Wali Kota Tinjau Pelabuhan Belawan
Pelabuhan Belawan akan dikembangkan, terutama terminal container yang akan diperpajang menjadi 350 meter terhadap dermaganya. Sedangkan untuk terminal yang ada dipindahkan ke pelabuhan lama. Hal itu dilakukan agar bisa menata Pelabuhan Bela wan menjadi lebih baik.
Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM melakukan peninjauan dan pertemuan bersama Kepala Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Belawan, Benyamin Tangkuman, Kepala Otoritas Pelabuhan Belawan, Sugiono dan kapolresta KP3 Belawan, AKBP Endro Kiswanto serta seluruh SKPD jajaran Pemko Medan, Kamis (29/3).
Dalam pertemuan itu, Rahudman mengatakan, kondisi lingkungan di Pelabuhan Belawan akan terus dilakukan penataan bersama pihak Pelindo selaku otoritas pengembang pelabuhan Belawan, yang harus ikut membenahi.
“Khusus masalah pasar, lingkungan dan perumahan merupakan tanggungjawab Pemerintah kota (Pemko) Medan bersama Pelindo yang akan terus berkordinasi,” katanya.
Dia mengaharapkan, kesan Pelabuhan Belawan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman.
“Hal itu sebagai frekuensi masuknya 309 turis yang datang ke Kota Medan dari berbagai negara sudah semakin meningkat. Berarti perlu ada pelayanan yang kita berikan, terutama terminal, angkutan dan keamanan. Khususnya daerah wisata yang sebagain besar kawasan sejarah,”sebutnya.
Rahudman menambahkan, tidak bermalam di Pelabuhan Belawan. Bisa melakukan perjalanan ke Kota Medan yang sudah tertata dengan baik. “Semua itu sudah tertata dengan baik. Bila Wisman mau ke Istana Maimun dan Masjid Raya, akan ada angkutan yang akan mengantarnya ke tujuan. Begitu juga bila wisman ingin berbelanja ke toko keramik yang ada di Belawan,” ucapnya.
Dia menerangkan, lebih menarik di Pelabuhan Belawan ini adalah export-import, rute kapal sudah meningkat.
“Seperti Belawan-Tanjung Perak di Surabaya, Belawan-Tanjung Priok di Jakarta dan Belawan-Tanjung Mas di Semarang. Artinya, komoditas di Medan dengan dearah lain seperti Surabaya saling berhubungan dan menguntungkan. Jadi tidak export-Import keluar negeri dalam ekonomi saja, ini juga menampung dan merupakan percepatan pembangunan,” pungkasnya.
Menurut dia, Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yang dimaksud di Pelabuhan Belawan. Bagaimana Pemko Medan bisa cepat mendorong agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Itulah percepatan pembangunan yang wujudnya langsung ke masyarakat,” ujarnya.
Kemudian, Rahudman menjelaskan kawasan konservasi Sicanang yang akan menjadi kawasan wisata Mangrove sudah dalam tahap persiapan. Selanjutnya, mengenai bagan akan di benteng seluruh bagan yang sudah diusulkan karena anggarannya belum cukup.
“Itu merupakan satu prioritas di Belawan. Kemudian perbaikan perumahan di kawasan Belawan akan menjadi perhatian Pem ko Medan,” bebernya. (adl)
Perketat Pelabuhan
Kepala kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Belawan, Benyamin Pangkuman mengaku sudah menyiapkan pengamanan bagi wisatawan man canegara (Wisman) yang berkunjung ke Kota Medan.
“Pengamanan yang diberikan secara tertutup agar tidak mencolok. Hal itu dilakukan agar wisman yang datang tidak terganggu, karena wisman sangat peka dengan adanya ricuh yang saat ini terjadi terkait kenaikan harga BBM,” katanya.
Menurut dia, bila kunjungan wisman terganggu akan merugikan negara Indonesia sendiri. Hingga kiniu, pihaknya kita sudah berkordinasi dengan Polres Pelabuhan Belawan. Yang terus dilakukan pengamanan dengan adanya aksi kenaikan BBM dan sudah melakukan rapat bersama Wali Kota Medan dan Kapolres Pelabuhan Belawan.
Sementara itu, dia menambahkan, melaksanakan fungsi keselamatan, ketertiban pelayaran, pengawasan dan penegakan hukum di bidang pelayaran. Pihaknya sudah menyampaikan ke pihak terkait untuk terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap ilegal Oil. “Tidak dibenarkan ada Ilegall Oil. Kita akan menindaknya,” bebernya.
Dia menerangkan, jumlah Wisman yang datang ke kota Medan sebanyak 309 orang, pada Jumat (30/3). Wisman itu tiba dengan menumpangi kapal pesiar Seabourn Pride dari Singapura diisi wisman dari Eropa, Amerika dan Australia. (adl)
Bangun Terminal Kontainer
Kepala Otoritas Pelabuhan Belawan, Sugiono melaporkan Pelabuhan Belawan yang sekarang ini akan dipindahkan dan dibangun di tempat pelabuhan lama. Kemudian kapal-kapal yang selama ini berlabuh di Belawan selama sembilan hari bahkan lebih, sudah bisa lebih cepat dengan waktu selama dua hari saja.
“Kemudian terminal kontainer akan dibangun dan diperpanjang pelabuhannya, dan kini mengenai ekspor- impor banyak antar pulau,” bebernya.
Dia menerangkan, alur dan kolam Pelabuhan Belawan mempunyai tingkat sedimentasi yang cukup tinggi karena diapit oleh dua sungai yaitu Sungai Belawan dan Sungai Deli. Sehingga, upaya pemeliharaan untuk mempertahankan ke dalamnya sangat diperlukan.
“Dalam hal ini, PT Pengerukan Indonesia (Persero) yang merupakan satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran penting dalam pemeliharaan alur dan kolam pelabuhan tersebut,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, jaminan alur pelayaran dan kolam pelabuhan sangat dibutuhkan untuk mendukung keselamatan pelayaran, lalulintas kapal dan barang yang berpengaruh positif terhadap kegiatan perekonomian Sumut. (adl)