LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) kembali melakukan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) dengan program utama pelatihan lanjutan pengembangan produk olahan purun bagi masyarakat Desa Mekar Jaya, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari mulai 6-8 September 2023 yang diikuti Kelompok Purun Serasi di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat.
Kegiatan PPM ini dilakukan tim yang terdiri Dr Ridwanti Batubara SHut MP, Dr Ir Luthfi Hakim SHut MSi, Dr Oding Affandi SHut MP, dan Dr Saleha Hannum SSi MSi. Kegiatan PPM tahun 2023 ini merupakan lanjutan PPM tahun 2022 dengan kegiatan utama berupa edukasi tentang pengolahan purun sebagai bahan kerajinan, tahapan-tahapan pengolahan purun sampai dihasilkan produk olahan purun, serta pemberian alat pengolah purun berupa alat pemipih purun dan mesin jahit purun.
Pada tahun 2023 ini, guna meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengolah purun menjadi berbagai produk maka dilakukan pelatihan lanjutan keterampilan membuat beragam produk olahan purun di workshop Purun Serasi Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Langkat. Pada pelatihan ini, peserta dilatih tidak hanya membuat berbagai produk olahan purun produk yang dianyam tapi sudah dikembangkan menjadi beberapa produk yang dalam pembuatannya menggunakan alat bantu teknologi seperti mesin jahit listrik.
Kegiatan PPM ini mendapat sambutan dan dukungan penuh dari pemerintah Desa Mekar Jaya. Muhammad Ripin, selaku Kepala Desa Mekar Jaya mengucapkan terima kasih kepada Tim PPM USU yang telah memberi dukungan dalam pengembangan pengolahan purun kepada warga masyarakat perajin purun. “Kami sampaikan bahwa selama ini, warga kami hanya mengolah purun menjadi tikar dengan teknologi yang sederhana. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap agar warga yang ikut pelatihan bisa memanfaatkan kegiatan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya sehingga bekal dalam membuat beragam produk berbahan baku purun melalui penggunaan teknologi tepat guna,” katanya.
Ripin berharap, di masa depan Desa Mekar Jaya bisa menjadi pusat kerajinan purun atau bahkan menjadi Kampung Purun yang menjadi tujuan wisata kerajinan purun di Kabupaten Langkat. “Dengan keberadaan itu, diharapkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu Dr Ridwanti Batubara selaku Ketua Kegiatan PPM USU mengatakan, pada pelatihan ini peserta dilatih langsung oleh pelatih sekaligus pengrajin purun yang ada di Desa Mekar Jaya. Nantinya warga akan dilatih terkait cara mengoperasikan mesin jahit dan membuat beragam produk dari purun. “Warga ini, nanti akan langsung berlatih dan praktik menggunakan mesin jahit dalam membuat produk berbahan baku purun. Produk yang akan mereka buat antara lain topi, dompet, tas, tempat tisu, dan sandal,” jelasnya.
Selain menjahit dan membuat beragam produk purun, pada pelatihan ini juga diberikan gambaran tata laksana dan sistem manajemen usaha purun yang sudah dijalankan pelatih yaitu pengelolaan usaha Purun Serasi di Desa Lubuk Kertang. Nantinya warga yang dilatih bisa mengambil contoh untuk pengembangan usaha purun di Desa Mekar Jaya.
“Setelah kegiatan pelatihan ini, kami juga akan melakukan dampingan dan kegiatan lanjutan berupa pengembangan usaha purun kepada masyarakat Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat ini. Masih ada serangkaian kegiatan lain yang akan dilakukan yaitu: pembuatan badan usaha, edukasi dan pelatihan pemasaran secara online dan offline, serta pelatihan pembuatan media sosial untuk menunjang lebih luasnya pemasaran beragam produk olahan purun yang dihasilkan warga”, pungkas Ridwanti.
Salah satu peserta pelatihan, Ibu Nasriati mengatakan, pelatihan ini selain membuka wawasan mereka khususnya dalam membuat beragam produk kerjaninan purun, juga membuat mereka semakin terampil dalam menggunakan mesin jahit ketika membuat beragam produk kerajinan purun. “Setelah pelatihan ini, tentu kami juga akan mengajarkan kepada warga lain di kampung kami bagaimana cara membuat produk-produk dari purun ini,” katanya.
“Kami juga berharap agar Tim USU untuk terus memberikan dukungan kepada kami sehingga kami mampu menghasilkan produk kerajinan purun dari Desa Mekar Jaya yang lebih beragam dan inovatif serta bisa masuk ke pasar yang lebih luas melalui pemasaran secra offline maupun online (market place),” pungkasnya. (adz)