan dibuat taman agar terlihat lebih menarik. Untuk memudahkan akses masuk, Wali Kota minta kepada Khairul Syahnan agar segera mengaspalnya. Termasuk, membeton dinding sungai yang ada di depan laboratorium pertaman serta membersihkan aliran sungai dari sampah bekerjsama dengan Kecamatan Medan Sunggal dan Dinas Kebersihan.

Di depan jalan masuk Jalan Kesatria, Wali Kota minta dibuat gapura dan nama Laboratorium Pertamanan Kota Medan sehingga warga mengetahui ada tempat pembibitan tanaman penghijauan dan aneka jenis bunga. Dengan demikian masyarakat tertarik mengunjunginya sekaligus membeli aneka tanaman penghijauan maupun berbagai jenis bunga yang ada di tempat tersebut.

Dengan difungsikannya kembali laboratorium bunga, Wali Kota berharap tempat itu dapat dijadikan sebagai tempat perawatan seluruh tanaman penghijauan maupun aneka jenis bunga. Setelah tanaman penghijauan dan aneka jenis bunga tumbuh dan berkembang barulah di tempatkan di pot-pot bunga yang ada di pinggir jalan, termasuk taman-taman yang ada di Kota Medan.

“Jika kita temukan ada tanaman bunga yang kondisinya layu dan rusak di pinggir jalan maupun taman-taman maka langsung bawa dan dirawat di laboratorium pertaman. Dicari tahu apa yang menyebabkan tanaman seperti itu dasn dicari solusinya sehingga tumbuh dengan baik kembali. Setelah itu kembali ditempatkan di tempatnya semula. Dengan demikian tidak ada lagi kita temukan tanaman yang mati ataupun rusak,” ungkapnya.
Kadis Pertamanan Ir Zulkifli Sitepu menyatakan siap untuk melaksanakan instruksi Wali Kota tersebut. Dia berjanji dalam waktu sebulan laboratorium pertamanan sudah dikelola dan ditata sesuai dengan keinginan Wali Kota. Untuk itu Zulkifli juga minta dukungan penuh instansi terkait. (dya/adv)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/